Browsing "Older Posts"

  • Korban Tugboat Tenggelam di Meranti Ditemukan

    By redkoranriaudotco → Senin, 31 Mei 2021


    KORANRIAU.co,PEKANBARU- Tim Sar Gabungan akhirnya berhasil menemukan korban kapal tunda atau Tugboat Green Lacosta yang tenggelam di perairan Tanjung Gambar Desa Lukit, Kecamatan Merbau, Kepulauan Meranti, Riau, pada Senin (31/5/2021) pukul 18.00 WIB.


    Kepala Kantor Sar Pekanbaru Ishak mengatakan bahwa, korban ditemukan di kamar crew kapal setelah pencarian selama 5 hari.


    "Setelah kapal Tugboat diangkat ke permukaan dengan menggunakan ekskavator, petugas mengkuras air kapal tersebut dan menemukan korban di dalam kamar crew," ucap Ishak.


    Korban saat ini sudah dievakuasi dan menunggu keluarga korban. Pihak perusaan juga akan bekerja untuk menyerahkan jenazah ke pihak keluarga korban.


    "Dengan ditemukannya korban maka Operasi SAR dinyatakan ditutup, dan unsur yang terlibat kembali ke kesatuannya masing-masing," pungkasnya.ck/nor

  • Dishub Riau Data Potensi Wilayah Untuk Retribusi Wilayah Laut

    By redkoranriaudotco →


    KORANRIAU.co,PEKANBARU - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau saat ini masih melakukan pendataan wilayah yang berpotensi untuk dikelola retribusi wilayah lautnya. Dana retribusi tersebut selama ini belum terkelola dengan baik, padahal potensinya cukup besar.


    Kepala Dinas Perhubungan provinsi Riau, Andi Yanto mengatakan, dana tersebut bisa didapatkan dengan pemanfaatan pendapatan retribusi yang diambil dari kapal yang melakukan labuh jangkar kapal, bersandar di pelabuhan dan kegiatan lainnya terkait aktivitas kapal lainnya yang berada di area 12 mil dari pelabuhan.


    "Selama ini pendapatan tersebut diambil oleh pemerintah pusat, namun saat ini daerah memiliki potensi untuk bisa mengelola retribusi tersebut," kata Andi, Senin (31/5/2021).


    Terkait potensi dari sektor pajak pengelolaan wilayah laut tersebut, menurut Andi di Riau cukup besar. Seperti yang ada dikawasan kota Dumai, sebelum adanya aturan baru pernah mengelola hingga empat mil laut mendapatkan penghasilan Rp.10 miliar pertahun. 


    "Dulu itu sistemnya masih bagi hasil, kalau aturan baru ini semua untuk daerah. Kemudian wilayah kelolanya sampai 12 mil laut, tentu potensinya lebih besar," sebutnya.


    Selain di Dumai, pihaknya saat ini juga masih mendata wilayah mana saja yang memiliki potensi untuk retribusi tersebut. Dalam pendataan tersebut, pihaknya juga bekerjasama dengan DPRD Riau dan Bapenda.


    "Karena beberapa wilayah pesisir di Riau juga memiliki potensi serupa seperti di Kepulauan Meranti dan Indragiri Hilir yang banyak aktivitas kapal," katanya.mcr/nor

  • Uji Petik Honorer Mencocokkan Amprah Gaji Dengan Absensi dan SK

    By redkoranriaudotco →
    BKD Meranti melakukan uji petik terhadap honorer yang bekerja di Setdakab Meranti,  Senin (31/5/2021)

    KORANRIAU.co, SELATPANJANG - Uji petik terhadap tenaga honorer atau tenaga non PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti masih terus dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat. Uji petik dilakukan dengan mencocokkan absensi dengan SK (Surat Keputusan) pengangkatan, dan amprah gaji. Termasuk juga mengecek Kartu Tanda Penduduk (KTP) masing-masing honorer.


    Dari pantauan di lapangan, Senin (31/5/2021) uji petik dilakukan terhadap honorer dan tenaga non PNS di Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Kepulauan Meranti. Seluruh tenaga honor dikumpulkan di halaman kantor bupati.


    Satu per satu honorer dipanggil dan dilakukan pengecekan secara detail oleh pihak BKD . Hal ini dilakukan untuk melihat kebenaran dan keabsahan masing-masing honorer.


    Plt Kabid Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian (P2IK) BKD, Budi Hardiantika mengungkapkan bahwa uji petik masih akan berlangsung sampai beberapa hari kedepan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tenaga honorer yang fiktif seperti yang diungkapkan sejumlah anggota DPRD dari Komisi I saat hearing beberapa waktu lalu.


    "Hari ini uji petik di Setdakab. Ada beberapa OPD sudah kita lakukan uji petik. Besok dan beberapa hari kedepan masih akan terus berlangsung. Karena masih ada beberapa OPD masih belum," ungkapnya, Senin (31/5/2021).


    Budi mengaku sedikitnya ada 4000 lebih honorer yang akan dilakukan uji petik. Hingga kini ia belum bisa menyampaikan hasil temuan dari proses uji petik yang sudah dilakukan terhadap sejumlah OPD.


    "Nanti akan kita informasikan temuan kita. Yang jelas ada beberapa kekeliruan yang terungkap di lapangan," akunya.


    "Kita masih fokus untuk mencocokkan absensi dengan SK dan KTP. Termasuk mencocokkan juga dengan amprah gaji mereka," tambah Budi. (Ahmad)

  • Dr Moris Jadi Ketua IKA UNRI Didukung Alumni di Meranti

    By redkoranriaudotco →


    KORANRIAU.co, SELATPANJANG - Sejumlah nama muncul sebagai kandidat calon Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Riau (IKA UNRI). Salah satunya Akademisi Riau, Dr Moris Adidi Yogia, MSi.


    Alumnus Administrasi Niaga Fisipol UNRI 96 ini mantap menyatakan siap maju sebagai calon Ketua IKA UNRI. Tekadnya untuk maju juga mendapatkan dukungan dari sejumlah alumni UNRI yang berdomisili di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.


    Sebut saja, Anggota DPRD Kepulauan Meranti periode 2019-2024, Dr Muhammad Taufikurrohman MSi. Ia menyatakan dukungannya terhadap Dr Moris untuk maju dan memenangkan pemilihan Ketua IKA UNRI yang akan dilaksanakan 5 Juni mendatang.


    "Dari kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, saya yakin pak Moris mampu menahkodai IKA UNRI menjadi organisasi yang besar dan sebagai wadah untuk tumbuh dan berkembangnya kerativitas para alumni," ungkap mantan Wakil Ketua DPRD Meranti periode 2014-2019 ini.


    Apalagi dengan berbagai disiplin ilmu dan profesi, diyakininya akan menjadi modal besar untuk berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang. "Oleh karena itu dibutuhkan sosok ketua seperti pak Moris," ucap Dr Taufikurrohman yang menamatkan pendidikan S1 nya pada Pendidikan Biologi FKIP UNRI dan S2 nya pada Ilmu Politik Fisip UNRI.


    Dukungan juga datang dari Anggota DPRD Meranti, Sopandi S Sos. Ia menilai bahwa Dr Moris memang layak didukung menjadi Ketua IKA UNRI. Karena ia adalah sosok akademisi yang peduli tentang perkembangan kampus dan kemajuan daerah.


    Menurutnya, Ketua IKA UNRI membutuhkan sosok yang berpengalaman dibidang akademik. Dengan latar belakang dan profesinya saat ini, tentunya akan mampu menjawab hal itu.


    "Bang Moris ni sangat cocok dan sangat layak menjadi Ketua IKA UNRI. Tentunya akan mampu memberikan masukan terbaik kepada kampus tercinta agar bisa lebih baik lagi, sehingga bisa bersaing dan UNRI menjadi kampus terbaik di Indonesia. Dengan menghimpun seluruh alumni dari berbagai latar belakang pendidikan dan profesi yang berbeda juga akan membantu memberikan masukan dan berkontribusi atas kemajuan daerah," ungkap alumni ANI 97 ini.  


    Ditambahkan Sabarudin S Sos MSi, Kepala Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Desa (PUED) DPMD Kepulauan Meranti dengan majunya  Dr Moris Adidi Yogia, MSi menjadi kuda hitam dalam bursa pencalonan Ketua IKA UNRI nantinya. Karena selama ini hanya dari kalangan birokrat dan politisi saja.


    "Kita siap mendukung beliau. Karena kita membutuhkan ketua yang benar-benar bisa membawa perubahan dan membawa peran besar dalam membantu memajukan kampus tercinta (UNRI). Termasuk dapat membantu mengakomodir aspirasi alumni lainnya yang notabene dari berbagai kalangan dan latar belakang profesi yang berbeda-beda. Bukan hanya untuk kepentingan politis saja," tegas Alumni Sosiologi 1995 ini.


    Sebelumnya, Dr Moris Adidi Yogia, MSi sebelumnya menyatakan diri siap maju menjadi calon Ketua IKA UNRI.  Ia mengatakan IKA sebagai wadah alumni harus mampu menjadi barometer institusi penaungnya yaitu Universitas Riau. "Semakin berkembang alumni, maka rasa memiliki terhadap almamater akan semakin kuat," katanya kepada wartawan. 


    "Konsep pengembangan alumni harus mencakup kemampuan dari profil lulusan yang telah ditetapkan oleh program studi dan juga tercermin dalam kurikulum yang diajarkan oleh institusi. Sebagai contoh lulusan FKIP kan tidak hanya harus menjadi guru, tapi juga harus memiliki kemampuan tambahan yang membuat mereka bisa bersaing dalam iklim usaha global yang terjadi saat ini. Maka dari itu tugas IKA adalah memberikan alternatif tersebut kepada alumni yang dinaunginya," tambahnya. (Ahmad)

  • Hakim Vonis Terdakwa Korupsi SIKDA Diskes Kampar 3 Tahun Penjara

    By redkoranriaudotco →




    KORANRIAU.co,PEKANBARU- Majelis hakim Pengadilan Tipikor Pekanbaru menjatuhkan pidana 3 tahun penjara terhadap Asfiar Effendi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk kegiatan Pengadaan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Bantuan Keuangan Propinsi Riau Tahun Anggaran 2017 di Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Kampar.



