KORANRIAU.co,PEKANBARU- Dana Bagi Hasil (DBH) Migas serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk Pemerintah Provinsi Riau, dari pemerintah pusat untuk tahun 2023 mengalami penurunan. Jumlah penurunan dana yang diterima dari dua sektor tersebut mencapai Rp613 miliar.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Riau, Syahrial Abdi mengatakan, jika saat ini RUU Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sudah disahkan menjadi UU APBN 2023.
"Kami sudah menerima dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dimana dana transfer kita berkurang, lebih kurang Rp613 miliar," kata Syahrial.
Lebih lanjut dikatakannya, DBH Pemprov Riau yang mengalami pengurangan ratusan miliar itu terdiri dari DBH Minyak Gas (Migas) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
"Kalau kita lihat komponennya itu bagi hasil Migas dan bagi hasil PBB. Itu biasanya terkait aktivitas produksi migas, dan juga bagi hasil dari PB P5L (Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan, Perhutanan, Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, Pertambangan untuk Pengusahaan Panas Bumi, Pertambangan Mineral atau Batubara, dan Sektor Lainnya," ujarnya.
Meski pihaknya telah mendapat surat dari DJPK terkait penurunan dana bagi hasil, namun Syarial mengaku hingga saat ini Pemprov Riau belum mendapat rincian penurunan DBH Migas dan PB-P5L tersebut.
"Nanti untuk rinciannya kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, dan kita sudah diperintahkan oleh Pak Gubernur dan Pak Sekda Riau," ujarnya.
Saat ditanyakan apakah penurunan DBH Riau disebabkan turunnya produksi Migas di Riau, Syahrial menyatakan, jika pihaknya sedang membanding data.
"Kita tahu kemarin Menteri Keuangan, kawan-kawan Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan SKK Migas mengatakan bahwa produksi migas kita stabil di tahun berjalan. Memang dinamika harga minyak dunia sempat naik, namun kan turun lagi," sebutnya.
Terkait apakah penurunan DBH tersebut berpengaruh kepada APBD Riau 2023, Syahrial menyebut pihaknya bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) provinsi Riau akan menyesuaikan kegiatan ditahun depan. Seperti menyesuaikan kegiatan-kegiatan yang dianggap belum terlalu prioritas.
"Kalau berpengaruh terhadap APBD tentunya iya, karena jumlah tersebut cukup besar. Namun kami akan melakukan penyesuaian kegiatan," ujarnya.
Namun demikian, pihaknya akan memastikan penurunan DBH tersebut, termasuk faktor penyebabnya. Karena jika ada hal-hal yang menjadi penyebab turunnya DBH tersebut, dan pihak Pemprov Riau bisa mengklarifikasi, maka penurunan DBH tersebut bisa saja dikurangi.
Pihaknya siap memberikan klarifikasi jika ada diperlukan. Selain itu, pihaknya masih mengumpulkan data apakah masih ada tunda salur DBH sebelumnya. Sehingga penurunan DBH itu bisa dikurangi lagi.nor
No Comment to " DBH Riau 2023 Turun Rp613 Miliar "