KORANRIAU.co,PEKANBARU – Gubernur Riau Abdul Wahid turut hadir pada acara Kajian Subuh Ilmiah dan menanam pohon di Mapolda Riau, Sabtu (10/5). Kegiatan ini mengusung tema "Alam dan Kita Dalam Perspektif Agama dan Sains", yang dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Gubernur Riau Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Hery Heryawan, Ustaz Abdul Somad (UAS), dan intelektual publik Rocky Gerung.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, dalam sambutannya mengajak masyarakat
menjadikan gerakan menanam pohon sebagai budaya. Ia menekankan pentingnya peran
pemimpin dan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam.
"Pemimpin itu seperti pohon dahan kuat tempat bergantung, daun rindang
tempat berteduh. Maka untuk keberlangsungan masyarakat, kita harus menjaga
alam," ucap Wahid.
Usai penanaman pohon, Gubri menegaskan pentingnya gerakan nyata dalam
menjaga lingkungan hidup. Ia juga mengapresiasi perpaduan antara ibadah,
ilmu agama, dan sains yang jarang sekali disatukan dalam satu momen seperti
hari ini.
“Sejak pagi kita shalat subuh berjamaah, lalu dilanjutkan dengan kuliah
yang luar biasa. Jarang sekali kita mendapatkan kajian yang memadukan antara
agama dan sains. Ustaz Somad menyampaikan dari sisi agama, Pak Rocky dari sisi
ilmu pengetahuan, dan Pak Kapolda langsung mengajak untuk menanam pohon,”
ujarnya.
Ia menekankan, gerakan menanam pohon ini bukan hanya soal aksi fisik,
tetapi juga bentuk pengisian akal dan hati. “Menanam pohon hari ini bukan
sekadar rutinitas. Harus ada nilai, ada syair, ada pantun, bahkan puisi. Ini
bagian dari budaya kita. Jadi, melestarikan alam juga berarti melestarikan
budaya,” kata Gubri dengan semangat.
Gubernur Wahid juga mengingatkan agar hutan-hutan tidak sembarangan
ditebang, karena banyak mengandung nilai dan sumber daya berharga seperti
gaharu dan damar. “Saya berharap gerakan seperti ini bisa terus berlanjut
dan menjadi warisan nilai bagi masyarakat Riau,” harap Gubri.
Dalam kesempatannya, Ustaz Abdul Somad mengangkat filosofi pohon dalam
ajaran Islam sebagai simbol keimanan dan ketangguhan. Menurutnya, orang beriman
seharusnya seperti pohon kayu kokoh, sabar, dan memberi manfaat.
"Jika pohon sendirian diterpa angin bisa patah, tapi jika bersaudara,
dia akan bertahan. Begitulah persaudaraan orang beriman. Mari tanam pohon,
rawat, dan sirami. Jangan hanya menanam lalu lupa," pesan UAS dengan penuh
haru.
Kajian ini juga dipandu oleh Ustaz Alnof Tiba sebagai moderator, yang
sukses menghadirkan suasana hangat namun sarat ilmu. Tak hanya ceramah,
kegiatan ditutup dengan aksi simbolis penanaman pohon di lingkungan Mapolda
Riau, sebagai wujud nyata menjaga ekologi dan memperkuat etika lingkungan.
Kapolda Riau, Irjen Hery Heryawan membuka kegiatan ini dengan semangat
kolaborasi lintas sektor. Ia menyebut bahwa sinergi antara ilmu pengetahuan dan
nilai keagamaan penting untuk membangun kesadaran kolektif dalam menjaga
lingkungan hidup.
"Acara ini adalah momentum mempererat hubungan antar sesama dan
meningkatkan kualitas hidup kita sebagai umat beragama, khususnya dalam menjaga
alam ciptaan Tuhan," ujar Irjen Hery.
Sementara itu, Rocky Gerung memaparkan perspektif ilmiah tentang krisis
lingkungan global. Ia mengingatkan bahwa kerusakan yang ditimbulkan manusia
sudah melampaui kemampuan bumi untuk memulihkan diri.
"Kalau bumi yang merusak dirinya, dia bisa memulihkan. Tapi kalau
manusia yang merusaknya, perlu kesadaran moral untuk memperbaikinya. Tanam
pohon, tanam harapan. Ajak saudara, bahkan mantan pacar sekalipun, untuk
menanam pohon," seloroh Rocky, disambut tawa hadirin.
Dengan menggabungkan nilai spiritual dan sains, kegiatan ini diharapkan
menjadi langkah awal menjadikan gerakan pelestarian alam sebagai bagian dari
budaya hidup masyarakat Riau. Usai kegiatan, Gubernur Riau bersama Kapolda
melepas rombongan UAS berangkat pulang dari Mapolda Riau menggunakan motor. rls
No Comment to " Gubri Wahid Ajak Warga Menanam Pohon, Jadikan Sebagai Budaya Lestari "