KORANRIAU.co,PEKANBARU – Dalam upaya
menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani, Wakil Menteri Pertanian
(Wamentan) RI, Sudaryono, meminta Bulog serta pengusaha lokal
untuk membeli gabah sesuai dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang telah
ditetapkan.
Hal itu karena berkaitan terhadap ketahanan pangan yang telah menjadi
prioritas utama pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Wamentan RI Sudaryono, menambahkan, kebijakan ini telah ditetapkan dalam
Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang perubahan
atas Harga Pembelian Pemerintah dan rafaksi gabah dan beras yang berlaku mulai
15 Januari 2025. Sehingga, pemerintah dan segala pihak terkait dapat bergerak
bersama mewujudkan swasembada pangan serta tidak adalagi petani yang dirugikan.
"Sekarang ini produksi beras kita secara nasional sudah tinggi. Maka
kita minta betul-betul Bulog dan juga pengusaha lokal, penggiling padi, membeli
gabah sesuai dengan HPP yang diputuskan oleh Presiden, yakni Rp6.500/kg untuk
gabah kering panen dan Rp5.500/kg untuk jagung. Ini sudah keputusan, tidak ada
lagi tawar-menawar," tegasnya di Jalan Raja Panjang Okura Rumbai,
Pekanbaru, Senin (3/2/25).
Dijelaskan, sejak hari pertama Presiden Prabowo Subianto dilantik,
ketahanan pangan telah menjadi fokus programnya. Menurutnya, era pemerintahan
saat ini menuntut seluruh sektor untuk bekerja sama dan berkontribusi dalam
swasembada pangan, termasuk dari TNI dan Polri.
"Bayangkan, mulai dari tentara ikut serta menanam padi, kepolisian
sudah melakukan penanaman jagung. Ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan bukan
hanya urusan Kementerian Pertanian saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama
seluruh elemen pemerintah," jelasnya.
Diterangkan, pihaknya juga akan melakukan monitoring yang ketat untuk
program ketahanan pangan di setiap daerah. Ia mengingatkan, program ketahanan
pangan harus berjalan dengan baik, bukan hanya sekadar acara seremonial semata.
"Semua wilayah yang saya datangi
harus ada follow up-nya, harus ada progresnya, harus
dimonitor, harus dimandori. Republik kita ini tidak bisa menyarankan,
mengusulkan, kemudian dirapatkan, kemudian jadi keputusan, kemudian ditinggal
tidur. Mau tidak mau harus kita monitor, kita evaluasi, supaya program itu
betul-betul jalan terlaksana, tujuan tercapai, dan juga mensejahterakan
petani," terangnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa seluruh bantuan dari Kementerian
Pertanian bersifat gratis dan tidak boleh dipungut biaya dalam bentuk apa pun.
Wamentan RI Sudaryono mengarahkan masyarakat untuk segera melapor ke pihak
berwenang, jika ada oknum yang meminta tebusan atas bantuan yang diberikan.
"Bantuan dari Kementerian Pertanian tidak ada kewajiban menebus. Semua
bantuan yang kami berikan, baik bibit maupun alat mesin pertanian (Alsintan),
gratis pengambilannya. Kalau ada yang meminta tebusan, laporkan ke polisi,
tangkap, karena itu sudah melanggar hukum." pungkasnya. mc/nor
No Comment to " Ke Riau, Wamentan Minta Bulog dan Pengusaha Beli Gabah Sesuai HPP "