KORANRIAU.co,PEKANBARU – Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid resmi
melantik Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Syahrial Abdi, Jumat
(29/8/25) malam di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru.
Gubri menyebutkan, kehadiran Sekdaprov yang sudah definitif akan memperkuat
konsolidasi pemerintahan, mempercepat pelayanan publik, sekaligus memberi
kepastian arah pembangunan di tengah keterbatasan anggaran.
Menurutnya, birokrasi yang solid merupakan kunci dari pelayanan yang
maksimal. Menurutnya, Sekda Riau Syahrial Abdi dinilai sebagai motor penggerak
birokrasi memiliki tanggung jawab besar dalam mengonsolidasikan kepentingan
pemerintah daerah maupun pusat.
“Kita sudah melantik pada hari ini Sekda Riau dalam rangka memberikan
kepastian terhadap pelayanan birokrasi, pelayanan kepada masyarakat yang lebih
maksimal. Tentu dengan kerja-kerja Sekda yang sudah definitif, saya rasa lebih
maksimal dan lebih bisa mengkonsolidir semua kepentingan dengan baik,” katanya. di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru.
Ia menjelaskan, hadirnya sekda definitif juga menjawab keraguan publik
terkait kesinambungan jalannya roda pemerintahan. Dengan kepastian jabatan ini,
Abdul Wahid optimistis program prioritas daerah dapat dijalankan lebih cepat
dan efektif.
Sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, Abdul Wahid mengingatkan
bahwa pemerintah provinsi memiliki peran penting untuk memastikan kabupaten dan
kota sebagai daerah otonom tetap mendapat pelayanan yang merata.
“Kami sebagai gubernur, perwakilan pemerintah pusat di daerah, tentu untuk
melayani daerah-daerah otonom yang ada di pemerintah provinsi seperti
kabupaten, kota, maksimal mungkin terlayani,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti persoalan defisit anggaran yang
tengah dihadapi Pemprov Riau. Menurutnya, pemerintah sudah melakukan pemetaan
dan penyusunan formula agar keterbatasan tersebut tidak menghambat pembangunan.
“Defisit anggaran ini sudah kita petakan, sudah kita formulasikan, apa saja
yang harus kita lakukan,” tambahnya.
Lebih jauh, ia menerangkan bahwa meski anggaran terbatas, pemerintah tetap
fokus pada sektor-sektor vital yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Ada
tiga bidang yang menjadi prioritas utama, yakni pendidikan, infrastruktur, dan
kesehatan.
“Mulai dari pendidikan, infrastruktur menjaga fungsionalnya. Tentu bidang
kesehatan menjadi penting, termasuk stunting. Nah, tiga komponen inilah dulu yang
perlu kita selamatkan,” terangnya.
Diungkapkan, fokus pada tiga sektor strategis ini merupakan langkah
realistis sekaligus pondasi bagi pembangunan di sektor lain. Ia menegaskan,
tidak perlu muluk-muluk dalam visi pembangunan, karena keberhasilan di bidang
dasar akan berdampak pada berjalannya roda ekonomi.
“Saya tidak muluk-muluk, yang penting tiga ini saja berjalan dengan
maksimal. Sehingga bisa nanti mendorong yang lain-lainnya. Insyaallah roda
ekonomi akan terus berjalan,” ungkapnya. Mc/nor