"Negara kami sedang berperang dan kami tidak akan menyerah dalam menghadapi kelompok teroris ini," ujar Noboa kepada stasiun radio Canela, Rabu (10/1), melansir Reuters.
Dalam beberapa hari terakhir, Ekuador tengah diserang teror yang dilakukan oleh para gembong narkoba. Selain menyabotase siaran langsung salah satu stasiun televisi, mereka juga menyandera lebih dari 130 sipir dan petugas penjara.
Peristiwa ini memicu ledakan dalam gelombang kekerasan di Ekuador. Jalanan kota-kota di Ekuador semakin sepi.
"Kami melakukan segala upaya untuk memulihkan semua sandera," ujar Noboa.
Sebelumnya, pada Selasa (9/1), Noboa menggambarkan gembong narkoba tersebut sebagai 'organisasi teroris'. Noboa bahkan menjadikan mereka sebagai target resmi militer.
Penyanderaan yang dimulai pada Senin (8/1) dini hari dan kaburnya pemimpin gembong narkoba Los Choneros Adolfo Macias dari penjara mendorong Noboa untuk mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari.
Noboa kemudian memperketat keputusan tersebut pada Selasa (9/10) setelah peristiwa penyerangan sebuah stasiun televisi.
Pemerintah mengatakan, kekerasan tersebut merupakan reaksi terhadap rencana Noboa untuk membangun penjara baru dengan tingkat keamanan tinggi. Penjara ini nantinya dikhususkan untuk para pemimpin gembong narkoba. cnnindonesia/nor
No Comment to " Teror Bertubi-tubi, Presiden Ekuador: Negara Kami Sedang Berperang "