    Dalam sidang yang digelar Senin (31/5/21) secara virtual itu, majelis hakim yang dipimpin Iwan Irawan SH menyatakan, terdakwa bersalah melanggar 10 huruf a Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana telah diperbaharui dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001.


    "Menghukum terdakwa dengan pidana penjara selama 3 tahun, dipotong masa penahanan,"kata hakim.


    Selain hukuman pidana, terdakwa juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp100 juta. Jika tidak dibayarkan, maka dapat diganti dengan pidana kurungan selama 4 bulan.


    Atas vonis hakim itu, terdakwa langsung menerimanya. Hal yang sama juga disampaikan oleh jaksa penuntut umum (JPU) Hendri Junaidi SH MH dan Dicky SH.


    Vonis hakim tersebut lebih ringan dari tuntutan JPU sebelumnya. Jaksa menuntut terdakwa dengan pidana penjara selama 4 tahun.


    JPU juga meminta terdakwa membayar denda sebesar Rp100 juta. Jika tidak dibayarkan, maka dapat diganti subsider 6 bulan kurungan.



    JPU dalam dakwaannya menyebutkan, berawal ketika Tahun 2017 Pemerintah Daerah Propinsi Riau mengucurkan Dana Bantuan Keuangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi Riau. Dimana Kabupaten Kampar mendapatkan Bantuan keuangan sebesar Rp57 miliar.


    Dari anggaran itu, terdapat untuk kegiatan Pengadaan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Bantuan Keuangan Propinsi Riau  Tahun Anggaran 2017 pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dengan Pagu Anggaran sebesar Rp. 2.003.454.000. Dana itu diperuntukkan untuk :

    1.    Puskesmas XIII Koto Kampar III

    2.    Puskesmas Siak Hulu I

    3.    Puskesmas Tambang

    4.    Puskesmas Kampar Timur

    5.    Puskesmas Bangkinang Kota

    6.    Puskesmas XIII Koto Kampar I

    7.    Dinas Kesehatan.


    Terdakwa selaku PPK memerintahkan langsung saksi Muhammad Husaini untuk mencari pada menu pencarian E Puechasing PT. Air Mas Jaya Mesin (Ayoklik) dan membeli barang kepada PT. Air Mas Jaya Mesin (Ayoklik) tersebut, guna melakukan pemesanan barang.


    . Adapun produk barang-barang yang dipesan yakni, 40 (empat puluh) unit Desktop All In One Merk Lenovo V310Z-2EIA (CORE 15, 4Gb 1TB, 19.5-in win 10 pro), 35 (tiga puluh lima) unit printer Al In One Multi Function Merk  Brother Printer Injet Multi Fungtion DCP T 300. Kemudian 5 (lima) unit Ruoter Divice And Module D-LINK WI FI Router AC 1750 (DIR-859).Dengan jumlah pembelian sebesar Rp. 598.012.960.


    Selanjutnya saksi Rahmad Dhanil selaku Penyedia barang dari PT. Air Mas Jaya Mesin (Ayoklik) melakukan Serah Terima Barang dilakukan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar pada hari Sabtu tanggal 12 September 2017 sekitar pukul 17.30 Wib yang diterima langsung oleh Terdakwa ASFIAR EFENDI SKM, dan diantar oleh sales PT. AIR MAS JAYA MESIN atas nama AHMAD BASAR, TEGUH PRASETIO (bagian IT), dan sopir, dengan buktipenyerahan barang berupa  Delivery Order (DO) Nomor DO/AMJ/2017/00262.


    Bahwa terdakwa selaku PPK menerima barang yang dikirimkan oleh Penyedia PT. Air Mas Jaya Mesin dengan menandatangani tanda terima pada Delivery Order sebagai bukti serah terima barang. Namuna saat serah terima barang sebagaimana dokumen berupa  Delivery Order Nomor DO/AMJ/2017/00262 tersebut belum dilakukan pemasangan peralatan ataupun barang sesuai dengan Delivery Order tersebut karena pada saat barang dikirimkan ke Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dan dilakukan serah terima barang pada hari Sabtu tanggal 12 September 2017 sekitar pukul 17.30 Wib, kantor dalam keadaan tutup, atau tidak ada orang dikantor,lalu terdakwa ASFIAR EFENDI SKM meminta bantuan agar barang-barang tersebut diantar kerumahnya padahal dari pihak penyedia saat itu sudah mempersiapkan bagian IT untuk melakukan pemasangan. 


    Oleh karena terdakwa menjabat selaku Pejabat Pembuat Komitmen untuk kegiatan Pengadaan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Bantuan Keuangan Propinsi Riau  Tahun Anggaran 2017 pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, pihak Penyedia PT. Air Mas Jaya Mesin mengantarkan barang-barang tersebut ke rumah terdakwa di Jalan A.R. Rahman Saleh Gang Lembah Indah II No. 5 RT 001 RW 006 Kelurahan Kumantan Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar.


    Namun kenyataannya, terdakwa justru mengambil barang-barang tersebut dan mengusainya. Bahkan menjual barang itu ke pihak lain.


    Diantaranya, Dekstop jumlah 40 (empat puluh) Unit. Dengan rincian, 6 (enam) unit yang Terdakwa  jual melalui saksi KHAIRUL AZWAR. Tiga Unit dijual oleh saksi KHAIRUL AZWAR kepada DARMILIS / unit seharga Rp. 2.500.000 s/d Rp3.000.000 dan lainnya.


    Akibat perbuatannya itu, terdakwa telah menguntungkan diri sendiri sebesar Rp.598.012.950 atau sekitar jumlah tersebut yang menimbulkan kerugian bagi saksi Rahmad Dhanil selaku Penyedia Barang/jasa dari PT. Air Mas Jaya Mesin (Ayoklik).nor


  • Segera Diluncurkan, Biografi Presiden Penyair Sutardji

    By redkoranriaudotco →


    KORANRIAU.co,PEKANBARU- Biografi presiden penyair Sutardji Calzoum Bachri (SCB) segera diluncurkan menyambut hari lahirnya yang ke-80 tahun. Buku setebal lebih dari 500 halaman dengan hardcover doff embos dan spot uv tersebut, ditulis sastrawan wartawan Taufik Ikram Jamil.


    “Diterbitkan di Tanjungpinang, tapi ditulis di Pekanbaru, buku itu dalam proses cetak di Jawa, pekan depan sudah sampai ke Pekanbaru, insyaallah. Kebetulan, proses mewujudkannya sebagai buku seperti mengikuti perjalanan tempat tinggal SCB, dari Riau ke Kepri, terus Jabar, he he he,” kata Taufik menjawab media hari Senin. Ditambahkannya, pre order sedang berjalan untuk melihat antusias bersama bagaimana suatu kreativitas dibangun tanpa henti dan terus berlanjut.


    Terdiri atas 17 bab, buku itu mengisahkan berbagai hal mengenai kehidupan SCB mulai dari lahir sampai sekarang. Tidak ketinggalan juga pembahasan karyanya dari berbagai sudut, termasuk cara membaca sajak sebagai suatu kesatuan puisi  Nusantara. Ada pula komentar buku dan kepenyairan SCB dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Belanda, dan tentu dari Indonesia sendiri.


    Oleh karena riwayat hidup,  buku ini, tidak hanya memuat hal-hal karya secara serius. Dilukiskan juga bagaimana SCB kecil tidak lepas dari kamus, tidak suka olahraga, menakik kaki adik dengan parang, seprei untuk baju, mewawancarai orang gila untuk liputan pers, dan sebagainya. Juga niat ke Yogyakarta, tetapi tibanya di Bandung. Malahan sampai igau-igauannya dan peringatan kematian ketika muda belia, termasuk pengembaraan spritualnya.


    Menurut Taufik, dari buku itu juga diperoleh gambaran bagaimana ketekunan dan kesabaran dibangun dengan suatu kepercayaan potensi sendiri baik dalam pengertian pribadi maupun kolektif, sehingga ternyata memberikan sesuatu kepada dunia.  “Jadi, bangsa kita ini, tidak mengekor dunia, tidak menadah begitu saja. Tidak saja menerima, tetapi juga memberi,” kata Taufik.


    Ia menyadari bahwa kemungkinan masih banyak hal tertinggal dari buku itu ditinjau dari capaian SCB sendiri maupun teknis penulisan biografi. “Jadi, tidak terbaik, cuma pasti diawali dengan niat baik. Insyaalaah,” kata Taufik.


    SCB lahir di Rengat, Riau, 24 Juni 1941. Mengikuti orangtuanya sebagai polisi, ia berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain di Riau, kemudian ketika berumur sembilan tahun, pindah ke Tanjungpinang, Kepri. Tamat SMA di kota ini, ia melanjutkan pendidikan di Bandung, Jabar. Dari kota inilah, kreativitasnya meledak dengan berbagai pembaharuan berakar pada budaya Melayu Riau tanpa melupakan unsur budaya dari manapun.


    Tak pelak, baik puisi maupun baca sajaknya amat fenomenal dipandang darikacamata Timur maupun Barat. Menurut Abdul Hadi WM dalam suatu tulisannya, SCB adalah penyair yang paling banyak dibicarakan di Indonesia dalam 30 tahun terakhir. Nyatanya, SCB tidak saja menulis puisi, tetapi juga cerpen dan esai. Bukunya terbaru bertajuk Kecuali diterbitkan di Yogyakarta yang semula berjudul Petiklah Aku.


    Menurut Taufik, biografi SCB ini, memang diterbitkan semi indie, sebab buku tersebut diterbitkan bukan dengan pendekatan bisnis, tetapi hati. “Ya, setidak-tidaknya menurut hati saya, sebab saya mau tata letaknya begitu begini, fotonya seperti itu yang sulit jika dikerjakan penerbit lain,” katanya.


