KORANRIAU.co-- Kasmudjo, mantan dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) memastikan dirinya bukan dosen pembimbing skripsi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi.
"Bukan sama sekali," kata Kasmudjo saat
ditemui di kediamannya, Pogung, Mlati, Sleman, DIY, Rabu (14/5) sore.
Kasmudjo menegaskan, dosen pembimbing skripsi
Jokowi kala kuliah di Fakultas Kehutanan UGM adalah Prof Sumitro.
Ia mengungkap kariernya di UGM sebagai calon
dosen dimulai pada 1975 silam. Saat Jokowi kuliah tahun 1980-1985, dia masih
menjadi dosen golongan IIIb atau asisten dosen, sehingga belum boleh mengajar
langsung dan hanya diperkenankan memberikan pendampingan kepada mahasiswa.
Interaksinya sebagai asisten dosen dengan
mahasiswa kala itu hanya sebatas membantu memahami mata kuliah atau teori-teori
pada buku. Baru tahun 1986 dia naik jadi golongan IIIc.
"Kalau selama Pak Jokowi kuliah itu saya
hanya mendampingi, saya mengikuti yang saya dampingi. Saya tidak tidak boleh
membuat atau melakukan pelajaran-pelajaran sendiri," kenangnya.
"Saya mulai mengajar itu mungkin setelah IIId
atau mungkin ke IVa, itu mungkin karena saya punya sebagai ketua laboratorium
sendiri, yaitu yang berkaitan dengan non kayu dan mebel, saya ngajar di situ.
Artinya produk-produk hutan yang selain dari kayu dan mebel," paparnya.
Kasmudjo purnatugas dari UGM pada 2014 lalu,
dengan total masa pengabdian sebagai dosen selama 38 tahun. Kini, namanya
kembali disorot di tengah polemik dan tudingan ijazah palsu Jokowi.
Jokowi juga menyempatkan waktunya berkunjung
ke kediaman Kasmudjo, Senin (12/5) kemarin. Momen pertemuan keduanya dibagikan
melalui akun Instagram resmi milik Jokowi.
Menurut Kasmudjo, ini adalah pertemuan mereka
pertama setelah sekian tahun. Jokowi datang ke rumahnya Senin pagi dan keduanya
berbincang selama kurang lebih 45 menit.
Selama itu pula, klaim Kasmudjo, Jokowi juga tak
membawa topik menyangkut polemik ijazah sarjana Fakultas Kehutanan yang
dikeluarkan oleh UGM.
"Enggak, enggak. Sama sekali (tidak diperbincangkan),"
kata Kasmudjo.
Jokowi juga disebut tak menyinggung soal gugatan
yang belakangan dilayangkan ke Pengadilan Negeri Sleman dan masih terkait
polemik ijazah. Kasmudjo masuk dalam salah satu daftar tergugat bersama rektor,
empat wakil rektor, serta dekan juga kepala Perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM.
Lagipula, kata Kasmudjo, ia sama sekali tak
tahu perihal ijazah sarjana Jokowi yang belakangan ramai disorot.
Dia juga tidak bisa bicara banyak soal isu ini
lantaran sama sekali belum pernah melihat langsung ijazah yang diperdebatkan.
Demikian pula proses kelulusan Jokowi itu sendiri, Kasmudjo mengklaim tak
terlibat aktivitas pendampingan penyusunan skripsi yang bersangkutan.
"Mengenai ijazah, saya paling tidak bisa
cerita karena saya tidak membimbing (skripsi), tidak mengetahui, tidak ada
prosesnya, karena pembimbingnya itu Prof. Sumitro. Pembantunya dan yang nguji
ada sendiri, jadi kalau mengenai (tuduhan) ijazah sampai palsu itu saya tidak
bisa sama sekali cerita," bebernya.
"Jadi kalau itu nyangkutnya ke ijazah palsu
ya ke situ, kalau saya pembimbing akademik pelajaran-pelajaran yang secara umum
ya enggak bisa (disangkutpautkan)," katanya.
cnnindonesia
No Comment to " Kasmudjo Tegaskan Bukan Dosen Pembimbing Skripsi Jokowi "