KORANRIAU.co- Tim Disaster
Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Jatim akhirnya menuntaskan
identifikasi seluruh jenazah korban Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Rabu
(15/10) malam, dengan total 63 jenazah.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan
(Kabiddokkes) Polda Jatim Kombes M Khusnan mengatakan di hari ke-17 tragedi
ponpes Al Khoziny ini, pihaknya mengidentifikasi lima nama jenazah.
"DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan
identifikasi terhadap lima kantong jenazah yang terdiri dari lima jenazah dan
lima kantong jenazah yang cocok atau match dengan lima nomor antemortem,"
kata Khusnan di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Rabu malam.
Pertama, kantong jenazah dengan Nomor PM RSB B-024
teridentifikasi melalui DNA, catatan medis, dan properti barang kepemilikan,
cocok dengan Nomor AM 047, teridentifikasi sebagai Sholihan, laki-laki, 17
tahun, beralamat di Dusun Konyek, Alas Rajah, Blega, Bangkalan, Jawa Timur.
Kedua, kantong jenazah dengan Nomor PM RSB B-042 teridentifikasi
melalui DNA, catatan medis, dan properti barang kepemilikan, cocok dengan Nomor
AM 005, teridentifikasi sebagai Raihan Rafa Aldiyansyah, laki-laki, 14 tahun,
beralamat di Dusun Langgar, Banyoneng Laok, Geger, Bangkalan.
Ketiga, kantong jenazah dengan Nomor PM RSB B-044
teridentifikasi melalui DNA, catatan medis, dan properti (barang kepemilikan,
cocok dengan Nomor AM 060, teridentifikasi sebagai Fairuz Shirojuddin,
laki-laki, 16 tahun, beralamat di Jl Singajaya, Singopadu, Tulangan, Sidoarjo,
Jawa Timur.
Keempat, kantong jenazah dengan Nomor PM RSB B-039
teridentifikasi melalui DNA dan catatan medis, cocok dengan Nomor AM 017,
teridentifikasi sebagai Moch Defa Sharifuddin,, laki-laki, 17 tahun, beralamat
di Dusun Kaligede, Ngadipiro Wilangan Nganjuk.
Kemudian jenazah terakhir, atau kelima, kantong
jenazah dengan Nomor PM RSB B-038 teridentifikasi melalui catatan medis dan
properti (barang kepemilikan), cocok dengan Nomor AM 013, teridentifikasi
sebagai Zaky, laki-laki, 12 tahun, beralamat di Planggaran Timur, Lepelle,
Robatal, Sampang.
Khusnan mengatakan lima jenazah yang berhasil
diidentifikasi pada hari ke-17 tragedi Al Khoziny itu langsung diserahkan ke
pihak keluarga. Pihaknya juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas
meninggalnya para korban.
"Dan saya juga turut berduka cita atas
adik-adik santri yang menjadi korban peristiwa ini. Dan semoga diterima amal
ibadah dan diampuni segala dosanya dan keluarganya yang ditinggalkan diberikan
kesabaran," ucap Khusnan.
Dengan tambahan ini, maka total kantong jenazah
korban ambruknya gedung Al Khoziny yang sudah teridentifikasi berjumlah 63
nama. Jumlah itu sesuai dengan data ante mortem atau daftar nama korban yang
sebelumnya dinyatakan hilang.
"Sampai dengan sampai dengan hari ini tim
gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 63 korban dari 67 kantong
jenazah yang diterima. Sampai saat ini dari data ante mortem yang melaporkan
orang hilang yaitu 63 korban hilang, dan sudah teridentifikasi seluruhnya
sebanyak 63 orang," katanya.
Menyusul sudah teridentifikasinya seluruh korban,
Khusnan mengatakan, operasi DVI korban ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny resmi
dihentikan. Ia berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan mendukung
berjalannya operasi ini.
"Serta kami tim DVI Polda Jatim mengucapkan
terima kasih atas dukungan dan kerjasama rekan-rekan semua. Sehingga operasi
DVI ini bisa berjalan dengan baik. Berhasil mengidentifikasi semua adik-adik
korban peristiwa ini. Semoga menjadi amal ibadah rekan-rekan semuanya. Amin
amin ya rabbal alamin," tutupnya.
Gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra
Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin (29/9) sore.
cnnindonesia

No Comment to " Semua Jenazah Korban Al Khoziny Ambruk Teridentifikasi: Total 63 Orang "