    Oleh sebab itu, pemasarannya juga melalui berbagai orang selain di toko-toko online. Beberapa nomor dapat dihubungi melalui kontak wa Adri (0811765992), Megat (081261334682), Salmah  (0813-7189-0115, Ade (+62 823 2915 4827), Ratna (085738446577), Kuni (08126849986). Buku dihargai Rp250.000 yang mendapat diskon 15 persen kalau dipesan sebelum hari lahir SCB, 24 Juni.rls/nor


  • Jubir Ungkap Ruang ICU di RSUD Bangkinang Belum Dimanfaatkan untuk Pasien Covid-19

    By redkoranriaudotco →

     


    KORANRIAU.co,PEKANBARU- Rumah sakit umum daerah (RSUD) yang ada di kabupaten/kota di Provinsi Riau untuk dapat memanfaatkan Ruang ICU bagi pasien Covid-19.


    Imbauan itu disampaikan Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau dr Indra Yovi, Senin (31/5/21) di Gedung. Menuruunya, ada RSUD Bangkinan di kabupaten yang masih tidak memanfaatkan Ruang ICU itu.


    "Di Kabupaten Kampar itu punya dua ruang ICU, tetapi tidak pernah dipakai. Ini akan menjadi catatan kami,"tegas Yovi.


    Yovi mengungkapkan, kemungkinan karena RSUD Bangkinang lebih dekat RSUD Arifin Achmad sehingga mereka lebih cenderung merujuknya ke Pekanbaru. Namun hal ini tidak bisa dibiarkan, karena masyarakat Kabupaten Kampar harus mendapatkan pertolongan maksimal. 


    "Apalagi ada pasien Covid-19 yang dalam kondisi berat. Jadi Ruang ICU di sana harus dipakai, karena kondisinya yang membutuhkan,"ulasnya lagi.


    Yovi memaparkan, keberadaan Ruang ICU di RS itu sangat bermanfaat bagi pasien Covid-19 yang sangat berat. Sehingga diharapkan paaien itu dapat ditangani dengan baik dan tentunya persentase kematian dapat turun.nor

  • Kudeta Miilter Ganda, ECOWAS Bekukan Mali hingga 2022

    By redkoranriaudotco →


    KORANRIAU.co-Para pemimpin negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) menggelar pertemuan tingkat tinggi tahunan, Minggu (30/5).


    Dalam pertemuan tersebut, organisasi kerja sama ekonomi negara-negara Afrika Barat itu memutuskan membekukan sementara keanggotaan Mali karena kudeta militer yang terjadi di negara tersebut.


    "Pembekuan dari ECOWAS berdampak segera hingga tenggat waktu pada akhir Februari 2022, ketika mereka seharusnya sudah menggelar pengalihan kekuasaan secara demokratis terhadap pemerintahan terpilih," ujar Menteri Luar Negeri Ghana Shirley Ayorkor Botchwey, kepada wartawan usai pertemuan seperti dilansir dari AFP.


    Botchwey mengatakan satu dari keputusan para pemimpin negara [ECOWAS] adalah mereka ingin mendapatkan kepastian bahwa dalam beberapa hari ke depan seorang perdana menteri sipil segera membentuk kabinet pemerintahan yang baru di Mali.


    Sebelumnya diberitakan bahwa Presiden Mali--anggota militer yang memimpin kudeta pada Sabtu lalu---Kolonel Assimi Goita berada di Ghana untuk mengikuti KTT ECOWAS di kota Accra tersebut pada Sabtu (29/5).


    Diketahui setelah mengudeta kepemimpinan Presiden terpilih Ibrahim Boubacar Keita, militer Mali di bawah kepemimpinan Goita setuju untuk menunjuk satu perdana menteri dari kalangan sipil. Namun, kemudian miilter kembali menahan presiden transisi Bah Ndaw dan perdana menteri Moctar Oune, juga menteri pertahanan Soulemayne Doucoure pada Senin (24/5) pekan lalu.


    Ndaw dan Oune kemudian dibebaskan pada Kamis (27/5) lalu, dan mereka menyatakan mundur dari jabatan pemerintahan tersebut.


    Ndaw dan Ouane ditunjuk untuk memimpin pemerintahan interim selama 18 bulan masa transisi untuk mengembalikan pemerintahan ke tangan sipil. Namun ternyata, mereka tetap bertentangan dengan militer dalam beberapa bidang.


    Sejumlah pejabat Mali meyakini militer menahan para petinggi negara itu untuk menyampaikan protes atas perombakan kabinet.


    Kudeta ganda itu pun menjadi yang pertama dalam sejarah Mali, karena telah terjadi dalam tempo setahun. Dan, selain itu, berdasarkan konstitusi Mali, maka Goita sejak Jumat pekan lalu memiliki kekuatan berlipat sebagai presiden transisi hingga pemilu pada awal 2022 mendatang.


    Ini bukan kali pertama kudeta pecah di Mali. Pada 2012 lalu, militer juga mengudeta pemerintahan Presiden Amadou Toumani Toure. Sejak saat itu, situasi di Mali tak pernah stabil.cnnindonesia/nor


  • Eks Jubir KPK Minta Pelantikan ASN Tunggu Hasil Komnas HAM

    By redkoranriaudotco →


    KORANRIAU.co-Eks Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah meminta jajaran pimpinan antirasuah menunda proses pelantikan pegawai KPK menjadi ASN hingga hasil penyelidikan Komas HAM dan Ombudsman rampung.


    Menurut Febri, pimpinan lembaga antirasuah mestinya tak perlu tergesa-gesa menggelar pelantikan. Sebab, baik Komnas HAM maupun Ombudsman tengah menguji proses tes wawasan kebangsaan (TWK) baik secara hukum maupun implementasi.


    "Seharusnya proses ini tidak perlu dilakukan tergesa-gesa pelantikan tersebut, dan ditunggu dulu hasil dari berbagai lembaga yang sedang menjalankan tugasnya," kata Febri dalam keterangannya, Minggu (30/5) malam.


    Dia menilai TWK memiliki masalah serius. Sehingga, penundaan pelantikan sampai proses penyelidikan Komnas HAM dan Ombudsman, termasuk Dewan Pengawas rampung, kata Febri penting guna meminimalisir risiko dugaan pelemahan KPK.


    Menurut Febri, pimpinan KPK perlu untuk mendengar suara atau masukan pegawai yang lulus TWK. Febri menilai mau tak mau mereka merupakan fondasi dari kerja-kerja pemberantasan korupsi di lembaga antirasuah.


    Menurut dia, KPK masih memiliki waktu hingga Oktober atau November hingga amanat proses peralihan pegawai menjadi ASN rampung. Sehingga wajar bila proses pelantikan mestinya tak perlu dilakukan terburu-buru.


    "Jadi tidak perlu tergesa-gesa karena hal itu justru semakin memperkuat kecurigaan bahwa proses alih status ini digunakan untuk menyingkirkan sejumlah pegawai yang berintegritas dan sedang menangani kasus-kasus besar," katanya.


    Selain itu, kata Febri, permintaan atas penundaan pelantikan dari para pegawai adalah bentuk solidaritas. Bukan saja sebagai teman, melainkan juga solidaritas pemberantasan korupsi. Termasuk suara dari para tokoh bangsa, agama, dan akademisi.


    "Ada sesuatu yang sedang terjadi dan upaya pelemahan KPK atau delegitimasi KPK berjalan jauh lebih keras akhir-akhir ini," katanya.


    Ratusan pegawai KPK terus menyuarakan permintaan agar proses pelantikan mereka sebagai ASN pada 1 Juni ditunda. Sementara, jajaran pimpinan KPK diketahui hari ini Senin (31/5) akan menggelar rapat membahas permintaan tersebut.


    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengaku menghormati permintaan mereka yang ingin pelantikan ditunda. Menurut dia, permintaan tersebut adalah solidaritas sebagai pengamalan dari sila persatuan dalam Pancasila.


    "Solidaritas juga substansialnya merupakan pengamalan sila persatuan yang juga kami apresiasi, sehingga rencananya akan kami bahas besok Senin. Hasilnya kita kabarkan selanjutnya," kata dia, Minggu (30/5).cnnindonesia/nor

  • Jual Sabu, Pasutri di Kampar Ditangkap Polisi

    By redkoranriaudotco →


    KORANRIAU.co,PEKANBARU- Pasangan suami istri (Pasutri) warga Desa Pongkai Istiqomah diciduk Unit Reskrim Polsek XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Riau karena diduga kuat sebagai pengedar sabu-sabu.


    Keduanya ditangkap pihak kepolisian ditempat terpisah di wilayah Kecamatan XIII Koto Kampar, Jumat (28/5).



    "Pasangan suami istri yang kita amankan ini adalah AR (44) dan istrinya NR (45) warga Desa Pongkai Istiqamah Kecamatan XIII Koto Kampar," kata Kapolsek XIII Koto Kampar AKP Budi Rahmadi.


    AKP Budi Rahmadi mengatakan, dari penangkapan ini didapati barang bukti sabu-sabu sebanyak satu paket sedang, enam paket kecil dan dua paket kecil sisa sabu seberat 4,04 gram.


    "Dalam penangkapan pelaku ini kita juga mengamankan sejumlah peralatan penggunaan sabu serta uang tunai sebesar Rp 418 ribu," jelasnya.


    Ia membeberkan pengungkapan kasus ini berawal, Jumat (28/5/2021) siang jajaran Polsek XIII Koto Kampar mendapat informasi dari masyarakat bahwa sering terjadi transaksi narkoba di Desa Pongkai Istiqomah.


    Menindaklanjuti informasi tersebut kemudian Tim Reskrim bersama Tim Opsnal Polsek XIII Koto Kampar melakukan penyelidikan.


    Selanjutnya, tim opsnal melakukan penyelidikan dan pengintaian di satu rumah di Desa Pongkai Istiqamah yang diduga sering menjadi tempat bertransaksi narkoba.


