KORANRIAU.co,PEKANBARU- Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum, Subdit III Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Daerah (Polda) Riau, teranyar melibatkan Mabes Polri melakukan pemeriksaan Dekan Fisip inisial SH.
Keterlibatan Mabes Polri, yakni penggunaan alat untuk mendeteksi kebohongan (lie detector). Untuk mengetahui apakah keterangannya jujur atau bohong.
“Benar terlapor (SH, red) diperiksa penyidik menggunakan alat lie detector,” ungkap perwira akrab disapa Narto ini.
Selain perbantuan alat Lie detector, penyidik dari Mabes Polri juga turut dilibatkan dalam hal ini.
“Termasuk juga perbantuan penyidiknya,” terang Narto.
Untuk perkembangan pengusutan, Narto mengatakan, saat ini belasan saksi sudah dimintai keterangannya. Adapun, beberapa saksi itu diantaranya Ketua jurusan, staf dekan, dosen hingga petugas keamanan kampus.
“Total saksi sudah ada 11 saksi,” lanjut Narto.
Sebelumnya, pengusutan Dekan Fisip Unri ini berawal dari pengakuan mahasiswi inisial L, dalam video 13 menit 36 detik yang diunggah @Komahi, pada Rabu (3/11/2021) lalu.
Pada video itu, seorang mahasiswi dengan wajah diblur, memberikan pengakuan mendapatkan pelecehan saat bertemu Dekan Fisip Unri, Sapri Harto di ruangannya untuk keperluan bimbingan skripsi.
Dia mengatakan, setelah melakukan konsultasi, saat akan pulang, dia dicium di pipi dan kening kemudian juga memaksa melakukan ciuman bibir.
Agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi, dia juga berpesan kepada semua orang yang pernah mengalami pelecehan seksual agar berani berbicara.
Pasca dilecehkan, dia mengaku sudah berusaha meminta keadilan kepada pihak universitas, namun tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Sehingga, Jumat ini memutuskan membuat laporan ke Polresta Pekanbaru.
Merespon pengalaman dan pengakuan L, teman-temannya sesama mahasiswa Fisip menggelar aksi di halaman upacara Rektorkat Unri.mx/nor
No Comment to " Polisi Periksa Dekan Fisip UNRI Pakai Alat Deteksi Kebohongan "