KORANRIAU.co,PEKANBARU- Balai Besar Konservasi dan Sumberdaya Alam (BBKSDA)
Riau melakukan Mitigasi, paska konflik manusia dan satwa harimau, yang
menyebabkan Rahmad (26) tewas di lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) Petak 466
Blok L PT SPA Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri
Hilir (Inhil).
Kepala BBKSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan SHut MM mengatakan, kegiatan
mitigasi dilakukan pada Jumat (10/5) setelah pihaknya menerima laporan
kejadian.
“Mitigasi ini dilakukan tim BKSDA Riau bersama pihak perusahaan di lokasi
kejadian,” kata Kababes, Sabtu (11/5).
Prosesnya, tim gabungan melaksanakan pengecekan lapangan dan melakukan
indentifikasi, lalu pemasangan kamera trap.
“Setelah melakukan pengecekan di lapangan dan identifikasi serta pemasangan
kamera trap. Tim gabungan melanjutkan sosialisasi dan edukasi kepada para
pekerja di lapangan, bagaimana cara menghindari konflik dengan satwa (harimau,
red),” jelas Kababes.
Selain itu, tim BKSDA Riau juga memberikan arahan dan himbauan kepada pihak
perusahaan agar menerapkan standar operasional (SOP) mitigasi interaksi negatif
harimau secara ketat.
Sedangkan hasil pengecekan yang dilakukan diketahui bahwa lokasi kejadian
berada pada habitat harimau sumatera dengan populasi yang cukup besar.
“Namun, secara legalitas lokasi tersebut bisa tanami oleh pemegang
konsesinya,” ucap Genman.
Dijelaskannya, sesuai kronologis yang diterima, korban datang ke lokasi
bersama Rahman dan Alwi untuk melakukan penyemprotan gulma di lahan perkebunan
Akasia PT SPA, Kamis (9/5) siang sekitar pukul 13.00 WIB.
“Saat bekerja di lokasi korban dan temannya langsung melakukan pekerjaannya
dengan kondisi terpisah antara satu dengan yang lainnya. Sehingga sekitar pukul
14.00 WIB Rahman dan Alwi tiba-tiba mendengar suara Rahmad berteriak minta
tolong. Sehingga kedua saksi langsung mencari sumber suara,” terang Kababes.
Namun, saat sumber suara ditangani saksi tidak ditemukan dan disekitar
terdapat jejak atau tapak kaki harimau. Selanjutnya, kedua saksi langsung
melaporkan temuan mereka ke Kantor Pengelola dan bertolak ke lokasi melakukan
pencarian terhadap korban.
“Hasil pencarian korban ditemukan dalam kondisi meninggal dengan kondisi
ditemukan sejumlah luka diantaranya ada lima luka bekas gigitan pada leher dan
pada bagian telinga. Kemudian, tangan korban sebelah kanan hilang (putus) serta
ada luka lecet pada bagian kaki korban,” ungkap Kababes.
Kemudian, jasad korban langsung di evakuasi ke klinik Merawang. Lalu
diserahkan dibawa ke rumah duka Penyalai Kecamatan Kuala Kampar Kecamatan
Pelalawan untuk dimakamkan. Mc/nor
No Comment to " Pekerja PT SPA Tewas Diterkam Harimau, BBKSDA Riau Lakukan Mitigasi "