    Tim opsnal melihat seorang perempuan didalam rumah tersebut yang diduga tengah menunggu seorang pembeli dan langsung melakukan penggerebekan. Selanjutnya didampingi perangkat desa setempat dilakukan penggeledahan.


    Dalam aksi penggeledahan tim menemukan empat paket kecil narkotika jenis sabu-sabu siap edar dalam saku celana jeans milik perempuan berinisial NR yang dilipat dalam lemarinya.


    Kepada petugas, NR mengakui bahwa narkotika itu milik suaminya AR untuk dijualkan kepada pembelinya. Atas informasi itu Tim langsung melakukan pengembangan dan mencari keberadaan suaminya AR.


    Dalam waktu yang tidak lama, Tim berhasil menemukan tersangka AR saat berada di jalan raya Candi Muara Takus, Desa Pongkai Istiqamah. Waktu penangkapan, yang bersangkutan sedang duduk di sebuah pondok di bawah pohon kelapa sawit.


    Dengan disaksikan warga setempat, dilakukan penggeledahan badan dan lokasi di sekitar pondok tersebut. Hasil penggeledahan ditemukan dompet kecil warna pink di atas pohon kelapa sawit berisi satu paket sedang dan dua paket kecil serta dua paket sisa sabu-sabu yang diakui oleh AR adalah miliknya.


    Kedua pelaku beserta barang bukti kemudian dibawa ke Polsek XIII Koto Kampar untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Atas perbuatannya ini kedua pelaku akan dijerat dengan pasal 114 (1) junto pasal 112 (1) UU nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman penjara paling singkat selama 5 tahun.tpc/nor




  • Penyidikan Dugaan Korupsi Kasbon APBD Inhu Rp114 Miliar Masih Pemeriksaan Saksi

    By redkoranriaudotco →


    KORANRIAU.co,PEKANBARU- Tak tanggung-tanggung Rp114 miliar uang negara hilang, dugaan korupsi dana kasbon APBD Inhu, penyidikan Kejati Riau sampai di mana?


    Tim jaksa Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Riau, saat ini masih berupaya mencari alat bukti dalam penanganan perkara dugaan korupsi dana kasbon APBD Inhu tahun 2005-2008 senilai Rp114 miliar. Perkara dugaan rasuah ini, merupakan pengembangan dari mantan Bupati Inhu, Thamsir Rahman.



    Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau, Marvelous mengatakan, proses penanganan perkara ini statusnya dalam tahap penyidikan."Masih pemeriksaan saksi-saksi. Doakan saja bisa segera tuntas," katanya, Sabtu (29/5/2021).


    Dia menerangkan, proses pemeriksaan saksi-saksi yang disinyalir mengetahui perbuatan rasuah itu, akan berlangsung sesuai kebutuhan tim jaksa penyidik.


    Nantinya jika alat bukti sudah dikantongi, yakni minimal 2 alat bukti, maka langkah selanjutnya jaksa akan melakukan gelar perkara untuk menentukan siapa pihak yang bertanggungjawab dalam perkara ini.


    Untuk diketahui, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Inhu, Hendrizal, sudah pernah diperiksa jaksa terkait kasus ini.


    Selain Sekda Kabupaten Inhu, ada tiga lainnya yang ikut diperiksa. Mereka adalah Aparatur Sipil Negara (ASN). Adapun ketiga ASN itu diantaranya Erlina, Ibrahim dan Boyke.


    Terkait perkara ini, jaksa berupaya memaksimalkan apa yang telah divonis oleh pengadilan.tpc/nor


  • 300 Orang Ikatan Warga Kepulauan Riau (IWKR) Pekanbaru Akan Ikuti Vaksinasi di Mall SKA

    By redkoranriaudotco →
    Indra Rukmana 

    KORANRIAU.co, PEKANBARU - Pelaksanaan vaksinasi yang sangat gencar di laksanakan oleh Pemerintah sangat mendapat antusias dari masyarakat. Dalam hal ini juga di manfaatkan warga Kepulauan Riau yang berdomisili atau berada di Pekanbaru. Ada 300 orang Ikatan Warga Kepulauan Riau (IWKR) yang dipastikan akan mengikuti vaksinasi hari selasa (1/6/2021) di Mall SKA yang di laksanakan oleh Forum Pembauran Kebangsan (FPK) dan bekerja sama dengan Paguyuban Se-Provinsi Riau.


     Ketua IWKR Pekanbaru,  Indra Rukmana bahwasanya ada banyak warga yang ingin ikut vaksinasi tersebut. Hanya saja, karena kuota yang diberikan dari total dosis vaksin yang tersedia, terpaksa dibatasi hanya 300 orang. Jumlah tersebut didapat dari sejumlah warga IWKR Pekanbaru yang mendaftar dan sudah mendapatkan formulir  untuk dilakukan vaksinasi.


    "Kita memang tidak melihat, siapa yang kita lawan dan hadapi ini. Tapi sebagai bentuk ikhtiar kita agar penyakit covid19 ini segera berlalu, kami ingin ikut terlibat dalam program percepatan vaksinasi. InsyaAllah, selasa (1/6/2021) 300 warga asal Kepulauan Riau akan ikut," jelas Indra Rukmana, Ahad (30/5/2021). 


    Sebagaimana diketahui, organisasi  IWKR Pekanbaru ini sendiri merupakan wadah silaturahmi masyarakat Kepulauan Riau yang berdomisi di Pekanbaru. Mereka terdiri dari berbagai profesi, baik pegawai negeri maupun swasta. Dengan hadirnya IWKR ini di bumi lancang kuning dapat menjaga silaturahmi serta berdiskusi guna kemajuan Provinsi Riau tempat mereka berdomisili serta Kepulauan Riau yang merupakan tempat asal mereka.(Ruk)

  • Tenaga Kerja Sub Kontraktor EMP Malacca di Meranti Terpapar Corona

    By redkoranriaudotco → Minggu, 30 Mei 2021

     


    KORANRIAU.co,SELATPANJANG - Sejumlah tenaga kerja sub kontraktor Energi Mega Persada (EMP) Malacca Strait SA yang melakukan drilling di sumur minyak TB yang berada di Desa Lalang Tanjung, Kecamatan Tebingtinggi Barat positif Covid-19. Tenaga kerja tersebut diisolasi secara mandiri di salah satu hotel di Pekanbaru.




    Hal itu dibenarkan Humas EMP Malcca Strait SA, Hansardi yang dikonfirmasi, Ahad (30/5/2021). Ia menyebutkan saat ini, sejumlah pekerja dari PT DMA yang merupakan sub kontraktor EMP Malacca Strait SA  tersebut masih menjalani isolasi.




    "Total yang positif 7 orang. Mereka diisolasi mandiri yang difasilitasi perusahaan di salah satu hotel di Pekanbaru," ujarnya.




    Hansardi menjelaskan pada 21 Mei 2021 lalu, sebanyak 18 orang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil pengecekan rapid antigen. Saat itu semuanya langsung dibawa ke Pekanbaru untuk menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab test yang dilakukan.




    "Karena swab test tidak bisa dilakukan di daerah (Meranti), maka setelah dinyatakan reaktif dari hasil rapid antigen langsung dibawa ke Pekanbaru untuk diisolasi. Setelah hasil swab test keluar, dari 18 orang, hanya 7 yang positif Covid-19," katanya.




    Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti, Muhammad Fakhri SKM menerangkan setelah pihak PT DMA mendapati tenaga kerjanya reaktif dari hasil rapid antigen, mereka melakukan tracking sendiri. Saat itu gugus tugas daerah tidak dilibatkan.




    "Kalau tak salah awalnya didapati sebanyak 5 orang reaktif dari hasil rapid antigen. Setelah itu mereka melakukan tracking sendiri melalui tim kesehatannya. Kemudian didapati sebanyak 18 orang reaktif," katanya.




    Fakhri menambahkan pihaknya mengalami kesusahan untuk masuk ke sana. Karena pihak perusahaan memiliki tim kesehatan sendiri.




    "Semuanya sudah dibawa ke Pekanbaru untuk diisolasi," katanya.




    Fakhri juga menyayangkan kurangnya koordinasi dari pihak perusahaan kepada tim gugus tugas kabupaten. Padahal wilayah kerja mereka di dalam wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti.




    "Dan pelaporannya nggak masuk kita. Makanya data kita masih status zona hijau kemarin," ungkapnya.




    Menurutnya saat melakukan pemeriksaan rapid antigen bisa memberitahukan gugus tugas kabupaten. "Makanya sempat terjadi miss komunikasi. Seharusnya walaupun mereka sendiri yang melakukan pemeriksaan rapid antigen atau swab test paling tidak dapat memberitahu kita," harapnya.Ahmad


  • Tiga Petugas KSOP di Pelabuhan Tanjung Harapan Positif Covid-19

    By redkoranriaudotco →




    KORANRIAU.co,SELATPANJANG- Sebanyak tiga orang petugas Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Selatpanjang sejak 3 hari lalu dinyatakan positif Covid-19. Kini ketiganya sudah diisolasi di Balai Latihan Kerja (BLK) Selatpanjang.


    Hal itu diakui oleh Petugas Keselamatan Berlayar KSOP Selatpanjang, Suharto, yang dikonfirmasi Ahad (30/5/2021). Ia menyebutkan tiga orang petugas tersebut masih menjalani isolasi.


    "Tiga orang yang positif. Padahal mereka selalu memakai masker dan tidak pernah lepas," ucapnya.


    Suharto menceritakan awal menularnya Covid-19 ke petugas pelabuhan karena salah satu petugas tertular dari keluarganya. Setelah dilakukan tracking, terhadap petugas KSOP yang bertugas di Pelabuhan Tanjung Harapan, didapati dua orang lagi positif dari hasil swab test.


    "Dua orang petugas itu mengalami demam dan pilek, sehingga dinyatakan positif. Sementara petugas lain yang ada di Pelabuhan Tanjung Harapan, dinyatakan negatif," katanya.


