KORANRIAU.co,PEKANBARU- Pendapatan negara tercatat mencapai Rp24,67 triliun, atau 84,31 persen dari target, meskipun mengalami penurunan sebesar 0,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 (yoy).
Demikian diungkapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Riau, Heni Kartikawati, saat memaparkan
realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Riau hingga 30
November 2024.
"Penerimaan perpajakan menyumbang Rp23,45 triliun, sementara
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp1,23 triliun. Meski penerimaan
perpajakan mengalami kontraksi 1,17 persen, terdapat peningkatan signifikan
pada penerimaan PBB sebesar 1,73 persen (yoy) dan bea keluar sebesar 10,26
persen, yang menunjukkan optimisme terhadap potensi penerimaan daerah,"
ungkap Heni, Jumat (20/12/24).
Dari sisi belanja negara menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai
Rp30,89 triliun, atau tumbuh 11,15 persen (yoy). Kenaikan ini didorong oleh
pertumbuhan belanja pemerintah pusat sebesar 20,67 persen dan transfer ke
daerah (TKD) sebesar 7,88 persen.
"Belanja pegawai tumbuh 25,44 persen, belanja barang 14,36 persen,
belanja modal 27,41 persen, dan belanja bantuan sosial naik signifikan sebesar
31,10 persen. Hal ini mencerminkan peran strategis APBN dalam mendukung
pemulihan ekonomi Riau," ujar Heni.
Di sisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), pendapatan tercatat
sebesar Rp29,64 triliun dengan belanja sebesar Rp30,36 triliun. Hal ini
menyebabkan defisit sebesar Rp723,84 miliar, yang ditutup dengan pembiayaan
daerah sebesar Rp812,17 miliar, sehingga menghasilkan Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SILPA) sebesar Rp88,32 miliar.
"Pendapatan daerah masih sangat bergantung pada Transfer ke Daerah
(TKD) yang mencapai Rp21,385 triliun, atau menyumbang 72,15 persen terhadap
total pendapatan APBD. Ketergantungan fiskal ini perlu diimbangi dengan
penguatan potensi pendapatan asli daerah (PAD) agar Riau dapat lebih mandiri secara
fiskal," jelas Heni.
Heni menambahkan, meskipun terdapat defisit pada APBN sebesar Rp6,22
triliun hingga akhir November, APBN terus menjadi instrumen vital dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi Riau, khususnya melalui belanja pemerintah yang
terarah dan optimal.
"Ke depan, kami berharap kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah
dapat terus ditingkatkan untuk menjaga stabilitas fiskal dan mendorong
pertumbuhan ekonomi Riau yang berkelanjutan," tutupnya. mc/nor
No Comment to " Pendapatan Negara di Riau Capai Rp24,67 Triliun Jelang Akhir Tahun "