KORANRIAU.co,PEKANBARU -Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau meminta pada umat Muslim yang ada di daerah untuk bijak dalam menyikapi nasib atau kejadian bentrok antar agama di India. Ini dengan lebih mengedepankan diplomasi ketimbang anarki.
Hal ini sesuai dengan apa yang sudah dihimbau oleh Menteri Agama RI dalam menyikapi kejadian. "Kita apresiasi upaya dalam menyuarakan berbagai bentuk keprihatinan dan kepedulian terhadap nasib umat Islam di India. Banyak bentuk aspirasi yang telah disampaikan seperti doa bersama, kecaman, hingga unjuk rasa. Namun ini harus dengan baik dan benar," sebut Kepala Kemenag Riau, Mahyudin, Senin (09/03/2020).
Apalagi menurut Mahyudin, kalau dilakukan sampai dengan perbuatan yang anarkis, kekerasan dengan mengatas namakan agama sudah tidak dibenarkan hingga sampai kapanpun dan dimanapun. "Tidak ada ajaran agama manapun yang membenarkan tindakan kekerasan dan apapun bentuk motifnya. Memuliakan nilai kemanusiaan adalah esensi ajaran semua agama,” katanya juga.
Disampaikan juga, dalam menyikapi kejadian tersebut, pemerintah sudah melakukan komunikasi melalui jalur diplomasi. Melakukan komunikasi dengan pihak kedutaan India di Indonesia maupun dengan pemerintah di India terus dilakukan oleh Pemerintah/Menlu RI, mencari solusi terbaik tanpa mencampuri urusan dalam negeri India.
"Kita minta juga agar masyarakat tidak terprovokasi oleh pihak-pihak atau oknum tertentu dalam memperkeruh suasana dan melakukan tindakan anarkis. Mencegah kemungkaran adalah hal baik, tapi harus dilakukan dengan cara yang makruf atau baik. Agar tidak memunculkan kemungkaran yang lebih besar. Kedepankan diplomasi dan jangan anarki," tambah Mahyudin.Ismet
No Comment to " Kemenag Riau: Menyikapi Muslim India dengan Diplomasi Bukan Anarki "