KORANRIAU.co- Menteri
Perdagangan periode 12 Agustus 2015 - 27 Juli 2016 Thomas Trikasih
Lembong resmi menghirup udara bebas pada Jumat (1/8) malam usai
menyelesaikan urusan administrasi terkait abolisi.
Didampingi istrinya, Maria Francisca Wihardja, Tom
terlihat sangat bahagia dan menyapa sejumlah orang termasuk awak media yang
menunggu pembebasannya sejak pagi hari.
Banyak hal disampaikan Tom untuk kali pertama
setelah bebas dari penjara. Awalnya dia bersyukur kepada Tuhan serta
mengucapkan terima kasih kepada kepala negara serta anggota dewan yang
memberinya abolisi.
"Keputusan ini bukan hanya membebaskan saya
secara fisik, terlebih juga memulihkan nama baik saya dan kehormatan saya
sebagai seorang warga negara," kata Tom di Rutan Cipinang, Jakarta Timur,
Jumat (1/8) malam.
Tom mengaku memahami abolisi yang diterimanya
menimbulkan pertanyaan di ruang publik dan menghargai pandangan-pandangan dari
sejumlah pihak yang mempermasalahkan keputusan kekuasaan eksekutif dan legislatif
tersebut.
"Saya tahu keputusan ini tidak mudah dan saya
menghormatinya sebagai sebuah keputusan konstitusional yang lahir dari
pertimbangan yang mendalam. Namun, saya juga sangat-sangat sadar bahwa banyak
pertanyaan, banyak kegelisahan yang menyertai abolisi ini. Saya juga
menghormati pandangan-pandangan seperti itu," kata Tom.
"Karena sejak awal saya pun merasa apa yang
saya alami ini bukanlah bagian dari proses hukum yang ideal," imbuhnya.
Selama mendekam di Rutan sekitar 9 bulan, Tom
bilang dirinya banyak melakukan refleksi. Tidak hanya mengenai kasusnya,
melainkan bagaimana sistem hukum bekerja.
"Bagaimana publik merespons dan bagaimana
seharusnya negara hadir untuk melindungi setiap warganya," ucap dia.
Tom mengungkap sangat beruntung memiliki tim
penasihat hukum yang luar biasa, sahabat-sahabat yang tak henti menyuarakan dan
menyerukan keadilan, keluarga yang tidak pernah goyah dan masyarakat luas yang
memberikan simpati dan dukungan.
Dia juga tidak melupakan para pengurus dan petugas
Rutan yang telah melayani dirinya dengan penuh sikap profesional dan mengayomi.
"Saya tidak akan pernah bisa membalas semua
itu selain karena rasa terima kasih mendalam dan dengan komitmen untuk menjadi
manusia yang lebih baik dan berguna bagi negeri kita tercinta," ucap Tom.
"Namun, saya juga tidak mau dan tidak akan
melupakan mereka yang tidak seberuntung saya," tandasnya.
Mereka yang dimaksud Tom adalah para tahanan yang
mungkin mengalami nasib serupa tetapi tidak seberuntung dirinya, disebabkan
tidak mempunyai suara, sorotan hingga perlindungan.
"Saya tidak ingin kemerdekaan saya hari ini
menjadi akhir dari cerita. Saya ingin ini menjadi awal dan tanggung jawab
bersama. Saya ingin menyuarakan, mengingatkan dan bila mungkin membantu agar
sistem hukum kita menjadi lebih adil, lebih jernih dan lebih memihak kepada
kebenaran alih-alih pada kepentingan sempit tertentu," ucap dia.
Dia menegaskan dirinya akan kembali pada semangat
yang tidak retak.
"Saya masih sangat amat percaya pada negeri
ini, bangsa Indonesia, yang dari dulu saya selalu percaya bangsa yang terbaik
di dunia. Saya masih sangat amat mencintai Republik ini," tegasnya.
Di akhir pernyataannya, ia turut menyampaikan
terima kasih kepada masyarakat yang terus menemaninya selama sekitar 9 bulan
ini.
"Terakhir untuk keluarga saya yang menjalani
ujian ini dengan diam dan ketegaran yang tidak bisa saya gambarkan dengan
kata-kata. Dan kepada ibu-bapak sekalian semuanya, baik yang di tempat ini pada
hari ini maupun di mana pun ibu-bapak berada, ibu-bapak luar biasa,
sangat-sangat luar biasa," tutur Tom.
"Saya sulit mencari kata-kata: sangat
terharu, sangat tersentuh, sangat terinspirasi. Ibu-bapak adalah teladan bagi
saya, inspirasi bagi saya. Saya tidak akan meninggalkan ibu-bapak karena
ibu-bapak tidak pernah meninggalkan saya," tutup Tom.
cnnindonesia

No Comment to " Pernyataan Tom Lembong Usai Bebas dari Rutan Cipinang "