Dilantik Jadi Kapolresta Pekanbaru, Nandang Fokus Narkoba dan Karhutla

KORANRIAU.co,PEKANBARU-Setelah resmi dilantik menjadi Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Pekanbaru, AKBP Nandang Mu'min Wijaya, berjanji akan menuntaskan permasalahan narkoba dan Karhutla di Pekanbaru.

Hal ini disampaikannya, setelah melalui prosesi serah terima jabatab (Sertijab) di Aula Utama Mako Brimobda Polda Riau, Jum'at (1/11).Artinya,Nandang berjanji akan langsung tancap gas menjalankan tugasnya sebagai pimpinan di Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pekanbaru.

Adapun yang menjadi prioritasnya, sesuai intruksi pimpinan (Kapolda Riau), yakni meningkatkan pengelolaan SDM, penegakkan hukum, Kamtibmas hingga sinergitas.Prioritas lainnya, yakni mengoptimalkan kerjasama dan koordinasi, termasuk pula dengan merangkul masyarakat, dalam rangka pencegahan peredaran Narkoba sampai pada pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Untuk mencapai tujuan itu, langkah-langkah yang akan dilaksanakan Nandang adalah meningkatkan kerja sama dengan masyarakat. Karena merupakan hal yang sangat penting. ''Prioritas itu, tidak akan berhasil. Tanpa bantuan masyarakat kita,'' terang Nandang.

Menurutnya, koordinasi dengan masyarakat sangat penting, terkait pencegahan dan penanganan Karhutla.''Penanganan dan pencegahan Karhutla merupakan skala priorotas kita bersama,'' sebut Nandang.

Merupakan atensi bersama lanjut Nandang, sebab, seperti diketahui bersama permasalahan Karhutla bukan hanya masalah di Provinsi Riau. Melainkan, karhutla ini, sudah menjadi permasalahan nasional bahkan mancanegara.

Langkah pertama, ungkap Nandang, ia akan makukan sinergitas dengan instansi lain. Setelah itu, langkah lainnya yakni merangkul masyarakat setempat tinggal di area yang rawan Karhutla.

''Untuk pencegahan, yang perlu dimaksimalkan adalah sosialisasi dan penyuluhan terhadap masyarakat yang ditempatnya rawan terjadi Karhutla,'' ungkap Nandang.

Langkah-langkah ini, akan dilaksanakan secara all out, dengan melibatkan semua unsur. Kemudian, menyampaikan penyuluhan secara tertulis, dengan turun langsung tengah-tengah masyarakat melakukan komunikasi, bersentuhan langsung dengan masyarakat. Agar mereka mengerti bahayanya Karhutla.nor