KORANRIAU.co- Perdana
Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan dirinya tengah menjalankan misi
bersejarah dan spiritual untuk memperluas wilayahnya dengan visi "Israel
Raya".
Rencana Netanyahu soal perluasan Israel
Raya ini mencakup wilayah pendudukan Palestina dan sebagian wilayah Yordania,
Lebanon, Suriah, serta Mesir.
Dalam wawancara dengan saluran Israel i24 yang
dilaporkan The Times of Israel pada Selasa (12/8), pewawancara Sharon Gal
memperlihatkan sebuah peta yang digambarkan sebagai "Tanah yang
Dijanjikan" kepada Netanyahu.
Gal kemudian menanyakan apakah perdana menteri
merasa terhubung dengan visi Israel Raya tersebut.
Dikutip Middle East Eye, Netanyahu
menggambarkan dirinya sedang menjalankan "misi bersejarah dan
spiritual" dan mengaku merasa "sangat" terhubung dengan gagasan
Israel Raya ini.
Meski wujud peta tersebut tidak ditampilkan di
layar, istilah "Israel Raya" secara luas dipahami sebagai visi
ekspansionis yang mencakup wilayah yang jauh lebih luas.
Istilah ini sebelumnya digunakan oleh kalangan
ultra-nasionalis Israel untuk mengklaim sebagian wilayah Yordania, Mesir, dan
Suriah selain Tepi Barat dan Jalur Gaza Palestina yang diduduki.
Wilayah-wilayah perluasan ini dicap kaum ultra-nasionalis sebagai bagian dari
negara Israel di masa depan.
Ketika ditanya apakah misinya mewakili bangsa
Yahudi atau memiliki tujuan lintas generasi yang lebih luas,
Netanyahu mengatakan "saya berada dalam misi lintas generasi. Jadi,
jika Anda bertanya apakah saya merasa ini adalah misi bersejarah dan spiritual,
jawabannya adalah ya."
Dikutip Middle East Monitor (MEMO), istilah
"Israel Raya" pertama kali muncul setelah Perang Enam Hari pada Juni
1967. Saat itu, Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza di
Palestina. Israel juga menduduki Semenanjung Sinai Mesir dan Dataran Tinggi
Golan Suriah.
Istilah ini masih digunakan untuk menggambarkan
visi politik Israel yang mencakup wilayah-wilayah tersebut.
Pernyataan Netanyahu ini muncul kala dirinya
berencana melancarkan operasi militer baru ke Jalur Gaza dan mencaplok sejumlah
wilayah itu. Meski dikecam dunia internasional, Netanyahu ngotot melakukan
operasi ini.
Selain itu, pada Januari lalu, Kementerian Luar
Negeri Israel juga sempat memublikasikan di salah satu platform elektroniknya
sebuah peta yang diklaim memuat sejarah Israel ribuan tahun lalu.
Pilihan Redaksi
Bakamla-Korea Coast Guard Selamatkan 8 ABK WNI
dari Dugaan TPPO
Trump Siapkan 'Golden Dome' Rp2.869 T, Sistem
Pertahanan Rudal Lapis 3
Peta tersebut sejalan dengan narasi berulang pihak
Israel mengenai adanya "Kerajaan Yahudi" yang mencakup sebagian
wilayah pendudukan Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah, dan Mesir.
Pandangan serupa juga diungkapkan sejumlah menteri
di pemerintahan Netanyahu.
Tahun lalu, dalam sebuah film dokumenter, Menteri
Keuangan Bezalel Smotrich terekam mendukung perluasan batas negara Israel
hingga mencakup Damaskus, Suriah.
Ia menyebut Israel pada akhirnya akan berkembang
mencakup seluruh wilayah Palestina serta sebagian wilayah Yordania, Lebanon,
Mesir, Suriah, Irak, dan Arab Saudi.
"Telah tertulis bahwa masa depan Yerusalem
adalah berkembang hingga Damaskus," ujarnya, merujuk pada ideologi "Israel
Raya".
Smotrich sebelumnya juga menyampaikan gagasan
serupa pada 2023, dalam acara peringatan seorang aktivis Likud di Paris.
Berbicara dari podium yang dihiasi peta Israel
mencakup wilayah Yordania, ia memicu kontroversi dengan menyatakan bahwa "tidak
ada yang namanya" bangsa Palestina.
Di sisi lain, Hamas mengecam
keras Netanyahu dan visi "Israel Raya" ini.
Dalam pernyataannya, Hamas menyebut komentar
Netanyahu sebagai bukti "bahaya" dari skema ekspansionis yang
mengancam seluruh negara dan bangsa di kawasan.
Dikutip Al Jazeera, Hamas juga menuduh
Netanyahu menjalankan agenda "kriminal dan ekstremis" sambil
melancarkan perang pemusnahan dan kelaparan terhadap warga Palestina di Gaza.
Hamas menyerukan negara-negara Arab mengambil
langkah "tegas dan jelas", termasuk mendukung perlawanan Palestina,
memutus hubungan dengan Israel, menghentikan normalisasi, dan bersatu
menghadapi pendudukan.
Kelompok itu juga mendesak komunitas internasional
mengutuk pernyataan Netanyahu tersebut dan segera bertindak nyata
menghentikan agresi brutal Israel terhadap warga sipil di Gaza, serta
menggagalkan setiap ambisi ekspansionis yang dinilainya mengancam keamanan
kawasan dan dunia.
cnnindonesia

No Comment to " Makin Gila! Netanyahu Mimpi Buat 'Israel Raya' Caplok Wilayah 5 Negara "