• Darmizal: Presiden Patut Evaluasi Menteri Yang Berkinerja Buruk

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Minggu, 18 Juli 2021
    A- A+
    HM. Darmizal, Ketua Umum Relawan Jokowi - RèJO 

    KORANRIAU.co, JAKARTA - Presiden Joko Widodo geram dengan banyaknya stok vaksin yang masih menumpuk dan tak kunjung disuntikkan ke masyarakat. Padahal maksud vaksin adalah untuk membangun imunitas rakyat sehingg mampu menekan jumlah penyebaran Covid 19.  Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Ratas Evaluasi PPKM Darurat di Istana Merdeka, Jumat (16/7/2021). 


    Dari 137 juta vaksin yang sudah masuk ke Indonesia, baru 54 juta yang terpakai. Artinya, terdapat 83 juta vaksin yang masih tersimpan dan belum dirasakan manfaatnya oleh rakyat. 


    "Presiden Jokowi sudah berulang kali menyampaikan kekesalannya dan geram melihat ulah bawahannya yang sangat lamban. Sangat disayangkan, para pembantu Presiden tidak mampu mengiringi kecepatan dan tidak mampu menterjemahkan keinginan Presiden. Bukan hanya Presiden yang geram, rakyat pun juga sudah kesal melihat ulah sebagian pembantu Presiden tersebut. Semestinya, sekaranglah saat nya bagi para Menteri sebagai pembantu Presiden untuk menunjukkan kinerja nya kepada rakyat. Bahwa mereka adalah orang yang tepat untuk posisi yang diberi amanah oleh Presiden. Bahwa merek sungguh sungguh menjalankan amanah Presiden untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Tahun lalu, kegeraman Presiden berujung Reshufle Kabinet", kata HM. Darmizal, Ketua Umum Relawan Jokowi - RèJO 


    Lambannya realiasi vaksinasi ini, tentu berpengaruh besar dalam penanganan menghentikan penyebaran Covid19 yang berkembang sangat cepat. Oleh sebab itu, seluruh pembantu Presiden atas nama kesehatan masyarakat harus ikut bertanggungjawab,  bekerja lebih tangkas dan tanggap dengan melakukan aksi jeput bola yang semakin massif. Disamping itu, mendorong masyarakat untuk lebih proaktif, saling mengingatkan sesama betapa pentingnya divaksin dan menjaga protokol kesehatan. 


    Pelaksanaan vaksinansi yang cepat, tertata baik dan humanis akan mendorong masyarakat untuk lebih termotivasi datang menjalani vaksinasi. Lalu ketersediaan obat obatan terkait Covid19 juga harus dipastikan tersedia dan mudah diperoleh masyarakat. Dengan begitu, maka Covid19 diharapkan segera melandai, reda dan tercapai herd immunity secara nasional ditanah air. Dengan demikian,  pembangunan ekonomi dapat kembali menggeliat, bergerak dan berlari cepat, ungkap Darmizal. 


    "Pandemi ini sungguh mengerikan. Saya dan istri merasakannya sebagai satu ujian berat yang tidak pernah kami rasakan sebelumnya. Oleh karena itu, kami memandang, seluruh pembantu Presiden Jokowi semakin penting melakukan gerakan selaras bersama saling menopang, menguatkan, sesuai capaian yang diinginkan Presiden. 


    Jika melihat kondisi hari ini, kita optimis bahwa segala sesuatunya bisa kembali baik. Tentu dengan satu syarat, yakni para pembantu Presiden harus bisa menterjemahkan dan melaksanakan langkah langkah yang telah diarahkan Presiden untuk menghambat lajunya penyebaran Covid 19. Jangan biarkan Presiden seperti kembali pada masa sulit sebelumnya, hanya ditopang segelintir pembantu setianya untuk berlari menyelamatkan rakyat dan bangsa", ujar tokoh nasionalis Minang ini. 


    Selesai PPKM, rasanya perlu pikir ulang, kiranya Presiden Jokowi menata ulang para pembantunya dengan menempatkan tokoh2 yang punya integritas, punya nurani kerakyatan, bekerja dengan 3T, 'Tangkas, Tanggap dan Tanggon', tidak memperkaya diri dengan memanfaatkan pandemi Covid19 sebagai peluang ditengah derita yang mendera rakyat. Hal ini sudah terang dan bukan rahasia umum lagi", tegas Darmizal. 


    Lanjut Darmizal. Dari sisi lapangan, kami melihat bagaimana TNI dan Polri sebagai institusi yang paling terdepan dalam mengawal kebijakan pemerintah terkait Protokol Kesehatan dan penyaluran bantuan ini, sudah bekerja luar biasa. Mestinya institusi lain, seperti kementerian yang punya jaringan sampai ketingkat Kabupaten dan Kota dengan ratusan ribu tenaga dilapangan, dapat pula berperan aktif bergandengan tangan dengan TNI dan Polri. 


    Kami menaruh empati setinggi-tingginya dan terimakasih pada Menko Marinves Jenderal TNI Luhut Binsar Panjaitan dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang turun lapangan seperti tiada letih, bahkan sampai minta maaf kepada masyarakat terkait pandemi dan PPKM yang belum maksimal. Mestinya yang malu dan minta maaf adalah pembantu Presiden yang punya jangkauan sampai kebawah namun tidak melakukan sesuatu dengan lembaganya, ungkap Mantan Ketua Umum Relawan SBY tersebut. 


    Jangan paksa lagi Presiden untuk melakukan Reshufle kabinet. Cukuplah reshufle terjadi tahun 2020 lalu. Kami berharap tahun 2021 sampai dengan 2024 mendatang, para Menteri harus lebih fokus menjalankan tugas tugas kenegaraan untuk melindungi segenap rakyat. Jangan sampai pikiran para menteri terbelah karena persiapan pemilu yang dipercepat, apalagi ada pikiran untuk ikut kontestasi Pemilu 2024. Jika ada yang berpikiran begitu dan berkinerja buruk maka sebaiknya segera mundur atau Presiden Jokowi terpaksa kembali melakukan reshufle, jelas rekan satu alumni Jokowi di UGM ini.(Ruk/rls)

    Subjects:

    BERITA UTAMA
  • No Comment to " Darmizal: Presiden Patut Evaluasi Menteri Yang Berkinerja Buruk "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com yLx3F0.jpg