KORANRIAU.co,PEKANBARU – Kenduri Riau 2024 yang digelar di
Bandar Seni Raja Ali Haji Pekanbaru, menghadirkan kebahagiaan tersendiri bagi
para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) lokal. Festival yang berlangsung selama
tiga hari ini menjadi ajang promosi dan pemasaran kepada berbagai kerajinan
tangan yang berasal dari seluruh penjuru daerah di Riau.
Di antara
ratusan pengunjung yang hadir, terlihat wajah-wajah ceria dari para pelaku
ekraf yang memamerkan hasil karya mereka. Seorang owner dari Gerai Rumah
Sunting, Kuni Masrohanti, mengaku senang hasil karya tangan mililnya bisa
terlibat dalam Kenduri Riau 2024.
“Event ini bagus ya, artinya Kenduri Riau menjadi sebuah kesempatan emas bagi teman-teman yang bergelut di bidang Ekraf dan UMKM, baik dia sebagai pemula ataupun memang sudah senior ya. Melalui pameran ini kita akan bisa terus membaca minat masyarakat, jadi sekaligus tempat pembelajaran juga bagi kita," ujarnya, Sabtu (19/10/24) malam.
Dijelaskan,
Gerai Rumah Sunting telah memproduksi kerajinan tangan sejak tahun 2022. Namun,
untuk Komunitas Seni Budaya Rumah Sunting, sudah berdiri sejak tahun 2012. Ia
menambahkan, barang yang di produksi ini merupakan kumpulan dari karya
masyarakat adat di Provinsi Riau, khususnya Kampar Kiri Hulu.
"Jadi
gerai sunting ini sebuah wadah yang basisnya adalah komunitas seni budaya. Kita
memang sebuah komunitas yang didalamnya itu ada seni, budaya, kemudian ada
residensi, dan ekraf," jelasnya.
"Kita
merangkul masyarakat adat masyarakat Kampar Kiri Hulu, Rimbang Baling.
Bersama-bersama kita melakukan produksinya dan kita juga melakukan pendampingan
kebudayaan di daerah tersebut," lanjutnya.
Diterangkan,
kerajinan tangan gerai sunting ini dapat menjadi salah satu bentuk upaya untuk
menambah perekonomian masyarakat adat. Kemudian, juga membantu dalam menjaga
eksistensi keberadaan komunitas Seni Budaya Rumah Sunting.
"Artinya
secara ekonomi inilah yang turut membantu menopang eksistensi daripada
keberadaan Komunitas Seni Budaya Rumah Sunting. Karena kalau kita berkomunitas
inikan, kita perlu semacam biaya produksi dan keperluan lainnya. Jadi di tempat
inilah yang dapat menjadi tulang punggung bagi pengrajin," terangnya.
Hal lain
juga diungkapkan oleh M Latif Razakusuma, pemilik usaha dari KUB Galery Bingkai
Riau. Ia sangat bersyukur kerajinan tangan yang dibuatnya itu bisa dapat di
kenalkan melalui perhelatan Kenduri Riau 2024.
"Ya,
kami sangat berterima kasih sekali dengan adanya event Kenduri Riau. Sebab ini
merupakan suatu wadah bagi kami untuk memasarkan produk-produk kami ke orang
luar Kota Pekanbaru. Alhamdulillah, dua hari ini kita dapat konsumen hampir
rata-rata dari luar daerah semua," ungkapnya.
Latif
menjelaskan, produk yang dipamerkannya ini mempunyai keunikan tersendiri.
Karena, ia menjual lukisan elektrophotografi berbentuk pohon dengan media kayu,
dilukis menggunakan teknik pemanasan oleh listrik 220 ampere.
"Lukisan
elektropotografi tekniknya dibakar dengan alat beraliran listrik yang mempunyai
daya 220 ampere. Jadi bisa dibilang ini adalah penggabungan antara ilmu elektro
dan ilmu seni," ucapnya sembari menunjukkan produknya.
Selain
lukisan, ada beragam kerajinan berbahan kayu lainnya seperti kotak tisu, jam
dinding, bingkai foto, hingga lampu tidur. Ia menerangkan, produknya ini awet
dari rayap dan aman bagi manusia, karena sudah melalui tahap riset serta
penelitian oleh pihak akademis.
"Produk
saya ini sudah teruji, jadi kita buat bukan hanya sekadar coba-coba. Saya mulai
memasarkannya sudah selama dua tahunan. Walaupun bahannya ini berasal dari
limbah kayu palet tetapi bisa tahan dari rayap, sebab itu tadi pembuatannya
melalui proses teknik pemanasan yang saya lakukan. Paling utama produk
tersebut, tentu aman bagi manusia, karena barang ini merupakan interior
rumah," terang Latif.
Untuk harga
jual juga terbilang ekonomis. Pengunjung hanya merogoh kocek mulai Rp50 ribu
sampai Rp500 ribu sudah bisa membawa pulang karya ekraf miliknya.
"Kita
jual tidak terlalu mahal, tergantung dengan modelnya. Karena yang seperti in
kan limited edition, tidak akan pernah jumpa dengan tekstur yang sama,"
katanya.
Sementara
itu, pelaku ekonomi kreatif dari Generasi Z juga turut meramaikan bazar ekraf
Kenduri Riau 2024. Kevin Novanda, owner dari Mey Craft tersebut menyebutkan
bahwa Kenduri Riau bukan hanya menjadi tempat untuk menjual produk, tetapi juga
ruang belajar dan bertukar pengalaman dengan sesama pelaku ekraf.
"Saya
pemilik sekaligus pengrajin manik-manik dari May Craft asal Kota Pekanbaru,
sangat senang bisa berpartisipasi di perhelatan Kenduri Riau. Kami sesama
pelaku ekraf dapat saling sharing tentang ekonomi kratif. Terlebih saya anak
muda tentu banyak belajar dari senior-senior yang sudah lama berkecimpung di
dunia kerajinan tangan," sebutnya.
Menurutnya,
selama memulai bisnis sejak tahun 2018, target pasarnya adalah konsumen dari
golongan anak muda. Oleh karna itu, beragam jenis perhiasan manik-manik yang di
jualnya ini sesuai dengan kantong anak sekolah.
"Saya
terus memantau tren apa yang berkembang di masyarakat terkhusus anak-anak muda.
Tentunya dengan harga murah meriah dari sekira Rp15 ribu, pengunjung bisa
mendapatkan produk Mey Craft," singkat Kevin.
Kepala Dinas
Pariwisata Riau, Roni Rakhmat menuturkan, pemerintah terus berupaya memberikan
ruang kepada para pelaku ekraf untuk berkembang. Melalui Kenduri Riau ini,
dapat menjadi salah satu bentuk komitmen dalam mendukung ekonomi kreatif di
provinsi Riau.
"Inilah
bukti nyata Pemprov Riau untuk pelaku ekraf dan UMKM agar dapat meningkatkan
daya saing serta kualitas produknya. Kami ingin produk lokal Riau bisa dikenal
secara nasional, bahkan internasional," pungkasnya. nor
No Comment to " Pelaku Ekraf Riau Bersinar di Kenduri Riau 2024 "