KORANRIAU.co,PEKANBARU-Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) provinsi Riau, Mahyudin mengakui untuk zaman canggih dan moderen sekarang ini memiliki persoalan tersendiri dalam menciptakan kerukunan antar agama yang ada. Kejadian kecil saja bisa menjadi viral atau besar dan menyebar dengan luas dan cepat pada masyarakat.
Untuk itu perlu kiat dan upaya tersendiri dalam menciptakan kondisi lingkungan atau wilayah agar tetap masyarakatnya hidup rukun dan damai. Paling tidak menurut Mahyudin ada tiga hal tantangan atau persoalan yang dihadapi atau jadi persoalan dalam menciptakan kerukunan beragama ini.
"Pertama, belum ditemukannya keseragaman perhatian antara pemerintah daerah dengan FKUB daerah. Ini dapat kita lihat di lapangan, belum ada perhatian dari pihak pemerintah kecuali kalau sudah ada kasus. Padahal persoalan ini tanggungjawab bersama antara Kemenag dan Pemda," sebutnya, Jumat (06/03/2020).
Kemudian yang kedua menurut Mahyudin, perlu dilakukan audiensi dengan pemda agar ada dialog intensif dengan intern umat beragama. " Jadi kita menganjurkan pemuka dari berbagai agama untuk mengadakan dialog rutin intern dan antar umat beragama. Dengan demikian, satu sama lain bisa berbicara satu meja dan mencari lem perekat untuk kehidupan yang lebih damai," katanya juga.
Sementara untuk hal yang ke tiga menurut Mahyudin lagi adalah masalah komunikasi yang kurang berjalan dalam Forum Kerukunan Umat Beragama. "Kalau ada pengurus tidak aktif maka kita bisa cari solusi. Berbagai solusinya nanti bisa kita jadikan sebagai pemecah persoalan yang terjadi," tamvahnya. Ismet
No Comment to " Kemenag Beberkan Persoalan Kerukunan Beragama "