KORANRIAU.co,PEKANBARU - Musibah demi musibah terus silih berganti melanda Kabupaten Pelalawan. Belum lama ini masyarakat Negeri Seiya Sekata terbebas dari bencana banjir yang telah surut atau kering total, namun saat ini bencana baru kembali muncul, yakni kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Titik panas (hotspot) yang telah berubah menjadi titik
api (fire spot) ini, diketahui terpantau di kawasanTaman Nasional Tesso Nilo (TNTN),
tepatnya di Resort Lancang Kuning, Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui,
Kabupaten Pelalawan.
Api diketahui muncul sejak Jumat (18/4/2025) sore lalu
dan terdeteksi melalui aplikasi Dasboard Lancang Kuning milik Polda Riau pada
Ahad (20/4/2025).
Alhasil, puluhan personel gabungan yang terdiri dari
TNI, Polri, Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD), dan Masyarakat Peduli Api (MPA), dikerahkan kelapangan untuk berjibaku
memadamkan api dampak Karhutla tersebut.
"Ya, titik koordinat hotspot terpantau dari
Dashboard Lancang Kuning berada di kawasan TNTN. Dan untuk saat ini, kondisi
api sudah padam dan telah dilakukan pendinginan. Sedangkan akibat karhutla ini,
setidaknya luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 5 hektare,"
terang Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri kepada Riaupos.co, Ahad (20/4/2025)
di Pangkalan Kerinci.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pelalawan Iptu I
Gede Yoga Eka Pranata SIK melalui Kanit II Tipidter Iptu Asbon Mairizal
menjelaskan bahwa, kebakaran tersebut diketahui setelah Ketua RT Kelapa Gading,
Desa Lubuk Kembang Bunga yang menghubungi Bhabinkamtibmas.
Laporan tersebut kemudian diteruskan kepada Kapolsek
Ukui, AKP Rudi Hardiyono. Atas laporan itu, tim piket Polsek Ukui segera menuju
lokasi setelah titik api terpantau di Aplikasi Dashboard Lancang Kuning (DLK).
"Dan setelah sampai dilokasi kebarakan, personil
langsung melakukan upaya pemadaman menggunakan alat yang ada. Setelah api
padam, tim yang dipimpin Kapolsek Ukui AKP Rudi Hardiyono SH bersama tim Damkar
TNTN dan RAPP melakukan pendinginan dengan mesin mini striker, mobil tangki
air, dan alat seadanya seperti ranting dan daun pohon. Dan akibat kebakaran
ini, setidaknya ada 5 hektar lahan berupa semak belukar serta tanaman Akasia
hangus terbakar," ujar Iptu Asbon.
Ditambahkan Asbon bahwa, dalam proses pemadaman, tim
menghadapi berbagai kendala seperti medan yang sulit dilalui kendaraan roda
empat, tidak adanya sumber air di lokasi, serta kondisi lahan berupa perbukitan
yang menyulitkan jangkauan ke titik api di bagian bawah.
Selain itu, arah angin yang tidak menentu juga
menambah tantangan karena berpotensi menimbulkan titik api baru.
Setelah proses pemadaman dan pendinginan selesai, tim
langsung memasang plang tanda telah terjadi Karhutla dan mengumpulkan data para
saksi.
“Penyelidikan
akan terus kita lakukan. Dan jika nantinya karhutla ini diketahui sengaja
dibakar, tentunya akan kita tindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tutup
Iptu Asbon. rpc
No Comment to " Polisi Selidiki Penyebab Karhutla 5 Hektare Lahan di Tesso Nilo Pelalawan "