KORANRIAU.co,PEKANBARU - Jumlah titik api di
wilayah Provinsi Riau kembali meningkat signifikan dan memicu kekhawatiran
berbagai pihak. Data terkini mencatat sebanyak 207 titik api tersebar di
sejumlah kabupaten di Provinsi Riau, dengan konsentrasi tertinggi berada di
Kabupaten Rokan Hilir 110 titik, Rokan Hulu 63 titik, Pelalawan 20 titik, Siak
6 titik, Bengkalis 6 titik dan Kabupaten Kampar 2 titik. Situasi ini dinilai
cukup darurat, mengingat beberapa titik api terletak di wilayah yang berbatasan
langsung dengan negara tetangga dan berpotensi menimbulkan polusi lintas batas.
Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Riau secara resmi
menaikkan status menjadi Tanggap Darurat Karhutla. Sejalan dengan itu, Satuan
Tugas (Satgas) Udara Karhutla yang dipimpin langsung oleh Danlanud Roesmin
Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris., melakukan langkah cepat dan koordinatif
dalam mendukung upaya pemadaman. Satgas Udara ini beroperasi di bawah sinergi
lintas sektor dengan Kementerian/Lembaga terkait serta unsur TNI-Polri,
termasuk Polda Riau dan Korem 031/Wira Bima.
Saat ini, Satgas Udara diperkuat dengan dua helikopter patroli, tiga
helikopter water bombing, dan dua pesawat modifikasi cuaca milik BNPB. Armada
ini terus dikerahkan ke titik-titik api yang sulit dijangkau oleh pasukan
darat. Untuk memperkuat kapasitas operasi, dalam waktu dekat akan ditambah satu
unit pesawat modifikasi cuaca dan dua helikopter water bombing guna mempercepat
proses pemadaman serta memperluas jangkauan operasi udara.
Operasi darat dan udara dilakukan secara terpadu dan simultan. Tim darat
dari berbagai unsur turut berjibaku memadamkan api, terutama di wilayah lahan
gambut yang mudah terbakar. Danlanud RSN menyampaikan bahwa sinergi dan
dedikasi seluruh elemen menjadi bukti nyata peran aktif TNI AU dalam menjaga
keselamatan lingkungan dan masyarakat.
“InsyaAllah, api akan segera padam,” tegas Marsma TNI Abdul Haris Kamis
(24/7/2025)
Lebih lanjut, masyarakat juga diimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara
dibakar. Praktik tersebut bukan hanya ilegal, tetapi juga sangat membahayakan
lingkungan, kesehatan, dan masa depan generasi mendatang. Selain upaya
pemadaman, Satgas Udara Lanud Roesmin Nurjadin juga terus mengedukasi
masyarakat agar lebih memahami dampak buruk Karhutla. Tindakan preventif
dinilai sama pentingnya dengan respons darurat, demi mencegah terulangnya
krisis asap besar seperti tahun-tahun sebelumnya. Mc/nor

No Comment to " Satgas Udara Kerahkan 3 Heli dan 2 Pesawat Modifikasi Cuaca Padamkan Harhutla di Riau "