KORANRIAUco,PEKANBARU- Menindaklanjuti keluharan ratusan nelayan di Kota Dumai yang tidak bisa melaut dikarenakan kurangnya stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau langsung meminta tambahan kuota ke pemerintah pusat.
"Surat permohonan penambahan kuota BBM bersubsidi melalui SPBUN Koperasi Kerapu Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai ini, kita layangkan ke Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Cq Direktur Kepelabuhan Perikanan. Nanti kementerian yang akan menyampaikannya ke BPH Migas atau Pertamina,"kata Kepala DKP Riau H Herman Mahmud, Rabu (21/9/22).
Herman mengatakan, kurangnya stok BBM Bersubsidi itu disampaikan para nelayan saat dia melakukan kunjungan ke SPBUN di Pangkalan Sesai Dumai, yang dikelola oleh Koperasi Kerapu, Senin (20/9/22) kemarin. Menurutnya, stok BBM yang ada di SPBUN Kerapu ini tidak mencukupi kebutuhan para nelayan.
"Setiap bulannya, 96 orang nelayan anggota koperasi ini membutuhkan 53.350 ribu liter untuk melaut. Sementara SPBUN ini hanya mendapatkan kuota BBM sebesar 35 ribu liter. Artinya, masih ada kekurangan kuota sekitar 18.350 liter lagi,"terang Herman.
Bahkan kondisi di lapangan lanjut Herman, SPBUN ini juga melayani nelayan dari Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis. Setidaknya ada 82 nelayan Rupat ini yang menggantungkan BBM sebesar 31.850 liter di SPBUN Dumai.
"Selain letak SPBUN ini dekat dengan domisili para nelayan Rupat, SPBUN ini juga merupakan satu-satunya yang ada di wilayah ini. Dari akumulasi, total nelayan yang dilayani SPBUN ini adalah 178 orang dengan total kebutuhan BBM 85.200 liter per bulannya,"jelas Herman.
Sehubungan dengan permasalahan itu papar Herman, maka pihaknya memohon pemerintah pusat melalui BPH Migas untuk memberikan penambahan kuota BBM untuk SPBUN Koperasi Kerapu, untuk memenuhi kebutuhan ril para nelayan. Sehingga diharapkan para nelayan dapat kembali menangkap ikan untuk meningkatkan perekonomian keluarga.nor
No Comment to " Nelayan Dumai Kekurangan BBM Subsidi, Kepala DKP Riau Surati Pusat Tambah Kuota "