KORANRIAU.co,PEKANBARU-Kasus oknum guru inisial De yang menampar muridnya APH, terus didalami Polsek Limapuluh. Beberapa saksi terkait informasinya, sudah dipanggil untuk diperiksa.
Hal ini disampaikan Kapolsek Limapuluh, AKP Sanny Handityo, Rabu (20/11)."Kasusnya terus kita tangani, dan beberapa saksi sudah kita periksa,'' ungkap Sanny.
Meski terus didalami, pihaknya kata Sanny tetap mengupayakan kasus ini diselesaikan secara damai. Namun, orang tua korban, tidak mau kasus ini diselesaikan secara damai.
Menurut, Sanny, apa yang dilakukan terlapor De adalah bentuk tugas guru mendidik siswa nya. Kalau saya menilai, tindakan oknum guru itu adalah bentuk didikan terhadap siswa nya,"jelasnya.
Informasinya, beberapa saksi yang diperiksa adalah pemilik kantin, tempat peristiwa penamparan itu terjadi. Pemeriksaan saksi dilakukan sehari setelah orang tuanya melaporkan.
Sebelumnya, Polsek Limapuluh, Ahad (17/11) kemarin mendapatkan laporan ibu rumah tangga (IRT) atas nama Lauren. Dengan kasus kekerasan terhadap anak. Oknum guru yang dilaporkan inisial De, merupakan guru Kesiswaan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 4, Jalan DR Sutomo, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru.
Ibu korban mengatakan, anaknya inisial APH di tampar De pada Rabu (13/11) sekitar pukul 13.30 WIB lalu. Saat anaknya itu jajan di kantin.
"Awalnya anak ditelepon, setelah De tahu. Anak saya langsung di tampar, padahal sebelumnya masalahnya sudah selesai," ungkap Lauren.
Tak ingin masalah ini berlarut, Lauren lalu berusaha bertemu dengan oknum guru tersebut. Sayangnya, upaya Lauren tidak membuahkan hasil, dan hanya diselesaikan di wakilkan guru lainnya.
Lauren mengakui, memang anaknya bersalah. Karena kedapatan membawa botol Liquid Vape 10 hari sebelum peristiwa penamparan korban.
Paska tangkap tangan botol tempat mengisi cairan Vape itu, Lauren mengakui sudah disuruh datang ke sekolah. Namun, kedatangannya tidak bertemu oknum guru inisial De tersebut.
Karena tidak ada itikad baik, Lauren akhirnya memutuskan melaporkan permasalahan ini ke pihak Kepolisian.nor
No Comment to " Kasus Oknum Guru Tampar Murid di Pekanbaru, Polisi Panggil Saksi "