KORANRIAU.co- Suasana haru
menyelimuti Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu
(6/8/2025) malam. Tangis pecah saat seorang ibu menyambut kepulangan anak
perempuannya, Evi Normawatikun, yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan
Orang (TPPO) di Malaysia.
Evi, seorang ibu rumah tangga asal Kabupaten Timor
Tengah Utara (TTU), sebelumnya mengalami kekerasan berat dari agen perekrut
tenaga kerja.
Ia bahkan dibuang dalam kondisi sekarat ke sebuah
hutan di perbatasan Indonesia-Malaysia setelah tak mampu lagi bekerja karena
sakit.
"Saya sangat bersyukur bisa berjumpa lagi
dengan anak saya. Terima kasih semua," ucap sang ibu sambil memeluk Evi,
Kamis (7/8).
Evi menceritakan ia sempat diperlakukan dengan
baik oleh majikan kedua di Negeri Jiran. Namun, agen perekrut kemudian
menjemputnya secara paksa dan membawanya ke kantor mereka.
"Saya disekap di lantai empat, dipaksa kerja
walau sudah sakit. Kaki dan tangan saya tidak bisa digerakkan," kata Evi.
Beruntung, Evi ditemukan oleh tujuh anggota TNI
yang bertugas di perbatasan Indonesia-Malaysia. Mereka segera membawanya ke
rumah sakit di Pontianak, Kalimantan Barat, untuk mendapatkan perawatan medis.
Setelah kondisinya membaik, Evi dipulangkan ke
kampung halamannya di NTT dengan bantuan komunitas keluarga Flo Bamora di
Pontianak.
Masih banyak korban disekap
Meski sudah kembali ke rumah, Evi masih memikirkan
nasib rekan-rekannya yang hingga kini masih disekap oleh agen yang sama. Ia
meminta pemerintah turut membantu membebaskan mereka.
"Mereka juga butuh pertolongan. Saya lihat
langsung penderitaan mereka, saya tidak mau mereka bernasib sama seperti saya.
Tolong," katanya.
Evi menyebut para agen itu terdiri dari pria dan
wanita, dan menurutnya mereka sangat kejam dalam memperlakukan para korban.
Suami sempat melarang
Sementara itu, Raimundo, suami Evi, mengaku sejak
awal tidak menyetujui keputusan istrinya untuk berangkat ke Malaysia.
"Saya sudah larang, tapi dia keras kepala.
Tetap pergi juga," ujar Raimundo singkat.
Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran
Indonesia (BP3TKI) NTT menyebut bahwa keberangkatan Evi ke Malaysia dilakukan
secara ilegal setelah tergiur bujukan dari kerabatnya.
cnnindonesia

No Comment to " Korban TPPO Malaysia Pulang ke NTT, Ungkap Masih Banyak Rekan Disekap "