Menurun 20 Persen, Hewan Qurban di Riau Hanya 31.490 Ekor

KORANRIAU.co,PEKANBARU- Jumlah hewan qurban Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah tahun ini di Provinsi Riau menurun yakni sebanyak 31.940 ekor.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Kadisnakeswan) Provinsi Riau Rahmat Setiyawan. Puluhan ribu ekor hewan ternak itu terdiri dari kerbau, sapi, kambing dan domba.

"Tahun ini hewan yang akan diqurbankan sebanyak 31.940 ekor. Memang terjadi penurunan sedikit dari tahun lalu,"ungkapnya, Kamis (30/7/20) di Pekanbaru. 

Menurun 20 Persen, Hewan Qurban di Riau Hanya 31.490 Ekor

KORANRIAU.co,PEKANBARU- Jumlah hewan qurban Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah tahun ini di Provinsi Riau menurun yakni sebanyak 31.940 ekor.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Kadisnakeswan) Provinsi Riau Rahmat Setiyawan. Puluhan ribu ekor hewan ternak itu terdiri dari kerbau, sapi, kambing dan domba.

"Tahun ini hewan yang akan diqurbankan sebanyak 31.940 ekor. Memang terjadi penurunan sedikit dari tahun lalu,"ungkapnya, Kamis (30/7/20) di Pekanbaru. 

Menurutnya, ribuan hewan qurban itu diantaranya sapi sebanyak 20.992 ekor, kerbau sebanyak 3.367 ekor. Kemudian, kambing sebanyak 6.871 ekor dan domba 2.260 ekor, yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.

Rahmat mengakui, jumlah hewan itu berkurang sekitar 20 persen saja dari sebelumnya."Kemungkinan faktor ekonomi selama pandemi Covid-19,"paparnya.

Kendati demikian lanjutnya, sedikitnya hewan yang diqurbankan itu, tentu memberikan nilai positif bagi peserta qurban atau pengurus masjid. Pasalnya, hewan-hewan itu bisa memilih yang terbaik karena stoknya yang banyak.

Pihaknya juga tetap menjalankan pemeriksaan terhadap hewan qurban itu, agar terhindar dari penyakit kuku, mulut (antraks). Pemeriksaan juga dilakukan di setiap posko chekcpoint hewan di perbatasan provinsi.nor

Menurutnya, ribuan hewan qurban itu diantaranya sapi sebanyak 20.992 ekor, kerbau sebanyak 3.367 ekor. Kemudian, kambing sebanyak 6.871 ekor dan domba 2.260 ekor, yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.

Rahmat mengakui, jumlah hewan itu berkurang sekitar 20 persen saja dari sebelumnya."Kemungkinan faktor ekonomi selama pandemi Covid-19,"paparnya.

Kendati demikian lanjutnya, sedikitnya hewan yang diqurbankan itu, tentu memberikan nilai positif bagi peserta qurban atau pengurus masjid. Pasalnya, hewan-hewan itu bisa memilih yang terbaik karena stoknya yang banyak.

Pihaknya juga tetap menjalankan pemeriksaan terhadap hewan qurban itu, agar terhindar dari penyakit kuku, mukut (antraks). Pemeriksaan juga dilakukan di setiap posko chekcpoint hewan di perbatasan provinsi.nor

Subjects:

BERITA UTAMA

Share This: