KORANRIAU.co-Australia akan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Inggris membangun sistem senjata peluru kendali baru di tengah kekhawatiran pengaruh China di Asia yang semakin meluas.
Selain membangun kapal selam bertenaga nuklir, Menteri Pertahanan Peter Dutton mengatakan kemitraan baru Australia, AS, dan Inggris soal keamanan juga akan mencakup kerja sama dalam pembangunan rudal dan senjata peledak.
Dutton juga mengatakan Australia siap melihat lebih banyak personel AS di negara itu.
"Saya memiliki aspirasi untuk memastikan bahwa kami dapat meningkatkan jumlah pasukan (AS) melalui rotasi. Kemampuan udara akan ditingkatkan, kemampuan maritim juga, dan tentu saja postur kekuatan akan ditingkatkan juga," kata Dutton di Canberra seperti dikutip AFP.
Sekitar 2.200 marinir AS dijadwalkan tiba di Australia melalui Kota Darwin. Pengerahan pasukan itu bagian dari rotasi rutin personel AS setiap tahun.
Sementara itu, perdana Menteri Scott Morrison sebelumnya juga telah mengatakan bahwa Australia akan memperoleh rudal jelajah jarak jauh Tomahawk.
Ia juga menuturkan Australia akan membangun delapan kapal selam nuklir berkolaborasi dengan AS-Inggris.
Di Washington, Menhan AS, Lloyd Austin, juga menegaskan rencana negaranya memperluas kehadiran militer di Australia.
Pernyataan itu diutarakan Austin saat rapat virtual dengan Menhan Dutton, Menhan Inggris, Menlu AS Antony Blinken dan Menlu Australia Marise Payne. Austin menuturkan pertemuan itu fokus membahas kekhawatiran tentang manuver China di kawasan.
"Sementara kami mencari hubungan yang konstruktif dan berorientasi pada hasil terkait China, kami akan tetap memandang dengan jelas tentang upaya Beijing untuk merusak tatanan internasional yang mapan," ucap Austin.cnnindonesia/nor
No Comment to " Lawan China, Australia Buat Senjata Rudal Baru "