KORANRIAU.co-Marc Marquez bakal makin sulit untuk kembali menjadi juara dunia MotoGP bila melihat tren yang ada dalam sejarah balapan MotoGP.
Marquez merebut gelar juara dunia MotoGP keenam dalam kariernya pada 2019. Saat itu Marquez baru berumur 26 tahun dan diyakini bakal dengan mudah menyamai bahkan melewati rekor gelar juara dunia tujuh kali milik Rossi di kelas MotoGP/500cc.
Namun ternyata setelah itu Marquez mengalami kecelakaan dan mendapat cedera parah di seri pembuka MotoGP 2020. Ia harus absen semusim di MotoGP 2020.
Usai insiden tersebut, Marquez tidak pernah berhasil bangkit dan jadi penantang gelar. Termasuk musim ini, Marquez akan hampa gelar selama empat musim sejak terakhir kali menjadi juara dunia di 2019.
Masalahnya bila merujuk tren yang ada, tidak ada pembalap MotoGP yang mampu jadi juara dunia dengan rentang waktu lebih dari tiga musim sejak terakhir kali ia jadi juara dunia.
Pembalap dengan rentang waktu terlama antara gelar juara dunia miliknya adalah Casey Stoner. Stoner bisa juara dunia MotoGP 2011 setelah sempat hampa gelar tiga musim usai jadi juara dunia di MotoGP 2007.
Valentino Rossi hampir memutus tren buruk tersebut di MotoGP 2015, alias setelah lima musim dirinya hampa gelar juara usai terakhir kali juara dunia di MotoGP 2009. Rossi masih memimpin hingga seri terakhir di MotoGP Valencia.
Namun saat itu Rossi terkena penalti akibat dianggap menendang Marquez di MotoGP Malaysia. Rossi harus start dari grid di MotoGP Valencia.
Walaupun Rossi bisa finis di posisi keempat, Jorge Lorenzo sukses memastikan diri jadi juara dunia MotoGP 2015. Rossi saat itu marah besar terhadap Marquez yang dianggapnya sengaja mengganggu dan memancingnya di MotoGP Malaysia.
Marquez terus menolak tuduhan tersebut dan akibat insiden itu pula hubungan Marquez dan Rossi tidak lagi harmonis. cnnindonesia/nor
No Comment to " Marc Marquez Hadapi Kutukan Pembalap MotoGP "