KORANRIAU.co - Komisioner Ombudsman RI Laode Ida menilai keputusan Presiden Jokowi
memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan akan berdampak besar. Jika
rencana itu benar-benar terealisasi, Jokowi tidak akan pernah dilupakan
rakyat Indonesia di masa datang.
"Akan jadi presiden kedua setelah
Presiden Soekarno yang lahirkan Indonesia sebagai bangsa besar.
Membingkai keragaman multi-identitas dan budaya. Jokowi juga mewujudkan
kehendak Presiden Soekarno untuk pindahkan ibu kota ke Kalimantan," kata
Laode dalam pesan WhatsApp, Jumat (23/8).
Lalu apa sih urgensinya pindah ibu kota?
Menurut Laode, ada dua faktor penting yang harus disimak. Pertama,
distribusi pemerataan pembangunan.
Pembangunan infrastruktur fisik
niscaya akan terjadi dengan sendirinya di Pulau Kalimantan khususnya
Kaltim. Manusia pun akan menyusul mendekat di kawasan itu, sehingga
kepadatan di Pulau Jawa khususnya Jabodetabek akan berkurang.
Kedua, kelancaran dalam proses-proses pemberian pelayanan. Akibat
kepadatan yang begitu tinggi, berurusan di Jakarta kerap membuang banyak
waktu di perjalanan karena kemacetan yang parah.
"Faktor kedua ini sebenarnya mengambil
contoh kota pemerintahan di negara-negara persemakmuran seperti
Australia, Afrika Selatan, India, dan Malaysia. Kota pemerintahan dibuat
tak menyatu dengan pusat bisnis. Dalam konteks Indonesia, barangkali
Jakarta hanya fokus sebagai pusat bisnis dan jasa," bebernya.
Namun demikian, ada perbedaan antara
ibu kota pemerintahan Indonesia nantinya, dengan negara-negara
persemakmuran itu. Di negara-negara persemakmuran itu, lanjutnya, kota
pemerintahan dengan kota bisnis tak terlalu jauh. Bisa dijangkau dengan
cepat melalui jalur darat.
Sedangkan untuk Indonesia, posisi kota pemerintahan dengan Jakarta yang
sudah tumbuh jadi pusat bisnis dan jasa hanya bisa dijangkau dengan
pesawat atau kapal laut. Sehingga bukan mustahil Jakarta akan jadi kota
yang lesuh secara ekonomi. Apalagi jika nanti kantor-kantor perusahaan
besar ikut pindah untuk dekat dengan pejabat pengambil kebijakan negara.
"Hal itu akan jadi masalah tersendiri di kelak kemudian hari," ucapnya.
Menurut Laode, permasalahan
sekarang, adalah persiapan pindah ibu kota dengan target waktu demikian
singkat. Anggaran negara dalam jumlah besar akan digelontorkan untuk
kejar target pembangunan infrastruktur fisik. Maka niscaya akan
berdampak serius juga pada sektor-sektor lain yang harusnya jadi
prioritas. (esy/jpnn)
No Comment to " Seperti Bung Karno, Pak Jokowi Bakal Dikenang Rakyat Indonesia "