    Dikatakannya, jajaran KSOP yang menjalani tes hanya yang bertugas di Pelabuhan Tanjung Harapan saja. Sementara yang bertugas di kantor KSOP tidak.


    "Semua yang di pelabuhan sudah dilakukan tes. Termasuk saya. Sementara yang bekerja di kantor tidak dilakukan tes," akunya.


    Dari pantauan, Ahad (30/5/2021) protokol kesehatan tidak berjalan maksimal di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang. Terutama dalam menjamin jarak aman sesuai protokol kesehatan calon penumpang. Bahkan, beberapa orang terlihat tidak menggunakan masker dan tidak mendapatkan teguran.


    Juru bicara Satgas Covid-19, Muhammad Fakhri SKM yang dikonfirmasi terpisah membenarkan 3 orang petugas KSOP yang positif Covid-19. Ditegaskannya juga saat ini tiga petugas tersebut masih menjalani perawatan isolasi di BLK Selatpanjang.  


    "Iya, tiga orang yang positif tersebut sudah diisolasi. Kita juga sudah melakukan tracking terhadap petugas KSOP yang ada di Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang," ungkapnya.Ahmad



  • Memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Ikatan Mahasiswa Provinsi Kepulauan Riau - IPMKR Mengadakan Webinar

    By redkoranriaudotco →
    Kegiatan Webinar IPMKR


    KORANRIAU.co, PEKANBARU - Dalam rangka merayakan milad IMPKR ke 17 serta memperingati hari kebangkitan nasional, Ikatan Mahasiswa Provinsi Kepulauan Riau (IMPKR) mengadakan webinar pada Minggu, 30 Mei 2021. Kegiatan yang ditaja oleh IMPKR mengusung tema “Aktualisasi peran mahasiswa sebagai agent of change dan agent of control pada momentum kebangkitan nasional di era milenial”. Tentunya tema ini di angkat agar para pemuda khususnya mahasiswa Kepri lebih paham akan tugas pokok dan fungsi sebagai pemuda generasi penerus bangsa.


    IMPKR sebagai wadah aspirasi serta rumah bagi mahasiswa Kepulauan Riau pada webinar kali ini mengundang Dr. Muhd. Dali, S.E, M.M yang dalam hal ini sebagai Kadis Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau serta Dini Julia Ciherla, S.Tr.Sos yang merupakan Duta Bahasa Provinsi Kepulauan Riau 2020.


    Kadis pendidikan menyampaikan bahwa pemuda merupakan individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil, disatu sisi pemuda mampu menghadapi masa perubahan baik sosial maupun kultural. 


    Yang menjadi permasalahan pemuda hari adalah merosotnya nilai-nilai kebangsaan, modernisasi yang serba instan serta pudarnya semangat berbangsa dan bernegara sehingga pemuda hari ini cenderung apatis dalam melihat situasi dan kondisi bangsa.


    Dilanjutkan oleh Dini yang juga narasumber pada webinar kali ini berbicara pada ranah motivasi bagaimana bisa jadi duta bahasa, Dini menyampaikan Bahasa Indonesia harus diperkokoh, Bahasa Daerah jangan sampai luntur, dan Bahasa Inggris tetap harus diasah. 


    Mencoba itu adalah hal yang harus ada bagi setiap pemuda, karna tanpa mencoba dan terus berproses apa yang di inginkan hanya sekedar menjadi keinginan tanpa ada kepastian keinginan itu akan menjadi hasil bagi kita.


    Diakhir webinar juga ada pengumuman serta tayangan dari pemenang lomba cipta dan baca puisi dalam rangka memeriahkan hari kebangkitan nasional. 


    Ory Dwi Oktanur dari Kabupaten Bintan menjadi pemenang puisi terbaik dengan judul “Bangkitlah Generasi Muda” serta Prastika Mayang Sari dari Tanjung Balai Karimun menjadi pemenang terfavorite dengan judul “Titah Anak Negeri”. 


    Hidayat selaku ketua umum IMPKR Pekanbaru menyampaikan terimakasih banyak sebesar-besarnya kepada pihak manapun yang terlibat dalam webinar kali ini. 


    Harapannya semoga IMPKR Pekanbaru tetap konsisten dalam menjalankan roda organisasi sebagai wadah mahasiswa Provinsi Kepulauan Riau.


    Ketua IWKR Pekanbaru Indra Rukmana , SE.MM  juga mengatakan mahasiswa harus aktif di masa pandemi seperti ini dengan melakukan kegiatan kegiatan yang positif, dan dedikasi yang baik untuk Kepri kedepannya lebih baik. (Ruk/rls)

  • Ini Jadwal Pelantikan Tiga Kepala Daerah di Riau Juni Mendatang

    By redkoranriaudotco →

     


    KORANRIAU.co,PEKANBARU- Pemprov Riau telah menerima jadwal pelantikan tiga kepala daerah terpilih pada Pilkada serentak Desember 2020 lalu. 


    Tiga kepala daerah terpilih tersebut yakni Bupati dan Wakil Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil) dan Bupati serta Wakil Bupati Siak. 


    Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Riau, Sudarman mengatakan, untuk Bupati dan Wakil Bupati Kuansing terpilih hasil Pilkada serentak 2020 yakni Andi Putra - Suhardiman Amby dijadwalkan akan dilantik 2 Juni 2021 mendatang. Kemudian Bupati dan Wakil Bupati Rohil dijadwalkan pada 8 Juni 2021 dan Bupati serta Wakil Bupati Siak pada 21 Juni 2021.


    "Jadwal tersebut diketahui setelah terbitnya keputusan menteri dalam negeri. Pak Gubernur juga sudah menyurati tiga daerah tersebut," kata Sudarman, Ahad (30/5/21).


    Seperti diketahui, Akhir Masa Jabatan (AMJ) Bupati Kuansing Mursini - Halim berakhir 1 Juni 2021. AMJ Bupati Rohil Suyatno - Jamiluddin AMJ nya pada 8 Juni 2021. Kemudian untuk Bupati Siak Alfredi AMJ nya 20 Juni 2021.


    "Pelantikan kepala daerah terpilih akan dilaksanakan secara hybrid. Dimana pelantikan akan dilakukan secara langsung di gedung daerah secara terbatas dan sebagian lagi menyaksikan secara virtual dari tempatnya masing-masing," jelasnya.


    Dengan demikian, maka pelantikan kepala daerah terpilih tinggal menyisakan dua daerah yang masih menunggu jadwal pelantikan. Dua kepala daerah terpilih Rokan Hulu (Rohul) dan Indragiri Hulu (Inhu). Untuk melaksanakan pelantikan tersebut, Pemprov Riau masih menunggu jadwal pelantikan dari pihak Kementerian dalam negeri.nor

  • The Ritual, Kafe Lokal Singapura Minta Maaf soal Nasi Padang

    By redkoranriaudotco →


    KORANRIAU.co-Sebuah kafe lokal di Singapura, The Ritual menyampaikan permohonan maaf setelah mendapat kritikan dan hujatan dari pengguna media sosial di kolom komentar Instagram resmi mereka terkait nasi padang.


    Hal ini berkaitan dengan peluncuran makanan 'Nasi Padang without nasties' atau Nasi Padang versi mereka yang bertajuk menikmati Nasi Padang tanpa rasa bersalah.


    Kafe yang kerap menawarkan roti segar dan makanan sehat itu dianggap tak menghargai budaya dan telah menimbulkan persepsi berbeda terkait Nasi Padang yang memang berasal dari Indonesia.


    Dalam postingan foto yang dibagikan di akun resmi mereka yang kini telah dihapus tersebut, The Ritual menyebut pelanggan bebas memakan hidangan tradisional "bebas dari rasa bersalah".


    Menurut The Ritual, Nasi Padang versi mereka tidak memiliki MSG, tanpa bahan tambahan dan hanya menggunakan garam Himalaya. Oleh karena itu masyarakat bisa 'menikmati cita rasa Indonesia tanpa rasa bersalah'.


    Nasi Padang versi mereka ini terdiri dari Ayam Serai atau Daging Sapi atau Patty Impossible, Kentang Goreng, Terong Balado, Quinoa atau Nasi dan Telur.


    Mengutip Mothership, atas dasar ini, para pengguna Instagram pun merasa tersinggung The Ritual dianggap tidak sensitif secara budaya.


    Tak berapa lama, pihak kafe menyampaikan permohonan maaf di laman Instagram Story mereka. Mereka juga mengklarifikasi, Nasi Padang Without Nasties tersebut tak bermaksud merendahkan siapa pun atau budaya apa pun.


    Alih-alih itu, karena pihak kafe sangat menyukai Nasi Padang dan ingin menciptakan "versi yang lebih sehat". Mereka mengaku ingin membuat versi mereka sendiri tanpa MSG, aditif, penyedap buatan dan dengan lebih sedikit minyak


    "Seharusnya kami tidak menulis seperti ini yang memberi ruang untuk kesalahpahaman dan dengan demikian menciptakan ketegangan. Karena kami jelas sangat menyukai dan menghargai hidangan orisinal sehingga ingin menciptakannya kembali dalam interpretasi kreatif kami sendiri agar sehat untuk dinikmati semua orang," tulis The Ritual.cnnindonesia/nor

  • Kalahkan Man City 1-0, Chelsea Juara Liga Champions

    By redkoranriaudotco →


    KORANRIAU.co- Chelsea berhasil menjadi juara Liga Champions musim ini, usai memenangkan laga final kontra Manchester City. The Blues menang tipis 1-0 atas The Citizens.


    Final Liga Champions 2020/2021 mempertemukan dua wakil Premier League, Man City vs Chelsea. Pertandingan digelar di Stadion do Dragao, Portugal, Minggu (30/5/2021).


    Kedua kesebelasan bermain menekan sejak awal pertandingan. Meski begitu, Chelsea menjadi tim yang mampu memecah kebuntuan lebih dulu di babak pertama.


