KORANRIAU.co- Jaksa penuntut utama Paris mendakwa dua tersangka baru terkait perampokan perhiasan langka di Museum Louvre, Prancis.
Saat ini, tercatat enam orang tersangka telah
ditangkap imbas pencurian ini. Dua tersangka baru yang didakwa pada Minggu
(2/11) merupakan pasangan yang memiliki anak.
Jaksa Paris Laure Beccuau mengatakan seluruh
tersangka tinggal di wilayah pinggiran utara Paris di wilayah Seine-Saint-Denis
dan memastikan merupakan pelaku kriminal kecil, bukan bagian dari kelompok
kejahatan terorganisir.
"Profil mereka tidak sesuai dengan ciri-ciri
yang biasanya terkait dengan kalangan atas dunia kejahatan terorganisir,"
ucap Beccuau kepada media lokal Prancis seperti dikutip AFP.
Beccuau menuturkan pasangan yang menjadi
tersangka terbaru terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia akhir 30 tahunan.
"Mereka membantah semua keterlibatan.
Beberapa di antara mereka saling mengenal, terutama pasangan tersebut,"
katanya seraya menambahkan bahwa sang pria menolak memberikan pernyataan apa
pun.
Pria berusia 37 tahun itu kini didakwa dengan
tuduhan pencurian terorganisir dan persekongkolan kriminal, sementara
pasangannya dijerat tuduhan membantu pencurian terorganisir dan persekongkolan
kriminal.
Sang wanita tampak menangis ketika dihadirkan di
pengadilan Paris pada Sabtu, mengungkapkan ketakutannya terhadap keselamatan
anak-anak dan dirinya sendiri.
Pasangan tersebut ditangkap setelah DNA mereka
ditemukan di keranjang pengangkat yang digunakan dalam aksi perampokan itu.
Bukti DNA yang "signifikan" mengaitkan
pria tersebut dengan kejahatan, kata jaksa. Jejak DNA pasangannya juga
ditemukan, namun kemungkinan besar berpindah melalui kontak dengan orang atau
benda lain, tambahnya.
"Semua ini masih perlu diselidiki lebih
lanjut," ujar Beccuau.
Catatan kriminal pria itu menunjukkan pernah
menghadapi 11 vonis hukuman, sebagian besar terkait kasus pencurian.
Dua pria yang ditangkap lebih dulu juga dikenal
polisi karena pernah melakukan pencurian. Keduanya tinggal di pinggiran timur
laut Paris, Aubervilliers.
Beccuau menuturkan salah satu dari dua pria
Aubervilliers itu dan tersangka pria yang didakwa pada Sabtu "pernah
terlibat dalam kasus pencurian yang sama dan dijatuhi hukuman di Paris pada
2015.
Tiga orang lain yang ditangkap bersama pasangan
tersebut pekan ini telah dibebaskan tanpa dakwaan.
Dalam pelarian, para pencuri menjatuhkan mahkota
bertatahkan berlian dan zamrud milik Permaisuri Eugénie, istri Kaisar Napoleon
III.
Namun, mereka berhasil membawa kabur delapan
perhiasan lain, termasuk kalung zamrud dan berlian yang diberikan Napoleon I
kepada istri keduanya, Permaisuri Marie-Louise.
Gempa Dahsyat M 6,3 Guncang Afghanistan, Ratusan Diperkirakan Tewas
Pencarian perhiasan yang hilang masih terus
dilakukan, kata jaksa.
"Semua kemungkinan sedang ditelusuri,"
ujarnya, menambahkan bahwa harta tersebut "bisa saja digunakan untuk
pencucian uang."
"Kami menelusuri seluruh kemungkinan
penjualan di pasar gelap, yang kami harap tidak akan terjadi dalam waktu dekat."
Bulan lalu, empat orang pelaku melancarkan aksi
perampokan di museum seni paling banyak dikunjungi di dunia ini pada siang
bolong. Dalam waktu hanya tujuh menit, mereka berhasil mencuri perhiasan
senilai sekitar 102 juta dolar AS sebelum melarikan diri dengan skuter.
Para pelaku memarkir sebuah truk dengan tangga
ekstensi di bawah Galeri Apollo yang menyimpan permata mahkota Prancis, lalu
memanjat ke atas, memecahkan jendela, dan menggunakan gergaji listrik untuk
memotong kaca pelindung tempat perhiasan tersebut dipamerkan.
Dua pria yang diduga sebagai pelaku utama masuk ke
galeri, sementara dua rekan lainya menunggu di luar.
Meski enam orang tersangka sudah ditangkap, hingga
kini, perhiasan yang dicuri belum berhasil ditemukan.
Sementara itu, satu orang tersangka lainnya masih
diburu polisi.
cnnindonesia

No Comment to " Prancis Dakwa 2 Tersangka Baru Perampokan Perhiasan Museum Louvre "