KORANRIAU.co-Amerika Serikat menyebut Rusia telah meminta bantuan China untuk memperkuat invasi di Ukraina sejak 14 Februari.
Mengutip CNN, pejabat militer Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Rusia meminta dukungan militer termasuk bantuan drone dari China.
"Kami mengawasi secara ketat untuk melihat apakah China memberikan sokongan berupa materi hingga ekonomi kepada Rusia. Ini merupakan kekhawatiran bagi kami," ujar Sullivan kepada jurnalis CNN, Dana Bash.
"Kami terus berkomunikasi dengan Beijing kami tidak akan diam saja dan membiarkan negara manapun memberikan kemudahan Rusia dari sanksi ekonomi," tutur Sullivan.
Sullivan menegaskan bahwa AS akan memberikan sanksi ekonomi dalam skala yang lebih besar lagi kepada Rusia.
"Kami tidak akan membiarkan itu (invasi Rusia) berlanjut dan membiarkan ada celah bagi Rusia lolos sanksi ekonomi dari negara-negara mana pun di dunia," ucap Sullivan.
Sullivan dijadwalkan bertemu dengan pejabat senior Kementerian Luar Negeri China di Roma Senin (14/3) ini.
Sementara itu, juru bicara Kemenlu China Liu Pengyu mengatakan kepada CNN bahwa ia belum mendengar soal permintaan bantuan dari Rusia.
"China amat khawatir dan prihatin atas situasi di Ukraina. Kami berharap tensi bakal lebih berkurang dan akan segera tercipta kembali perdamaian. Situasi di Ukraina saat ini memang membingungkan. Upaya maksimal harus terus dilakukan untuk mendukung Rusia dan Ukraina dalam melanjutkan negosiasi meskipun situasi sulit untuk menghasilkan perdamaian," tutur Pengyu.
"Kami mendukung dan mendorong upaya yang kondusif untuk penyelesaian krisis secara damai. Prioritas sekarang adalah mencegah ketegangan bahkan situasi yang tak terkendali. Ada konsensus tentang hal ini di antara komunitas internasional," katanya lagi.cnnindonesia/nor
No Comment to " AS Sebut Rusia Minta Bantuan China Buat Perkuat Invasi di Ukraina "