    Kai Havertz sukses membobol gawang Manchester City pada menit ke-42 lewat bola sepakannya ke gawang kosong, usai memperdaya kiper Ederson Moraes. Chelsea unggul 1-0 hingga turun minum.


    Man City menggempur di awal babak kedua guna mengejar ketertinggalan. Rapatnya barisan pertahanan Chelsea masih sulit ditembus Phil Foden dkk.


    Chelsea mampu menjaga konsentrasi dan mempertahankan keunggulan mereka hingga wasit meniup pluit akhir pertandingan. Laga tuntas untuk kemenangan skuad asuhan Thomas Tuchel itu 1-0.


    Dengan hasil ini, Chelsea keluar sebagai jawara Liga Champions 2020/2021. Klub asal London itu mengulangi prestasi mereka di tahun 2012 kala mereka memenangkan trofi Si Kuping Besar untuk pertama kalinya.


    Ini juga menjadi trofi Liga Champions kedua Chelsea sepanjang sejarah klub. The Blues menyamai jumlah perolehan titel Liga Champions milik tim Inggris lainnya, Nottingham Forest, serta menjadi klub London dengan gelar tertinggi Eropa terbanyak.detikcom/nor


  • Vaksinasi ke Rumah Warga Mulai Dilakukan Satgas Covid-19 Meranti

    By redkoranriaudotco → Sabtu, 29 Mei 2021


    Sekda, Dr H Kamsol didampingi Danposal melihat vaksinasi yang dilakukan terhadap lansia dengan mendatangi rumahnya

    KORANRIAU.co, SELATPANJANG - Upaya mempercepat vaksinasi dengan mendatangi rumah masyarakat mulai dilakukan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti, Sabtu (29/5/2021). Khususnya yang sudah lanjut usia (lansia).


    Tim dibagi dalam tiga kelompok. Dimana tim pertama dipimpin oleh Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH yang juga merupakan ketua gugus tugas. Bersama pihak TNI, Polri dan petugas kesehatan, bupati memastikan pelaksanaan vaksinasi di wilayah Kecamatan Rangsang dan Tebingtinggi Timur bisa berjalan.


    Tim kedua dipimpin Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK yang fokus untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi di Kecamatan Tebingtinggi dan Tebingtinggi Barat. Sementara, tim ketiga dipimpin Sekda, Dr H Kamsol untuk melihat pelaksanaan vaksinasi di Kecamatan Merbau dan Tasikputri Puyu.


    Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH mengatakan vaksinasi ini dilakukan secara door to door sejalan dengan programnya yakni ketuk pintu layani dengan hati. Sasaran vaksinasi dengan mendatangi rumah masyarakat ini adalah lansia, imam masjid dan guru ngaji.


    "Kita mendatangi rumah warga dan menyuntikkan vaksin secara langsung kepada masyarakat. Kita akan memaksimalkan seluruh vaksin yang ada untuk segera diberikan kepada masyarakat," ungkapnya.


    Sekda Kepulauan Meranti, Dr H Kamsol menyebutkan selain memastikan vaksinasi kepada lansia berjalan dengan sistem door to door, juga untuk melihat peran Pos Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro  yang ada di seluruh wilayah Meranti.


    "Jadi program percepatan vaksinasi kita lakukan dengan pola jemput bola atau door to door. Dengan begini jumlah masyarakat yang sudah divaksin akan terus bertambah. Namun kali ini, sesuai arahan bupati kita fokuskan untuk lansia, imam masjid dan guru ngaji," kata Kamsol.


    Sementara itu, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK mengungkapkan pihaknya telah mengerahkan seluruh jajaran Bhabinkamtibmas untuk mengantar dan menjemput lansia di rumah masing-masing.


    "Dari hasil evaluasi pelaksanaan vaksinasi, masih sangat sedikit jumlah lansia yang diberikan vaksin. Kebanyakan mereka para Lansia hanya menunggu untuk dijemput. Belum ada saya lihat petugas yang mengetuk pintu rumah warga lansia untuk dibawa ke Puskesmas," ungkap kapolres.


    Juru Bicara Satgas Covid-19 Meranti, Muhammad Fakhri merincikan saat ini jumlah masyarakat Meranti yang sudah divaksin lebih kurang 12,000 orang. Untuk melakukan vaksinasi lansia door to door masih ada lebih kurang 5 ribu vaksin lagi.


    "Kita juga sudah mengusulkan untuk bisa diberikan tambahan vaksin. Sehingga percepatan vaksinasi secara menyeluruh di Meranti bisa dilakukan," ujarnya.


    Leih jauh Fakhri mengakui sebanyak 3,000 vaksin saat ini sedang dalam perjalanan ke Meranti. Dengan tambahan tersebut diharapkan bisa mempercepat vaksinasi seluruh masyarakat.(Ahmad)

  • DPRD Minta Pemkab Meranti Jangan Asal Berhentikan Honorer

    By redkoranriaudotco →

    Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Ardiansyah SH MSi

    KORANRIAU.co, SELATPANJANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Meranti, meminta kepada pemerintah daerah agar jangan asal memberhentikan honorer saja. Karena hal itu bisa menimbulkan persoalan baru nantinya.


    Seperti yang ditegaskan Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Ardiansyah SH MSi, Jum'at (28/5/2021). Ia menyebutkan terhadap wacana bupati yang akan memberhentikan honorer, ia mengaku tidak sepakat dengan beberapa hal. Mulai dari memberhentikan semua honorer yang tamatan SMA, sampai dengan memberhentikan semua honorer terlebih dahulu baru dilakukan perekrutan ulang kembali. 


    "Kalau dilakukan pengurangan tenaga honorer kita sepakat. Tapi honorer mana yang dikurangi. Jangan asal memberhentikan saja. Kita mau honorer yang telah bekerja dengan baik dan memiliki kontribusi besar agar tetap dipertahankan. Karena selama ini peran honorer cukup besar dalam meningkatkan kinerja OPD (Organisasi Perangkat Daerah)," ungkapnya.


    Selain itu sejumlah honorer juga terbukti telah berkontribusi dalam mengharumkan nama Meranti. Khususnya bagi atlet yang berprestasi yang telah membela nama daerah di tingkat Provinsi Riau, maupun di tingkat Nasional.


    "Pemerintah Pusat saja bahkan mengangkat atlet yang berprestasi dan telah mengharumkan nama Indonesia di tingkat Internasional menjadi PNS. Harusnya kita bisa menghargai peran atlet daerah yang telah mengharumkan nama Meranti paling tidak mempertahankannya sebagai tenaga honorer," kata Ketua DPRD yang akrab disapa Jack ini.


    Dijelaskannya beberapa waktu lalu DPRD melalui Komisi I telah melakukan hearing dengan BKD (Badan Kepegawaian Daerah) terkait rencana pemberhentian tenaga honorer. Dari rapat tersebut terungkap bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti tidak memiliki data valid terhadap jumlah riil dari seluruh tenaga honorer.


    "Harusnya fokus pengurangan tenaga honorer ini adalah dengan memberhentikan honorer yang mungkin tidak pernah masuk (tidak disiplin), fiktif atau sudah tidak produktif lagi. Jangan malah gara-gara segelintir oknum honorer berdampak kepada honorer yang selama ini benar-benar bekerja dengan baik dan maksimal," sebutnya.


    Namun, jika dilakukan pemberhentian menyeluruh terlebih dahulu, kemudian membuka perekrutan baru, tentunya akan membuat repot semua pihak. "Nantinya akan banyak dari mereka yang akan mencari swaka atau bantuan kepada berbagai pihak agar bisa diterima kembali menjadi honorer. Termasuk mencari swaka ke DPRD, bupati, wabup, dan pejabat yang ada di Meranti. Bahkan juga kepada tokoh masyarakat dan orang-orang yang berpengaruh di daerah," ucapnya.


    Oleh karena itu, Ketua DPRD Meranti itu meminta kepada BKD untuk bisa melakukan pendataan secara pasti dan terperinci terhadap jumlah honorer. Sehingga bisa diambil langkah yang terukur tanpa mengedepankan subjektivitas atau dendam politik.


    Ketua Komisi I DPRD Meranti, Pauzi SE MIKom menambahkan dari hasil hearing yang dipimpinnya beberapa waktu lalu dengan BKD, diputuskan bahwa harus dilakukan data menyeluruh dan terperinci terhadap jumlah tenaga non PNS di seluruh OPD. Pasalnya hingga saat ini ia menilai Pemkab Meranti belum memiliki data yang akurat terhadap jumlah tenaga non PNS.


    "Kita beri mereka (Pemkab Meranti) waktu 10 hari untuk melakukan itu. Makin cepat makin bagus. Jika telah selesai, maka akan dilanjutkan ke tahapan lainnya, seperti mencari solusi apakah nanti akan dilakukan pengurangan jumlah namun dilakukan secara selektif, atau pendapatannya yang kita kurangi," sebut politisi Golkar ini.


    Kepala BKD Kepulauan Meranti, Alizar mengaku akan menelusuri apa yang menjadi atensi dari DPRD. Untuk itu, dalam tahapan uji petik pihaknya meminta tenggat waktu hingga 10 hari mendatang.


    "Secepatnya. Maksimal beri kami waktu 10 hari untuk lakukan uji petik terhadap data dan jumlah tenaga non PNS se-Meranti. Teknisnya akan menyandingkan data absensi dan amprah gaji yang dikeluarkan oleh BPPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah)," ungkapnya.(Ahmad)

  • Turun ke Meranti, Polda Riau Pastikan Penanganan Covid-19 Sudah Berjalan Baik

    By redkoranriaudotco → Jumat, 28 Mei 2021


    KORANRIAU.co, SELATPANJANG - Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto bersama Wakil Komandan Satuan Brimob AKBP Ramon Zamora SIK memimpin tim asistensi Polda Riau ke Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (28/5/2021). Mereka turun untuk memastikan penanganan Covid-19 di kabupaten termuda di Riau itu berjalan dengan baik.


