• Warga Desa Tanjung Darul Takzim Ancam Stop Operasional, Jika EMP Tak Wujudkan Janji

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Senin, 22 November 2021
    A- A+



    KORANRIAU.co, TEBINGTINGGI BARAT - Warga Desa Tanjung Darul Takzim, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau sudah muak dengan janji pihak perusahaan minyak dan gas milik aburizal bakrie, Energi Mega Persada (EMP) Malacca Strait SA. Puncaknya, pada Sabtu (20/11/2021) puluhan warga mendatangi wilayah operasional perusahaan yang berada tak jauh dari wilayah desa tersebut.


    Aksi dipimpin langsung oleh Kepala Desa, Basri Rasyid didampingi sejumlah anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa) kepala dusun, ketua RT, Ketua RW dan Karang Taruna Tanjung Darul Takzim serta warga lainnya. Di lokasi operasional pihak EMP Malacca Strait SA bersama perusahaan sub kontraktor mereka PT BMA dan PT GSI menerima puluhan warga Desa Tanjung Darul Takzim tersebut. Dalam mediasi tersebut juga tampak Babinsa dari Koramil 02 Tebingtinggi, Muslim yang menjamin keamanan di sana.  


    Kades Basri menegaskan bahwa pihak perusahaan sudah berjanji akan membangun jalan desa sejak beberapa tahun lalu. Namun hingga kini belum ada kejelasan.


    "Kami bersama masyarakat datang beramai-ramai ini hanya meminta kejelasan dari pihak perusahaan yang berjanji akan membangun jalan menuju tasik nambus. Namun hingga kini belum ada kejelasan," tegasnya.


    Ditegaskannya lagi, jika pihak perusahaan ingkar janji, dan tidak mau memenuhinya, maka operasional perusahaan akan dihentikan secara beramai-ramai. "Seandainya permintaan masyarakat tidak terpenuhi maka produksi yang ada di perusahaan di sekitaran Desa Tanjung dan Tanjung Darul Takzim akan distop," kata Basri dihadapan pihak perusahaan.


    Kadus Sunarto menambahkan bahwa perusahaan sub kontraktor, PT GSI selalu menggunakan jalan desa yang sudah rusak menjadi semakin hancur. Sementara dalam setiap pertemuan di masjid, kantor desa, sekolah dan pertemuan lainnya, masyarakat selalu mempertanyakan komitmen perusahaan.


    "Kami ingin progres dan kepastian yang jelas dari pihak perusahaan. Karena jalan kami terus rusak akibat aktivitas perusahaan. Sementara masyarakat terus mempertanyakan kejelasan dari janji pihak perusahaan," sebut Sunarto.


    Tak Pernah Digubris


    Lebih jauh, salah satu warga yang juga staf di Pemdes Tanjung Darul Takzim, Wahyudi menyebutkan banyak usulan yang disampaikan kepada pihak perusahaan. Namun tak pernah digubris sama sekali.


    "Banyak usulan yang sudah diajukan kepada pihak perusahaan, namun seolah-olah dianggap sebagai angin lalu dan tidak diambil tau oleh perusahaan. Selain itu, terkait tenaga kerja, belum ada satupun dari Desa Tanjung Darul Takzim," sebutnya.


    Pada kesempatan itu, Abdullah, warga lainnya mengatakan pihak perusahaan selalu meminta agar masyarakat mengajukan proposal, namun tidak pernah ditanggapi. "Kami diminta mengajukan proposal agar bisa diakomodir, namun tak pernah ditanggapi," ujarnya.


    Salah satu ibu rumah tangga yang ikut dalam aksi tersebut, Ratna mengaku dengan semakin rusaknya jalan desa oleh pihak perusahaan, membuat ibu-ibu di sana semakin sulit melintas. "Kami minta ke perusahaan agar dapat membangun jalan yang rusak akibat operasional perusahaan. Karena kami ibu-ibu sangat kewalahan saat melewati jalan yang rusak," keluhnya.


    Herman, warga lainnya juga ikut mengeluh kepada perusahaan migas tersebut. Ia merasa tidak perlu mengemis untuk meminta ke perusahaan. Karena membangun di wilayah ring 1 sudah menjadi kewajiban perusahaan. Apalagi pihak perusahaan sudah berjanji kepada masyarakat.


    "Jangan sampai mengemis dengan perusahaan karna ini tanah kelahiran kami. Bukan kami masyarakat yang seharusnya datang, tetapi pihak perusahaan lah yang menunaikan janjinya kepada kami," katanya ketus.


    Ketua Karang Taruna Desa Tanjung Darul Takzim, Supandi mengatakan, sejak beroperasi di wilayah TB, EMP Malacca Strait SA belum memberikan kontribusi yang berarti. Janji yang disampaikan saja belum direalisasikan, bagaimana usulan-usulan lainnya.


    "Janji untuk membangun jalan menuju Tasik Nambus sepanjang 3 Kilometer sudah disampaikan sejak Tahun 2018, namun belum sama sekali direalisasikan. Makanya masyarakat merasa geram. Selain itu berbagai usulan yang kita sampaikan tidak pernah diakomodir dan ditanggapi sama sekali. Jadi, wajar rasanya masyarakat seolah dibohongi oleh pihak perusahaan. Sementara aktivitas pengeboran minyak terus dilakukan," terang Pandi.


    Sementara itu, pihak perusahaan yang hadir di lapangan memohon maaf kepada masyarakat karena merasa lalai. Mereka mengaku unjuk rasa yang disampaikan menjadi masukan dan teguran bagi perusahaan.


    Manajer Humas EMP Malacca Strait SA, Amru Mahali yang dikonfirmasi terpisah lewat pesan singkat, tidak menanggapi sama sekali. (Ahmad)

  • No Comment to " Warga Desa Tanjung Darul Takzim Ancam Stop Operasional, Jika EMP Tak Wujudkan Janji "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com yLx3F0.jpg