KORANRIAU.co- Krisis
kelaparan di Jalur Gaza, Palestina, semakin mengkhawatirkan. Krisis ini tak
hanya melanda warga sipil, tetapi juga tenaga medis yang bertugas menangani
korban agresi Israel.
CNN melaporkan dokter-dokter di Gaza jatuh pingsan
akibat kelaparan saat menangani pasien.
"Rekan-rekan dokter menangkap saya saat
pingsan, memberi saya infus dan gula. Ada dokter yang membawa minuman Tango dan
saya langsung meminumnya," ujar Mohammad Saqer, dokter di Rumah Sakit
Nasser, Gaza selatan, yang turut hilang kesadaran saat bertugas.
"Saya bukan penderita diabetes. Ini karena
kelaparan. Tidak ada gula. Tidak ada makanan," lanjutnya, seperti dikutip
CNN, Sabtu (26/7).
Saqer berujar jumlah tenaga medis yang tumbang di
RS Nasser bertambah drastis dalam beberapa hari terakhir. Mereka pingsan karena
kelaparan dan kelelahan.
Berdasarkan pengakuan Saqer, tenaga medis di rumah
sakitnya hanya mendapatkan satu piring nasi setiap hari.
"Energi kami terkuras secara fisik, dan kami
diminta untuk merawat pasien yang sama-sama kelelahan," ujarnya.
"Orang yang kelelahan merawat orang lain yang
kelelahan, yang lapar merawat yang lapar, yang lemah merawat yang lemah,"
sambung Saqer.
Pengakuan serupa juga diungkapkan Ahmad Al-Farra,
direktur Rumah Sakit Al-Tahrir. Farra mengatakan kondisi mental tenaga medis di
rumah sakitnya juga menurun drastis akibat fisik yang tidak bugar.
Pasokan makanan nyaris habis buntut dapur rumah
sakit yang telah kehabisan makanan. Dapur kemanusiaan internasional yang semula
jadi salah satu pemasok kini juga telah tutup akibat tak ada persediaan.
"Sebagian besar dari mereka sekarang
menderita depresi, lemas, hingga susah konsentrasi," ucap Farra.
"Semua orang bekerja di rumah sakit tanpa
makanan. Dokter dan perawat bekerja 24 jam dengan perut kosong," katanya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat sekitar
2,1 juta populasi Gaza saat ini menderita krisis pangan. Mereka tak lagi
memiliki akses pada makanan yang cukup, bergizi, dan aman.
Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan
900 ribu anak kelaparan, sementara 70 ribu lainnya menunjukkan gejala
malnutrisi.
Lebih dari 100 organisasi kemanusiaan
internasional telah mengeluarkan peringatan bersama awal pekan ini. Mereka
menyebut bahwa para relawan dan rekan kerja mereka mulai melemah akibat
kekurangan makanan.
Pada Sabtu, Israel akhirnya menyatakan pihaknya
membuka jalur udara untuk pengiriman bantuan bagi rakyat Gaza.
Militer menyebut koridor kemanusiaan akan dibangun
guna memastikan kelancaran konvoi bantuan.
cnnindonesia

No Comment to " Kelaparan di Gaza Kian Parah, Dokter Pingsan saat Tangani Pasien "