    Kedatangan dua perwira menengah di jajaran Polda Riau ini langsung dijamu Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH di kediamannya. Setelah berbincang hangat langsung meninjau ke posko induk Covid-19 Kepulauan Meranti di halaman Kantor BPPD di Jalan Dorak, Selatpanjang.


    Ikut mendampingi Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK, Wakapolres, Kompol Nipwin, Kasat Intel, AKP Syaiful dan sejumlah anggota polisi lainnya. Sementara itu dari Pemkab Meranti tampak hadir mendampingi bupati, Sekda, Dr H Kamsol, Plt Asisten III Setdakab, Sudandri Jauzah, Kepala BPPD, Idris Samsudin, Kepala Dinas Kesehatan, dr H Misri Hasanto, Jubir Satgas Covid-19, Muhammad Fakhri dan sejumlah pejabat lainnya.


    Saat itu, Kabid Humas Polda Riau menyampaikan bahwa tujuannya datang ke Meranti diutus oleh kapolda untuk memberikan asistensi penanganan Covid-19. "Kami diutus pimpinan untuk memberikan asistensi di Meranti dan Bengkalis. Untuk di Bengkalis sudah kita lakukan kemarin, dan hari ini di Meranti," ujarnya.


    Ditegaskannya bahwa sesuai dengan intruksi Presiden Joko Widodo yang beberapa waktu lalu ke Pekanbaru maka diberikan waktu selama 14 hari agar bisa menurunkan angka Covid-19 di Riau. Apalagi Riau sempat berada pada rangking tertinggi di Indonesia dan hal itu menjadi cambuk tersendiri.


    "Kita harus besungguh-sungguh menyadarkan masyarakat.  Kita harus menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat.  Kita tidak boleh egois.  Percuma kita sudah menjalankan prokes (protokol kesehatan),  tapi membiarkan orang lain tidak menjalankan prokes," ucapnya.


    Kombes Pol Sunarto mengakui sudah ada upaya serius dari Tim Satgas Covid-19 Kepulauan Meranti dalam menangani penyebaran Covid-19. Ia mengharapkan agar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dapat terus diawasi dan dimonitor.


    "Ada dua hal yang harus dilakukan oleh PPKM mikro. Yang pertama bagaimana menggiatkan masyarakat untuk tertib 5 M (Mencuci tangan dengan sabun, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi mobilitas). Kemudian, memastikan petugas menjalankan 3 T (Tracking, Testing dan Treatmen)," tegasnya.


    Menurutnya petugas PPKM harus bisa memastikan masyarakat melaksanakan 5 M dan menjalankan 3 T. Sehingga nantinya bisa menekan dan mengurangi angka Covid-19 di Meranti.


    "Kita tidak boleh kendor dan tidak boleh lengah. Kalau bisa  dicek setiap orang yang keluar masuk Meranti. Kalau bupati memblowup ini, saya akan jadikan Meranti percontohan. Artinya jika kita mampu mendeteksi secara dini, maka kita bisa melakukan upaya dini.  Mudah-mudahan bisa dilaksanakan di Meranti.  Sehingga masyarakat bisa terbebas dari Covid-19," harap Kabid Humas Polda Riau itu.


    Menurutnya, beberapa hal yang menjadi PR (Pekerjaan Rumah) di Meranti yakni belum semua petugas kesehatan (SDM) yang bisa menggunakan rapid antigen, ketersediaan alat rapid tes yang masih terbatas, dan masih perlunya Dinas Kesehatan untuk memahami langkah-langkah penanganan Covid-19 secara maksimal.


    "Kita tidak boleh kalah dengan Covid-19. Apalagi roda ekonomi harus terus berjalan. Oleh karena itu, prokes nya harus ketat kita laksanakan," ucapnya.


    Meski begitu Kombes Pol Sunarto memberikan apresiasi kepada Pemkab Meranti yang sangat cepat bertindak dalam membawa masyarakat yang terindikasi terpapar Covid-19. "Kami turun ke Meranti dan sudah berbincang banyak. Kami mendapatkan gambaran upaya yang dilakukan di Meranti dari bupati sudah sangat baik. Ketika ada yang terindikasi sakit langsung di rapid antigen. ini upaya yang kita harapkan. Deteksi awal terpenuhi. Setelah terindikasi setelah hasil reaktif, langsung dievakuasi. Sehingga potensi penularan ke orang lain dapat dicegah dengan cepat. Dan ini, patut diapresiasi," katanya.


    Lebih jauh Kombes Pol Sunarto menuturkan juga tindakan tegas harus terus dilakukan terhadap pelanggar prokes. Karena, kesehatan masyarakat menjadi hukum tertinggi. Segala upaya dan daya harus dilakukan secara menyeluruh.


    "Kita sudah sampai ke tahap penanganan hukum. Apalagi sudah ada Perda Yustisi. Kita juga sudah koordinasi dengan ketua pengadilan untuk bisa dilakukan sidang di tempat dan tidak perlu lagi ke Bengkalis. Ini menjadi upaya penegakan hukum dan bisa memberikan edukasi menyadarkan masyarakat kita," sebutnya.


    Vaksinasi Lansia Door to Door


    Menanggapi kunjungan Polda Riau ke Meranti, Bupati, H Muhammad Adil SH mengucapkan terimakasih dan mendukung upaya yang dilakukan. Ia juga mengaharapkan dukungan Polda Riau untuk membantu menyampaikan ke Satgas Covid-19 Riau dan Nasional untuk menambah jumlah ketersediaan vaksin di Meranti. Sehingga percepatan pemberian vaksin secara menyeluruh ke masyarakat bisa diwujudkan.


    Ia menegaskan juga bahwa melalui seluruh puskesmas akan dilakukan vaksinasi kepada seluruh masyarakat. Bahkan akan dilakukan secara door to door. Namun vaksinasi akan difokuskan dulu kepada masyarakat kategori lanjut usia (lansia).


    "Kita akan melakukan vaksinasi kepada lansia secara door to door ketuk pintu layani dengan hati. Besok saya akan ke Tanjung Samak untuk melihat pemberian vaksin dengan mendatangi rumah-rumah warga," ucapnya.


    H Adil menargetkan bisa memvaksinasi seluruh masyarakat di Kepulauan Meranti. Dimana jumlahnya lebih kurang 150 ribu orang.


    "Semua warga meranti wajib vaksin tidak ada lagi masyarakat tidak divaksin. semua masyarakat diminta berani divaksin. Kita masih tersisa sekitar 6,000 vaksin yang diprioritaskan bagi lansia, imam masjid, guru ngaji," katanya.


    Selain itu, ia juga akan menutup pintu pelabuhan tikus yang ada di Meranti. Agar semua lalu lintas orang bisa melewati satu pintu saja, yakni Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang.


    "Malam ini kita sudah minta agar semua jalur pelabuhan lewat pelabuhan satu pintu saja. Satgas akan menghitung berapa orang meranti yang datang dari luar. Mereka yang datang akan langsung kita rapid antigen. Kalaupun sudah bawa surat rapid antigen terkadang takut juga ada palsu," katanya.


    Ia menjelaskan juga bahwa seluruh desa di Meranti sudah ada posko PPKM mikro. Dimana operasional PPKM mikro juga sudah dikucurkan.


    Usai melakukan pengecekan posko induk Covid-19 di halaman Kantor BPPD, tim asistensi Polda Riau juga sempat melihat proses vaksinasi di Puskesmas Alahair. Bahkan saat itu juga terlihat bergabung Dandim 0303 Bengkalis, Letkol Inf Lizardo Gumay.


    Dua Desa Zona Merah


    Sebelumnya, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK melaporkan bahwa jumlah PPKM skala mikro di Meranti ada sebanyak 103 unit yang tersebar diseluruh wilayah desa/kelurahan di Meranti. Dimana PPKM mikro akan bertugas untuk melakukan 3T dan memastikan seluruh lapisan masyarakat menjalankan 5 M.


    "Memang secara penularan di Meranti yang paling kecil di Riau, namun angka kematian naik. Dimana pada Kamis (27/5/2021) terjadi dua kematian akibat Covid-19," katanya.


    Kapolres juga menjelaskan saat ini ada dua desa yang dinyatakan zona merah. Diantaranya, Desa Tanjung Samak Kecamatan Rangsang dan Desa Tanjung Darul Takzim Kecamatan Tebingtinggi Barat.


    "Kita memakai pola penyekatan dan pengetatan Covid-19. Untuk di Desa Tanjung Samak, kita melarang aktivitas keluar masuk orang. Selain pelabuhan juga jalur darat telah ditutup. Kecuali lalu lintas barang sembako kebutuhan masyarakat," tegasnya. (Ahmad)

  • Gubri Kesal Progres Vaksinasi Dumai Masih Rendah

    By redkoranriaudotco →


    KORANRIAU.co,PEKANBARU- Gubernur Riau H Syamsuar menyebutkan jika progres vaksinasi di Kota Dumai masih jauh dari target yang diharapkan. Sementara kabupaten/kota lainnya menunjukkan peningkatan.


    Padahal sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengsintruksikan agar Kota Pekanbaru dan Dumai untuk memenuhi target vaksinas massal. Bahkan, target yang diberikan itu harus segera dilaksanakan selama dua minggu.


    “Yang masih rendah itu Dumai, makanyabtadi kami minta suoaya ditingkatkan. Makanya saya bilang seminggu ini selesai,” tegas Gubri, usai Rapat Koordinanasi Penanganan Covid-19 dan vaksinasi bersama bupati dan walikota se-Riau secara virtual, Jumat (28/5/21).


    Menurut Gubri, Kota Pekanbaru progres vaksinasinya sudah tinggi. Seharusnya, Kota Dumai bisa melakukan hal yang sama.


    "Capaian vaksin di Pekanbaru sudah tinggi, yang masih rendah itu Dumai. Kalau Pekanbaru sudah tinggi, kalau Dumai masih rendah, harapan dua minggu, kalau Pekanbaru bisa kenapa Dumai tidak bisa,"ungkap Gubri.


