KORANRIAU.co- Norwegia akan menarik investasinya
di 11 perusahaan Israel. Rencana itu diungkapkan setelah dana investasi negara
itu dilaporkan mengalir ke perusahaan mesin jet Israel Bet Shemesh Engines Ltd
(BSEL) pada 2023-2024.
Norges Bank Investment Management (NBIM) selaku
pengelola dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) mengatakan keputusan itu
diambil sebagai respons atas keadaan luar biasa.
"Situasi di Gaza adalah krisis kemanusiaan
yang serius. Kami berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di
negara yang sedang perang," kata Nicolai Tangen selaku kepada NBIM seperti
diberitakan AFP, Senin (11/8).
"Dan kondisi di Tepi Barat dan Gaza baru-baru
ini memburuk," tuturnya.
Dana kekayaan Norwegia berasal dari pendapatan
besar ekspor energi negara itu. Dana yang juga dikenal sebagai dana minyak
tersebut jadi terbesar di dunia dengan nilai US$1,9 triliun dengan investasi tersebar
di seluruh dunia.
Tangen kemudian mengonfirmasi pemberitaan
Aftenposten bahwa dana tersebut telah disalurkan ke Bet Shemesh Engines
Holdings milik Israel, yang memproduksi suku cadang untuk mesin yang digunakan
dalam jet tempur Israel.
Pemberitaan tersebut mendorong Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store
meminta peninjauan kepada Menteri Keuangan dan mantan Sekretaris Jenderal NATO
Jens Stoltenberg.
NBIM kemudian mengatakan telah berinvestasi di 61
perusahaan Israel pada paruh pertama 2025, 11 di antaranya tidak termasuk dalam
"indeks acuan ekuitas" -- yang ditetapkan Kementerian Keuangan dan
digunakan untuk mengukur kinerja dana kekayaan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, NBIM menyatakan mereka
sejak pekan lalu telah memutuskan bahwa "semua investasi di perusahaan
Israel yang tidak termasuk dalam indeks acuan ekuitas akan dijual sesegera mungkin."
Dana tersebut juga mengatakan bahwa mereka
"telah lama memberikan perhatian khusus kepada perusahaan-perusahaan yang
terkait dengan perang dan konflik".
"Sejak 2020, kami telah menghubungi lebih
dari 60 perusahaan untuk mengangkat masalah ini. Dari jumlah tersebut, 39
dialog terkait dengan Tepi Barat dan Gaza," kata NBIM.
Dikatakan bahwa pemantauan terhadap
perusahaan-perusahaan Israel telah diintensifkan pada musim gugur 2024, dan
bahwa "sebagai hasilnya, kami telah menjual investasi kami di beberapa
perusahaan Israel."
cnnindonesia

No Comment to " Norwegia Cabut Investasi dari 11 Perusahaan Israel "