KORANRIAU.co,PEKANBARU- Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menyambut baik rencana menebalkan muatan lokal (Mulok) Melayu Riau di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru.
Lembaga
ini akan memberi saran baik diminta atau tidak diminta untuk mewujudkan rencana
tersebut karena merupakan bagian kegiatan LAMR itu sendiri berdasarkan
amanah nasional dan daerah, bahkan kemanusiaan secara luas.
Hal tersebut muncul dalam kunjungan General Manager II Angkasapura SSK
II Radityo Ari Purwoko yang didampingi dia stafnya ke LAMR Prov Riau,
Jln. Diponegoro, Senin (3/2). Mereka diterima Ketua Umum Dewan Pimpinan
Harian (DPH) LAMR Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil didampingi sejumlah pengurus
seperti Dt Tarlaili, Dt Fadli, Dt Syaiful Anuar, dan Dt Toni Widiastono.
Menurut Radityo Ari Purwoko, pihaknya berkeinginan, sekali lihat saja, SSK
II langsung memperlihatkan sisi Melayu Riau. "Begitu turun dari pesawat,
kesan Melayu Riau langsung menyapa mata orang, begitu juga dengan bunyinya,
bahkan aromanya. Hidung kita misalnya, langsung mencium satu bau sebagai aroma
Arab ketika berada di tanah Arab, lalu aroma Melayu Riau di tanah Riau,
bagaimana? " kata Radityo Ari Purwoko, akrab disapa Oki.
Untuk itu, pihak SSK II telah mengancang-ancang desainer ternama untuk
menggarapnya. Tapi bukan mereka yang mendikte konsep dan wujud desainnya,
tetapi Melayu Riau itu sendiri antara lain lewat LAMR. Diperlukan
diskusi-diskusi intensif untuk itu mulai tahun sekarang yang diharapkan dapat
terealisasi tahun 2026.
Dalam kesempatan itu, Datuk Seri Taufik menjelaskan dinamika peradaban
Melayu Riau yang membentuk wujud seni bina sekaligus ornamen Melayu Riau. Hal
ini kemudian dikonkritkan Dt Syaiful dengan menjelaskan kepedulian ruang
ornamen dan perlambang (ikon) Melayu Riau.
Peneliti budaya itu mencontohkan penggunaan suatu motif mungkin hanya cocok
di suatu tempat, tidak di bidang lain. Motif kelok pakis misalnya, senantiasa
dipakai di tempat yang berkaitan langsung dengan adat, tapi tidak di tempat
umum. Begitu pula penggunaan warna, hijau yang menyarankan kesuburan dan
kerakyatan, sedangkan kuning untuk kedaulatan maupun keagungan. rls

No Comment to " LAMR Apresiasi Penerapan Mulok Melayu di Bandara SSK II Pekanbaru "