    Untuk kabupaten/kota lainnya lanjut Gubri, sudah tinggi dan maksimal. Semua daerah sudah menlaksanakan vaksin untuk tahap satu dan dua tersebut.nor

  • Polda Riau Tangkap Otak Pelaku Pelemparan Kepala Anjing di Rumah Ketua LAMR Pekanbaru

    By redkoranriaudotco →


    KORANRIAU.co,PEKANBARU- Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau akhirnya berhasil menangkap JR, otak pelaku pelemparan kepala anjing di rumah Ketua DPH LAMR Pekanbaru, Datuk Muspidauan SH.


    Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Pol Teddy Restiawan membenarkan penangkapan itu. "Sudah (ditangkap)," kata Teddy, Jumat (28/5//2021).


    Teddy mengatakan, JR ditangkap pada hari ini. Namun, dia belum mengungkapkan lebih rinci waktu dan lokasi penangkapan JR yang sudah jadi buronan sejak awal Maret lalu.


    Dengan ditangkapnya JR, sudah lima pelaku teror pelemparan kepala anjing di rumah Muspidauan diamankan. "Lima," kata Teddy.


    Sebelumnya pada Maret 2021, polisi melakukan penangkapan pada Irwan Purwanto alias Iwan, Didik Wahyudi alias Didi, dan Boy. Sementara JR dan Bobi kabur.


    Bobi ditangkap tim Ditreskrimum setelah berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Pelalawan pada Kamis (20/5/2021). Pelaku diamankan di rumah keluarganya di Jalan Lintas Timur, Desa Puncak Indah, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan


    Kelima pelaku melakukan aksi teror di rumah Muspidauan yang juga merupakan jaksa di Kejaksaan Tinggi Riau pada Kamis (4/3/2021). Mereka melemparkan kepala anjing ke rumah tersebut.


    Aksi teror itu sudah direncanakan oleh para pelaku. Tidak hanya meneror rumah Muspidauan, mereka juga merencanakan menakut-nakuti M Nasir Penyalai yang merupakan pengurus LAMR Riau.


    Sebelumnya, Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, mengatakan, para pelaku merencanakan aksi itu dan melakukan pertemuan di Kantor LAMR Pekanbaru, Jalan Senapelan , Rabu (3/3/2021), untuk membahas teror.


    "Mereka berkumpul di Kantor LAM Pekanbaru untuk rencanakan teror. Kemudian menyiapkan kepala anjing, menyiapkan dua botol bensin, membeli pisau," kata Agung saat ekspos kasus di Mapolda Riau, belum lama ini.


    Setelah semua siap, pelaku menggunakan dua unit sepeda motor, Honda Beat dan Yamaha Vixion plat merah menuju lokasi untuk menjalankan aksinya. Sasaran pertama adalah rumah Muspidauan di Jalan Puyuh, No 26, RT 003/RW 003, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Sukajadi.


    Pelaku melemparkan kepala anjing di teras rumah Muspidauan pada Kamis (4/3/2021) sekitar pukul 22.30 WIB. Di lokasi juga ditemukan sebilah pisau. Rencananya kepala anjing dilempar dengan pisau masih menancap tapi ketika melempar, pisau tersebut terlepas dan berada cukup jauh dari kepala anjing.


    Besok harinya pada Jumat (5/3/2021), para pelaku bergerak ke rumah M Nasir. Mereka melemparkan minyak bensin di rumah tersebut.


    Teror dilakukan karena pelaku tidak terima Muspidauan terpilih sebagai Ketua DPH LAMR Riau. Dengan teror, Muspidauan akan takut dan para pelaku bisa tetap eksis berada di LAMR Pekanbaru.


    Sementara teror di rumah M Nasir dilakukan karena pelaku menilai M Nasir mendukung Musyawarah Daerah Luar Biasa LAMR Pekanbaru, di mana Muspidauan terpilih sebagai Ketua DPH LAMR Pekanbaru.


    Penangkapan pertama dilakukan Kepada Irwan di rumah yang berada di LAMR Pekanbaru pada Rabu (10/3/2021) malam. Ia mengakui melakukan aksi tersebut bersama tiga temannya, yakni Didik, Boy dan Bobi.


    Polisi bergerak cepat mencari keberadaan Didik. Pria berusia 39 tahun itu ditangkap di Jalan Melur sedangkan Boy ditangkap di daerah Kubang, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.


    Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 187 KUHPidana tentang pengancaman dan Pasal 335 KUHPidana tentang perbuatan tidak menyenangkan. Ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.ck/nor

  • Bupati dan Ketua DPRD Meranti Apresiasi Tindakan Tegas Tim Yustisi Bubarkan Kerumunan

    By redkoranriaudotco →


    KORANRIAU.co,SELATPANJANG - Tindakan tegas yang dilakukan oleh tim yustisi pencegahan penyebaran Covid-19 diapresiasi oleh Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH dan Ketua DPRD, Ardiansyah SH MSi. Bahkan menurut tim asistensi Polda Riau, tindakan tegas seperti itu memang harus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.


    Usai mendampingi tim asistensi dari Polda Riau yang turun ke Meranti untuk memastikan penanganan Covid-19 berjalan dengan baik, Jum'at (28/5/2021), Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH mengaku bangga dengan Kapolres Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK. Karena dengan tegas membubarkan kegiatan yang dilakukan di kediamannya pada Kamis (27/5/2021).


    "Sebetulnya saya bangga punya kapolres seperti ini. Acara di rumah bupati saja dibubarkannya," ungkapnya menjawab sejumlah wartawan.


    H Adil menjelaskan bahwa pada Kamis (27/5/2021) lalu membuat acara mengumpulkan Tim AOK (Adil Orang Kita) dari seluruh wilayah Meranti di kediamannya di Alahair. Setelah ia selesai berpidato, datang sejumlah Polisi untuk membubarkan acara tersebut.


    "Acara di rumah saya aja dibubarkan. Saya minta ini terus ditegakkan. Sehingga Meranti bebas Corona," tegasnya.


    Untuk mensosialisasikan agar tidak terjadi lagi kerumuman yang tidak sesuai standar protokol kesehatan (prokes), Bupati Meranti itu mengaku sudah menyampaikan kepada 96 kades, 5 lurah, 9 camat, dan 4 polsek agar bisa menyampaikannya kepada seluruh lapisan masyarakat. Agar tidak ada lagi kegiatan yang membuat kerumuman yang sangat banyak dan berpotensi untuk menularkan Covid-19 di Meranti.


    "Saat itu kapolres dan danramil juga ada. Kita sudah mengumpulkan semuanya dan meminta agar betul-betul melakukan upaya sosialisasi kepada seluruh masyarakat. Supaya tidak ada lagi kerumuman massa yang tidak sesuai prokes," sebutnya.


    Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Ardiansyah SH MSi yang dikonfirmasi terpisah mengaku juga mengapresiasi tindakan tegas yang dilakukan oleh Kapolres Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK. Menurutnya hal itu sebagai bentuk tidak pandang bulu dalam melakukan tindakan tegas.


    "Kita patut mengapresiasi tindakan kapolres. Karena sudah membubarkan kerumuman massa yang berpotensi menimbulkan klaster baru Covid-19. Bahkan tindakan tegasnya dilakukan di kediaman bupati. Ini patut diapresiasi tinggi. Jangan kegiatan masyarakat saja yang ditindak tegas," ucapnya.


    Ardiansyah menambahkan tindakan tegas yang dilakukan oleh tim yustisi harus terus dilakukan. Sehingga pencegahan penyebaran Covid-19 bisa berjalan dengan maksimal.


    Namun upaya sosialisasi juga harus tetap dikedepankan secara terus menerus. Jika perlu, kata Ketua DPRD Meranti itu, sosialisasi dapat dilakukan sampai ke tingkat RT dan RW.


    "Kita harapkan sosialisasi secara persuasif dapat terus dilakukan secara berkelanjutan kepada seluruh masyarakat Meranti. Karena lebih baik mencegah kerumuman daripada menindak tegas kerumuman,"harapnya.


    Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto yang turun ke Meranti bersama Wadansat Brimob, AKBP Ramon Zamora SIK mengatakan tindakan tegas memang harus dilakukan. Karena kesehatan masyarakat menjadi hukum tertinggi.


    "Segala upaya dan daya harus dilakukan secara menyeluruh. Apalagi, kami ditugaskan menjadi tim asistensi di Kabupaten Kepulauan Meranti tujuannya untuk memonitoring dan memberikan asistensi di wilayah ini dalam rangka menurunkan laju Covid 19 yang tinggi. Hal ini sesuai arahan presiden, dimana 14 hari harus mampu menekan laju Covid-19. Tentunya dengan segala upaya dan keseriusan kita menanganinya," terangnya.


    Untuk diketahui, pada Kamis (28/5/2021), tim yustisi Covid-19 Kepulauan Meranti membubarkan kerumuman massa di kediaman Bupati, H Muhammad Adil SH di Alah Air, Kecamatan Tebingtinggi.  Pembubaran itu dilakukan setelah ada laporan dari masyarakat bahwa terjadi kerumuman massa disana.


    Saat itu, Kapolres Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito yang juga Wakil Ketua Satgas Covid-19 memerintahkan Kabag Ops Joniwardi dan Kasat Intelkam, AKP Syaiful untuk melakukan upaya pembubaran terhadap aktivitas kerumuman yang terjadi di rumah bupati.


    Kegiatan kerumunan di rumah bupati dilakukan oleh tim AOK (Adil Orang Kita).  Tim AOK kabupaten sedang melakukan rapat koordinasi dengan tim AOK 9 kecamatan dan tim AOK desa/kelurahan se-Kepulauan Meranti.


    Kapolres Meranti menegaskan bahwa pembubaran tersebut dilakukan dalam upaya melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di Meranti. Apalagi, dua orang meninggal akibat Covid-19 pada Kamis (28/5/2021) di kabupaten termuda di Riau itu.Ahmad


INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com yLx3F0.jpg