KORANRIAU.co- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat (1/8) memerintahkan dua kapal selam nuklir bergerak ke posisi strategis untuk merespons ancaman dari mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev.
Trump dan Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan
Rusia, sebelumnya perang kata selama berhari-hari di media sosial terkait
Ukraina dan tarif. Perselisihan itu berujung pada Trump mengatakan di media
sosial miliknya, Truth Social, bahwa pergerakan kapal selam nuklir itu untuk
berjaga-jaga.
"Berdasarkan pernyataan yang sangat
provokatif", Trump mengatakan bahwa ia telah "memerintahkan dua kapal
selam nuklir untuk ditempatkan di wilayah yang tepat, untuk berjaga-jaga jika
pernyataan bodoh dan provokatif ini lebih dari sekadar itu".
"Kata-kata sangat penting, dan seringkali
dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan, saya harap ini tidak
termasuk dalam contoh tersebut," tulis Trump.
Ancaman nuklir ini terjadi di tengah tenggat waktu
yang ditetapkan Trump hingga akhir pekan depan bagi Rusia untuk mengambil
langkah-langkah yang akan mengakhiri perang Ukraina. Trump mengancam Rusia bila
tak berhasil maka akan menghadapi sanksi baru yang belum ditentukan.
Meski mendapat tekanan dari AS, serangan gencar
Rusia terhadap Ukraina terus berlanjut dengan intensitas tinggi.
Analisis AFP pada Jumat menunjukkan bahwa pasukan
Rusia telah mengirim drone dalam jumlah besar ke Ukraina pada Juli.
Serangan Rusia telah menewaskan ratusan warga
sipil Ukraina sejak Juni. Serangan gabungan rudal dan drone di ibu kota
Ukraina, Kyiv, pada Kamis dini hari telah menewaskan 31 orang, termasuk lima
anak-anak.
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang secara
konsisten menolak seruan gencatan senjata, mengatakan pada Jumat bahwa ia
menginginkan perdamaian tetapi tuntutannya mengakhiri invasi yang telah
berlangsung hampir tiga setengah tahun "tidak berubah".
Tuntutan tersebut termasuk Ukraina meninggalkan
sebagian wilayahnya dan mengakhiri ambisi bergabung dengan NATO.
Trump tidak secara spesifik menyebut apakah yang
ia maksud adalah kapal selam bertenaga nuklir atau bersenjata nuklir. Ia juga
tidak merinci lokasi penempatannya, yang dirahasiakan oleh militer AS.
AS dan Rusia mengendalikan sebagian besar
persenjataan nuklir dunia. AS menempatkan kapal selam bersenjata nuklir dalam
patroli permanen sebagai bagian dari apa yang disebut triad nuklirnya, yaitu
senjata yang diluncurkan dari darat, laut dan udara.
Trump juga tidak secara terang-terangan merujuk
pernyataan Medvedev yang memicu perintahnya menggerakkan kapal selam nuklir.
Medvedev telah mengkritik Trump di akun Telegramnya
pada Kamis dan menyinggung "'Tangan Mati' yang legendaris", sebuah
referensi untuk sistem otomatis yang sangat rahasia yang diterapkan selama
Perang Dingin untuk mengendalikan senjata nuklir negara tersebut.
Hal ini terjadi setelah Trump mengecam apa yang
disebutnya sebagai "ekonomi mati" Rusia dan India.
Medvedev juga mengkritik keras ancaman sanksi baru
Trump terhadap Rusia atas invasi Moskow yang terus berlanjut ke Ukraina.
Menuduh Trump "memainkan permainan
ultimatum," ia menulis pada Senin di X bahwa Trump "harus ingat"
bahwa Rusia adalah kekuatan yang tangguh.
Trump menanggapi dengan menyebut Medvedev
"mantan Presiden Rusia yang gagal, yang merasa dirinya masih Presiden."
Medvedev harus "berhati-hati dengan
ucapannya," tulis Trump pada Rabu. "Dia memasuki wilayah yang sangat
berbahaya!"
Medvedev, presiden Rusia pada 2008-2012, saat ini
menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia dan pendukung vokal perang Putin
di Ukraina.
cnnindonesia

No Comment to " Trump Perintahkan Kapal Selam Nuklir Bergerak Usai Provokasi Rusia "