KORANRIAU.co,PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menegaskan
bahwa berdasarkan informasi dari BMKG, musim kemarau di Provinsi Riau
diperkirakan akan mulai memasuki musim kemarau pada Mei 2025. Potensi
kekeringan diprediksi akan meningkatkan risiko terjadinya karhutla di sejumlah
daerah.
Melihat perkembangan tersebut, Pemerintah Provinsi Riau bersama beberapa
kabupaten/kota telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Karhutla. Status
ini berlaku hingga akhir tahun.
"Upaya yang dilakukan seperti kami telah menetapkan siaga darurat
karhutla, pemantauan harian hotspot melalui satelit LAPAN,
BMKG dan dilakukan juga peninjuan patroli, hingga ground check,"
kata Gubri Abdul Wahid di Gedung Daerah Balai Serindit, Kota Pekanbaru, Senin
(28/4/25).
Dijelaskan, Pemprov Riau bersama Polda Riau terus melakukan sosialisasi
larangan membakar lahan kepada masyarakat. Sosialiasi tersebut telah digelar
mulai dari Karhula Fun Run hingga Jambore Karhutla.
"Pada bulan puasa lalu, kami telah melakukan apel kesiapsiagaan
karhutla tingkat provinsi, InsyaAllah besok kita bersama-sama
melaksanakan apel kesiapsiagaan karhutla secara nasional," jelasnya.
"Tak hanya itu saja, bersama Bapak Kapolda Riau kita telah memberi
edukasi kepada masyarakat terkait pemahaman kebakaran hutan dan lahan. Kami
bikin agenda mulai dari Karhutla Fun Run dan Jambore Karhutla, tujuannya untuk
mengedukasi Gen Z untuk peduli lingkungan," tambahnya.
Diterangkan, pihaknya telah mengsulkan operasi modifikasi cuaca (OMC),
patroli udara dan water bombing ke pemerintah pusat. Menurutnya, usalan
tersebut dapat menjadi antisipasi karhutla di Riau.
"Untuk OMC, ya nanti kita bicarakan standar yang ditetapkan oleh BNPB
tentu menjadi catuan bagi kita," terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen
TNI Suharyanto menuturkan OMC akan mulai dilaksanakan pada 1 Mei 2025. Selain
itu, untuk mendukung upaya pencegahan karhutla, BNPB telah menyiagakan satu
unit helikopter patroli dan tiga unit helikopter water bombing khusus untuk
wilayah Riau.
"OMC akan dimulai tanggal 1 Mei 2025. Untuk awal Riau kita siagakan
satu helikopter patroli dan tiga waterbombing. Heli patroli sudah dikirim,
sedangkan waterbombing awal Mei. Mudah-mudahan tidak ditambah lagi, karena tadi
sudah kita sepakat jika muncul api kecil sudah dipadamkan jangan menunggu
apinya besar. Jadi nggak usah pakai heli, pakai satgas darat itu bisa
dipadamkan,"pungkasnya. mc/nor
No Comment to " Dihadapan Kepala BNPB, Gubri Wahid Paparkan Strategi Antisipasi Karhutla "