KORANRIAU.co, SELATPANJANG - Tes tertulis bagi seluruh tenaga non PNS atau honorer di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti resmi dimulai Senin (17/1/2022) di SMAN 1 Tebingtinggi, Jalan Pembangunan, Selatpanjang. Pelaksanaan ujian yang melibatkan akademisi ini akan dilaksanakan selama 3 hari yakni Senin, sampai dengan Rabu (19/1/2022).
Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH yang membuka pelaksanaan tes tersebut menegaskan jika terdapat honorer, khususnya guru yang hanya tamatan SMA, maka dipastikannya tidak akan diterima. Selain itu, yang tidak linier atau tidak sesuai bidangnya dalam mengikuti tes, juga tidak akan lulus. Oleh karena itu ia meminta agar dapat mencoba bidang lain yang memang linier atau sejalan antara tugas dan pendidikannya.
"Kalau ada guru yang hanya tamatan SMA saya pastikan tidak lulus. Jadi percuma ikut tes. Guru yang bukan latar belakang pendidikan juga tidak akan diterima. Tapi mungkin di TU bisa kita terima," tegasnya menjawab wartawan usai membuka pelaksanaan tes tersebut.
Dalam menjalankan program Meranti Cerdas, H Adil menginginkan guru-guru yang cerdas dan berkualitas."Saya membutuhkan guru yang cerdas. Karena tugas mereka adalah mencerdaskan anak Meranti. Dan hal ini saya lakukan untuk mewujudkan program Meranti Cerdas," katanya.
Orang nomor satu di Meranti itu juga menegaskan lagi bahwa jika hasil pendidikan Meranti nantinya masih berada paling buncit di Riau atau berada pada peringkat 12, pihaknya akan kembali melakukan evaluasi. Jika perlu, tambahnya akan diganti seluruh guru yang gagal mencerdaskan anak-anak Meranti tersebut.
"Bulan 4 nanti akan kita evaluasi lagi. Jika Meranti masih peringkat 12 di Riau, saya ganti gurunya dan akan direkrut guru-guru yang lebih baik dan berkualitas serta mampu mencerdaskan anak Meranti. Jika perlu Kepala Dinas Pendidikan nya juga kita ganti," terangnya.
Selain itu dengan evaluasi ini, sekaligus untuk memetakan ketersediaan guru di seluruh sekolah di Meranti. Karena, melalui evaluasi besar-besaran ini terungkap terdapat sekolah yang hanya kepala sekolah nya saja PNS dan juga merangkap sebagai guru. "Inilah gunanya melakukan evaluasi ini. Nanti akan kita lakukan upaya pemerataan guru di seluruh sekolah," ujarnya.
Secara umum, hingga saat ini bupati belum bisa memastikan berapa kebutuhan seluruh tenaga honorer di seluruh OPD di Pemkab Meranti. Termasuk guru. Karena masih dalam tahap penyusunan.
"Kebutuhan honorer secara keseluruhan lagi tahap penyusunan. Evaluasi ini kita lakukan untuk percepatan mengisi kekosongan saja terlebih dahulu," katanya.
Secara terpisah, Ketua Tim Seleksi Tenaga non PNS di Lingkungan Pemkab Meranti, Sudandri Jauzah mengatakan tenaga honorer yang mengikuti tes sebanyak 3.017. Jumlah tersebut sudah dikurangi dengan tenaga yang Satpol PP, Kebersihan dan Tenaga Medis yang sudah diseleksi lebih awal.
"Total tenaga non PNS kita seluruhnya sebanyak 3.987 orang. Setelah dikurangi Satpol PP, Tenaga Kebersihan dan Tenaga Medis, maka sebanyak 3.017 yang mengikuti tes tertulis hari ini," ungkapnya.
Sudandri yang juga Plt Asisten III dan Kabag Hukum Setdakab Meranti itu menyebutkan pelaksanaan tes tertulis tersebut dilaksanakan selama 3 hari. Pelaksanaan tes melibatkan pihak akademisi.
Lebih jauh dirincikannya, pada hari pertama tes diikuti sebanyak 642 orang yang merupakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Pada hari kedua (Selasa, 18/1/2022) akan diikuti sebanyak 1.320 orang. Dan, pada hari ketiga (Rabu, 19/1/2022) akan diikuti oleh sebanyak 1.055 orang.
"Ketersediaan ruangan di SMAN 1 untuk pelaksanaan ujian mencapai 22 lokal. Pada hari pertama akan dilaksanakan satu sesi ujian saja. Pada hari kedua dan ketiga akan dilaksanakan dua sesi ujian. Dimana sesi pertama akan dilaksanakan pukul 13.30-15.30 Wib dan sesi kedua Pukul 16.00-18.00 Wib," terangnya. (Ahmad)
No Comment to " Tes Honorer Dimulai, Tamatan SMA Dipastikan Tak Lulus "