• Nama AHY Hilang, Demokrat Meradang

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Senin, 28 Oktober 2019
    A- A+

    KORANRIAU.co- Sudah 34 nama menteri da 12 wakil menteri dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi). Banyak pihak bahagia menyambut, tapi tidak bagi Partai Demokrat. Pupus harapan mereka setelah tahu nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditolak masuk dalam jajaran kabinet.

    Dari kejauhan, para kader Partai Demokrat hanya bisa menonton satu per satu nama menteri dipanggil ke Istana Negara. Selama dua hari, Senin dan Selasa pekan lalu, Jokowi sibuk audisi para pembantunya. Nama putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak ada dalam daftar.

    Upaya lobi sudah beberapa kali dilakukan. SBY bahkan sampai datang ke Istana menemui Presiden Jokowi. Kehadiran itu belum berdampak besar. AHY sebagai putra mahkota tetap mendapat penolakan.

    Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief merasa, dalam penolakan AHY ada peran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Keresahan itu diungkapkan dalam unggahan melalui media sosial Twitter. Menurut dia, dendam lama antar SBY dan Megawati dianggap sebagai pemicu. Alhasil wakil ketua umum Partai Demokrat itu dicoret dari daftar calon menteri.

    "Awalnya saya menduga bahwa dendam Ibu Megawati hanya pada Pak @SBYudhoyono, ternyata turun juga ke anaknya @AgusYudhoyono. Tadinya saya melihat Pak Jokowi mampu meredakan ketegangan dan dendam ini, rupanya belum mampu," kata Andi, dikutip Sabtu pekan lalu.

    Bagi Andi Arief, penolakan Partai Demokrat masuk ke dalam koalisi juga menandakan bahwa AHY memang ditolak. Meski begitu, partai besutan SBY ini tetap menghargai hak prerogatif Presiden Jokowi dalam menentukan orang terbaiknya menjalankan pemerintahan.

    Isu diembuskan Andi Arief memang santer di kalangan koalisi. Sulitnya Partai Demokrat masuk ke dalam pemerintahan lantaran menyodorkan nama AHY. Sumber merdeka.com dari lingkaran partai koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin, mengaku kesempatan sebenarnya terbuka untuk Demokrat bergabung bila nama calon menteri bukan putra sulung SBY tersebut.

    Tudingan Andi Arief segera dibantah elit PDIP. Mereka menegaskan tidak ada peran ketua umum menentukan nama menteri. Semua nama diumumkan sudah menjadi keputusan Presiden Jokowi seluruhnya. "Tidak ada Ibu Mega berperan seperti disebut saudara Andi Arief," ujar Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno kepada merdeka.com.

    Hendrawan melihat pemilihan nama menteri disampaikan Jokowi sudah melalui hitungan politik. Setidaknya ada 300 nama masuk ke dalam daftar, sedangkan yang diperlukan hanya 34 kursi kabinet. Bahkan bukan hanya Partai Demokrat tidak mendapatkan porsi, banyak partai pendukung kala Pilpres 2019 juga belum diakomodir.

    Bagi PDIP, keresahan disampaikan elit Partai Demokrat merupakan sebuah halusinasi. Mereka merasa gaya politik dibawa bak hiburan Ketoprak di tengah kompleksitas politik modern. Untuk itu partai berlambang banteng moncong putih ini menyarankan Partai Demokrat tidak bawa perasaan atas keputusan Presiden Jokowi.

    "Partai politik yang dari awal dukung saja tidak kebagian. Memang terbatas. Jangan baper, ini kan ibaratnya matematika, sudah dihitung," kata dia.

    Pada acara pembukaan Musyawarah Besar X Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila, Presiden Jokowi mengaku dalam seminggu lalu sibuk memilih nama untuk masuk kabinet. Dia merasa pemilihan itu sebagai pekerjaan sangat berat.

    Untuk memutuskan nama, Jokowi dan Ma'ruf Amin harus mempertimbangkan berbagai aspek. Mulai dari suku, agama dan wilayah. Sehingga porsi yang dihadirkan bisa sesuai dengan keinginan demi mewujudkan segala rencana bagi kemajuan bangsa.

    "Tidak mudah menyusun kabinet yang harus beragam, karena Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika," kata Jokowi mengungkapkan.merdeka/nor
  • No Comment to " Nama AHY Hilang, Demokrat Meradang "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com yLx3F0.jpg