KORANRIAU.co- Asosiasi
Sepak Bola Malaysia (FAM) tak bisa memberi jawaban yang meyakinkan soal kasus
dokumen palsu pemain naturalisasi.
Sudah hampir sebulan FAM berada dalam pusaran
skandal dokumen palsu. Pada 26 September FIFA mengumumkan FAM dan tujuh pemain
naturalisasi Malaysia mendapat sanksi.
FAM kemudian mengajukan banding dan menggelar
konferensi pers pada pekan lalu. Dari momen tersebut, New Straits Times,
menilai induk olahraga sepak bola Malaysia itu tidak siap menghadapi kasus
tersebut dan gagap menjawab pertanyaan media.
"Kesalahan teknis, itulah dua kata yang
mendominasi sore itu," tulis NST dalam sebuah tulisan yang membandingkan
performa heroik timnas Malaysia saat menang atas Laos dengan perilaku
mengecewakan FAM.
NST dengan gusar mengutarakan FAM lemah dalam
manajemen krisis dan komunikasi.
"Terkadang, jawaban FAM ragu-ragu, defensif,
atau samar-samar," tulis NST.
"Secara singkat, pejabat FAM tampak
tidak siap. Mereka tampak terkejut mendapat pertanyaan mendasar yang sebenarnya
mudah ditebak," sambung tulisan tersebut.
Pangkal masalah ada di keaslian dokumen kakek atau
nenek tujuh pemain yang dinaturalisasi dari Amerika Selatan dan Eropa.
FIFA mendapat data kakek atau nenek dari Gabriel
Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon
Irazabal, dan Hector Hevel tidak lahir di Malaysia.
Hal itu membuat ketujuh pemain itu tidak bisa
mendapat status pemain naturalisasi lewat jalur keturunan, namun nyatanya
Palmero cs sudah memiliki caps di skuad Harimau Malaya.
FIFA pun mengumumkan hukuman berupa denda kepada
FAM dan para pemain. Bahkan para pemain dilarang tampil di berbagai
pertandingan yang berada di bawah naungan FIFA selama 12 bulan.
FIFA saat ini sedang meninjau upaya banding FAM.
Hasilnya akan keluar pada 30 Oktober.
cnnindonesia
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)

No Comment to " Media Malaysia: FAM Tidak Siap Hadapi Kasus Dokumen Palsu Pemain "