KORANRIAU.co,PEKANBARU - Provinsi Riau saat ini sedang menghadapi
krisis Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dengan total 392 titik panas
terpantau oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kabupaten
Rokan Hilir menjadi wilayah dengan hotspot terbanyak, mencapai
216 titik, diikuti oleh Kabupaten Rokan Hulu dengan 104 titik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal,
menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Riau bersama Kapolda Riau dan tim Satgas
Karhutla telah turun langsung ke Kabupaten Rokan Hilir, khususnya Kecamatan
Bangko Pusako, untuk meninjau dan membantu pemadaman api. Perusahaan PT Adika
juga turut berupaya memadamkan api di wilayah konsesinya.
“Kami bersama Kapolda langsung turun ke Kabupaten Rohil di Kecamatan Bangko
Pusako. Dalam beberapa hari ini memang terjadi Karhutla di wilayah Rohil dengan
titik api mencapai 216 titik. Karhutla di Rohil ini juga ada di wilayah
perusahaan PT Adika, dan pihak perusahaan juga sudah berusaha untuk ikut
memadamkan Karhutla yang berada diwilayah mereka,” ujar M Edy Afrizal, Minggu
(20/7).
Edy Afrizal menduga kuat bahwa sebagian besar Karhutla di Riau disebabkan
oleh ulah manusia, baik disengaja maupun tidak disengaja. Faktor cuaca panas
ekstrem selama sebulan terakhir menjadi pemicu utama mudahnya vegetasi
terbakar.
"Penelitian menunjukkan bahwa hampir 99 persen kasus Karhutla di Riau
disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti kelalaian dalam pembakaran lahan
atau membuang puntung rokok sembarangan," sebutnya.
Kondisi saat ini, upaya pemadaman api dari udara menggunakan
helikopter water bombing (WB) mengalami kendala. Sebagai
solusinya, Riau akan menerima bantuan dua helikopter dari Palembang untuk
mempercepat upaya pemadaman.
Selain itu, teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan juga telah
dilakukan oleh tim terkait. Diharapkan dalam waktu dekat, pesawat pembuat TMC
akan kembali menyemai garam untuk memicu hujan.
"Helikopter yang biasa digunakan untuk WB mengalami kerusakan setelah
bertugas di Rokan Hulu, sehingga tidak dapat beroperasi. Hal ini memaksa tim
Satgas untuk berjibaku melakukan pemadaman secara darat.
“Insya Allah hari ini Helikopter bantuan dari Palembang tiba di Riau. Kita
minta dua helikopter untuk membantu memadamkan. Untuk TMC sudah beberapa kali
dilakukan, kami berupaya dari TMC bisa memodifikasi cuaca sehingga turun
hujan,” tandasnya. mc/nor

No Comment to " Tambahan Dua Heli Percepat Pemadaman Karhutla Riau "