Takut Rusak, Pemprov Riau 'Sekolahkan' Dulu Petugas Operasi APK Karhutla

KORANRIAU.co,PEKANBARU-Pemprov Riau belum mendistribusikan alat pemadam kebakaran (APK) canggih senilai Rp24 miliar bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kepada pemerintah kabupaten/kota.

Gubernur Riau H Syamsuar saat dikonfirmasi membenarkan belum didistribusikannya APK bantuan BNPB itu. Dia mengaku akan menyerahkan alat itu, apabila petugas yang mengoperasikannya akan diberi pelatihan terlebih dahulu.

"Nanti pelatihan dulu (petugas-red) di Jakarta di BNPB. Belajar dulu dia, nanti jangan begitu kita distribusikan rusak pula alat itu,"kata Gubri, Selasa (5/11/19) di Pekanbaru.

Petugas yang mengikuti pelatihan pengoperasian APK di BNPB itu lanjut Gubri, merupakan perwakilan BPBD kabupaten/kota yang daerahnya rawan terjadi Karhutla. Namun Gubri mengakui, jika pihaknya juga belum menentukan daerah mana saja yang bakal menerima bantuan APK tersebut.

Untuk diketahui, sebelumnya BNPB RI menyerahkan bantuan alat pemadam kebakaran (APK) canggih senilai Rp24 miliar, untuk BPBD Provinsi Riau, untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Penyerahan APK dengan 10 item ini diberikan oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Harmensyah, Jumat (2/11/19) lalu, di Kantor BPBD Riau. Harmensyah mengatakan, jika pompa alat Pemadam Karhutla ini merupaka yang paling canggih."Dan ini yang pertama kalinya kami serahkan untuk daerah,"tegas Harmensyah.

Menurutnya, keunggulan pompa APK ini memiliki jangkauan jelajah titik pemadaman hingga 10 kilometer. Kekuatan air yang disemprotkan pun sangat kuat.

Bahkan untuk lahan-lahan gambut menurutnya, pompa ini sangat diperlukan untuk memadamkan api. Alat ini bisa digunakan untuk pecegahan maupun saat terjadinya kebakaran lahan.

"Bahkan pompa ini juga mampu untuk menyedot air apabila ada banjir. Jadi alat ini memang multi fungsi,"jelasnya.nor