KORANRIAU.co- Perang
meletus di perbatasan Thailand dan Kamboja pada Kamis (24/07).
Konflik ini memperlihatkan kontras antara kekuatan
militer di atas kertas dan dinamika lapangan yang jauh lebih kompleks.
Meski secara kemampuan militer Thailand unggul,
Kamboja menunjukkan keberanian untuk melawan dengan strategi mengejutkan,
terutama melalui artileri roketnya.
Salah satu titik fokus dalam eskalasi konflik
terbaru di sekitar Candi Ta Muen Thom adalah penggunaan sistem roket peluncur
ganda atau multiple launch rocket system (MLRS) oleh Kamboja.
Meski tak setangguh jet tempur Thailand, jenis
senjata ini terbukti menjadi alat utama militer Kamboja dalam menghadapi
dominasi udara dan teknologi dari pihak lawan.
Roket BM-21 dan RM-70 andalan Kamboja
Data yang dirilis oleh media Nation
Thailand menyebutkan bahwa Kamboja memiliki total 463 unit MLRS, termasuk
sistem BM-21 Grad buatan Uni Soviet dan RM-70 asal Ceko.
Kedua sistem ini mampu menembakkan roket kaliber
122mm secara berulang kali dalam waktu singkat, menjadikannya efektif untuk
menciptakan tekanan psikologis serta merusak formasi lawan dalam radius luas.
BM-21 Grad dan RM-70 dikenal bukan sebagai senjata
presisi, melainkan untuk serangan area saturation, yakni membombardir area
tertentu dengan volume tembakan tinggi.
Roket-roket ini dapat menjangkau hingga 20
kilometer, cukup untuk menyerang pos-pos militer Thailand yang berada di garis
depan.
Strategi Kamboja ini tampaknya mengandalkan
kuantitas untuk menyaingi kualitas, berbeda dari Thailand yang mengembangkan
teknologi dan ketepatan dalam doktrin artileri mereka.
Thailand tercatat hanya memiliki 26 unit MLRS,
namun didukung oleh 50 artileri swa-gerak dan 589 artileri derek yang lebih
modern dan presisi.
Superioritas roket di tengah keterbatasan
Meski kalah dalam hampir semua indikator
pertahanan seperti kekuatan udara, jangkauan laut, dan teknologi Kamboja tetap
mampu memberikan perlawanan berarti lewat sistem roket ini.
Serangan-serangan pada Kamis pagi terjadi di
sebanyak enam lokasi secara bersamaan.
Militer Thailand menyebut salah satu jet F-16
mereka bahkan menjatuhkan dua bom yang menghancurkan satu basis komando Kamboja
di garis depan.
Namun demikian, Kamboja menunjukkan bahwa kekuatan
bukan hanya soal jumlah jet tempur atau peralatan canggih.
Ketika digunakan dalam jumlah besar dan pada waktu
yang tepat, roket-roket seperti BM-21 dan RM-70 tetap bisa menjadi alat
pertahanan sekaligus serangan yang menimbulkan dampak besar.
cnnindonesia

No Comment to " Jenis Roket Kamboja yang Bombardir Thailand "