KORANRIAU.co,PEKANBARU - Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru,menggelar tes urine bagi petugas dan
warga binaan, Rabu (9/7). Langkah ini setelah sebelumnya berhasil menggagalkan
penyelundupan 20 butir pil Happy Five oleh seorang ibu rumah tangga (IRT)
berinisial YL.
Sebanyak 50 orang mengikuti tes urin ini, diantaranya 30 orang petugas
Lapas dan 20 lainnya merupakan warga binaan.
Sebelumnya, puluhan butir pil Happy Five itu diamankan dari seorang perempuan
inisial YL, yang kedapatan mencoba menyelundupkan pil tersebut ke dalam lapas
yang disimpan di dalam roti kering, Senin (7/9).
Kegiatan tes urine dipimpin oleh Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Erwin
Fransiskus Simangunsong. Erwin menegaskan, langkah tegas melalui tes urin ini
merupakan implementasi langsung dari Arahan 13 Program Akselerasi Menteri
Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya poin pertama yang menekankan
pemberantasan peredaran narkoba serta berbagai modus penipuan di Lapas dan
Rutan.
“Ini bentuk keseriusan kami dalam menciptakan lingkungan Lapas yang bersih
dari narkoba. Kami ingin memastikan bahwa petugas dan warga binaan memiliki
integritas dan tidak terlibat dalam penyalahgunaan zat terlarang,” ujar Erwin.
Erwin mengatakan, tes urine yang dilakukan BNN Kota Pekanbaru ini akan
menjadi agenda rutin dan berkelanjutan demi menjamin kondisi lingkungan
pemasyarakatan yang steril dari narkoba. Sebelumnya, pada Senin (7/7/2025),
petugas Lapas Pekanbaru menggagalkan penyelundupan 20 butir pil diduga narkoba
jenis Happy Five (Benzodiazepine) yang disamarkan dalam makanan titipan
pengunjung.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Pebri Sadam,
menjelaskan bahwa barang terlarang itu ditemukan dalam bungkusan roti kering
yang dibawa oleh seorang pengunjung perempuan berinisial YL. Pebri
mengungkapkan, saat tiba di Lapas, YL datang bersama seorang anak kecil, diduga
untuk mengelabui petugas.
“YL sempat melakukan kunjungan tatap muka, lalu datang kembali membawa 1
kantong plastik berisi empat bungkus roti kering. Setelah diperiksa oleh
petugas P2U, ditemukan satu bungkus yang mencurigakan, dan ternyata berisi
Happy Five,” jelas Sadam.
Menurut pengakuan YL, pil Happy Five yang ia bawa ditujukan kepada warga
binaan berinisial MRP. Namun hasil penyelidikan internal menunjukkan bahwa
paket itu sebenarnya untuk warga binaan lain berinisial GH.
“Untuk kepentingan penyelidikan seluruh barang bukti serta pihak-pihak yang
diduga terlibat langsung menyerahkan kepada Satuan Narkoba Polresta Pekanbaru
untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Pebri.
Kalapas Erwin menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan
dan pemeriksaan barang titipan maupun orang yang keluar masuk Lapas.
Erwin mengatakan pentingnya ketelitian dan kejelian petugas, terutama dalam
menghadapi modus-modus baru penyelundupan narkoba yang semakin berani dan
canggih.
“Modus menyembunyikan narkoba dalam makanan, bahkan melibatkan anak-anak,
adalah kejahatan yang tidak bisa ditolerir. Kami tidak akan lengah,” tegasnya. Mc/nor

No Comment to " IRT Kedapatan Selundupkan 20 Pil Happy Five ke Lapas Pekanbaru "