PEKANBARU, KORANRIAU.co - Ketersediaan bahan pangan pokok di Riau jelang bulan Ramadan dan perayaan Idul Fitri 2021 hingga Juli 2021 cukup memadai dan sewaktu-waktu bisa ditingkatkan. Bila diketahui ada oknum distributor dan pedagang yang diduga sengaja menimbun hingga membuat harga naik, Satgas Pangan akan melakukan tindakan tegas.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Riau melalui Pemprov Riau dan seluruh Kabupaten/Kota Riau juga berkomitmen menjaga kelancaran jalur distribusi bahan pangan pokok di tengah penerapan PSBB di beberapa Kabupaten/Kota di Riau.
"Satgas Pangan akan menindak tegas oknum oknum distributor dan pedagang yang diduga sengaja melakukan penimbunan bahan pangan pokok dan/atau membuat harga menjadi tidak wajar," ujar Wakil Gubernur Riau H Edy Afrizal Natar Nasution saat High Level Meeting TPID se Riau dan TP2DD tahun 2021, di Pekanbaru, Rabu (7/4/2021).
Hadir pada kegiatan yang digelar di salah satu hotel berbintang di Pekanbaru tersebut, Kapolda Riau, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Riau, Kepala Bulog Divre Riau Kepri, Kepala Daerah sekaligus Ketua TPID se Riau, Bagian Perekonomian se Riau dan Tim High Level TPID Riau.
Lanjut Wagubri, Pemprov Riau bersama-sama dengan seluruh Kabupaten/Kota di Riau, Bank Indonesia, Kepolisian Daerah Riau, Bulog Divre Riau Kepri, dan seluruh instansi terkait senantiasa bersinergi dan berkoordinasi erat dalam rangka menjaga ketahanan pangan menjelang bulan puasa dan hari raya Idul Fitri tahun 2021 / 1442 Hijriah, sekaligus menstabilkan harga bahan pangan pokok, sebagai bagian dari penguatan Program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Riau.
Dijelaskan lagi, bahwa ketersediaan bahan pangan pokok di Riau berada pada jumlah yang cukup memadai hingga Juli 2021. Bahkan komoditas seperti cabai rawit dan daging sapi diperkirakan tetap tersedia hingga akhir Agustus 2021. Beberapa komoditas seperti jagung, gula pasir, minyak goreng, dan cabai merah keriting akan terus dipantau ketersediaannya dan akan dipasok dari provinsi lain secara berkala.
"Cadangan kecukupan bahan pokok tersebut dapat sewaktu-waktu ditingkatkan, sejalan dengan telah disepakatinya Kerjasama Antar Daerah (KAD) tanggal 22 April 2020 oleh Kepala Daerah se-Sumatera untuk menjamin kecukupan pasokan bahan pangan pokok di masing-masing Provinsi," pungkasnya.
Wagubri menyadari bahwa Riau masih merupakan daerah defisit bahan pangan pokok dan memiliki ketergantungan yang tinggi akan pasokan dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Jawa. "Namun demikian, kami terus menjalankan program peningkatan produksi bahan pangan pokok baik dalam jangka pendek maupun menengah panjang, agar ke depannya Riau dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri, bahkan dapat menjadi daerah surplus," tambahnya.
Bahkan, Pemprov Riau telah menginisiasi kegiatan “Riau Bertani (Bergerak Tanam Padi) 2020-2024” dalam rangka meningkatkan produksi salah satu pangan strategis yaitu beras. Salah satu kegiatan yang sudah berjalan adalah Penguatan Kelembagaan Petani Berbasis Korporasi di klaster padi di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi, dimana petani difasilitasi membentuk Bumdes untuk mendorong mekanisasi dan modernisasi pola tanam yang berimbas pada peningkatan produktivitas dan IP penanaman.
Hasil dari kegiatan tersebut adalah peningkatan masa tanam, yang tadinya 1 kali menjadi 3 kali. Selain itu, Bumdes turut menjaga harga di levek konsumen pada kisaran Rp12.000 per kg dan menjaga harga pembelian ke petani pada level Rp9.375 per kg. Ke depannya, implementasi Riau Bertani akan diperluas dengan mencontoh keberhasilan di Desa Tebing Tinggi.
Selain itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok, TPID dan Kepala Daerah se-Sumatera akan terus mengoptimalkan perdagangan antar provinsi dengan terus mendorong peran dan fungsi antar BUMD yang bergerak di bidang pangan untuk menjamin ketersediaan dengan harga yang wajar.
"Kami beserta seluruh jajaran TPID Riau menghimbau agar masyarakat Riau bertindak bijak dan berbelanja secara cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok menghadapi Idul Fitri 1442 H, berbelanja secara online dan tetap mematuhi protokol kesehatan selama pandemi COVID-19, serta terus berbagi pada sesama," ulasnya. (rid)
No Comment to " Ketersediaan Bahan Pokok di Riau Memadai, Satgas Akan Tindak Oknum yang Bermain "