KORANRIAU.co- Pakistan mengumumkan
menutup wilayah udara untuk maskapai India pada Kamis (24/4) sebagai
balasan atas penangguhan Perjanjian Air yang penting oleh New Delhi.
Ketegangan dua negara tetangga ini memanas usai
serangan mematikan di wilayah Kashmir yang dikendalikan India.
Islamabad menolak keras penangguhan Perjanjian
Perairan Indus oleh India. Setiap upaya untuk menghentikan atau mengalihkan air
milik Pakistan akan dianggap sebagai tindakan perang dan ditanggapi dengan
kekuatan penuh di seluruh spektrum kekuatan nasional.
Perjanjian air, yang dimediasi oleh Bank Dunia,
membagi Sungai Indus dan anak-anak sungainya di antara negara-negara tetangga
dan mengatur pembagian air. Pakistan sangat bergantung pada air yang mengalir
ke hilir dari India untuk kebutuhan tenaga air dan irigasinya.
Selain menutup ruang udara, Pakistan juga
mengancam menangguhkan semua perdagangan dengan India, termasuk yang melalui
negara ketiga. Islamabad juga menghentikan visa khusus Asia Selatan yang
dikeluarkan untuk warga negara India.
"Pakistan juga akan menggunakan hak untuk
menangguhkan semua perjanjian bilateral dengan India, termasuk Perjanjian Simla
tahun 1972, hingga New Delhi berhenti 'mengobarkan terorisme di
Pakistan'," kata kantor Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dalam
sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Kamis (24/4).
Perjanjian Simla ditandatangani setelah perang
ketiga antara kedua negara, yang menetapkan prinsip-prinsip untuk mengatur
hubungan bilateral, termasuk penghormatan terhadap garis gencatan senjata di
Kashmir.
Sikap Pakistan ini muncul usai Kementerian Luar
Negeri India mengumumkan penangguhan visa bagi warga Pakistan, serta mencabut
visa yang telah dikeluarkan bagi warga Islamabad.
Sejauh ini, India belum memberikan tanggapan
terhadap tindakan balasan Pakistan.
Sebelumnya, sekelompok orang bersenjata menembaki
wisatawan dan menewaskan 26 orang, pada Selasa lalu waktu setempat. Polisi
India lalu menerbitkan pemberitahuan yang menyebutkan ada tiga tersangka, di
mana dua di antaranya adalah warga Pakistan.
Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji akan
memburu mereka yang berada di balik serangan militan yang mematikan di Kashmir.
"Kami akan mengejar mereka sampai ke ujung
bumi," kata Modi, tanpa menyebut identitas penyerang atau menyebut nama
Pakistan.
"Mereka telah melakukan kesalahan dengan
menyerang jiwa India. Saya ingin mengatakan dengan jelas, mereka yang telah
merencanakan dan melaksanakan serangan ini akan dihukum di luar imajinasi
mereka," kata Modi di tengah sorak sorai dari kerumunan.
India menyebut ada unsur lintas batas dalam
serangan itu, seraya menangguhkan perjanjian tahun 1960 tentang pembagian air
Sungai Indus. India juga menutup satu-satunya jalur penyeberangan darat dengan
Pakistan.
Kashmir yang mayoritas penduduknya muslim, telah
menjadi inti permusuhan antara India dan Pakistan. Kedua negara mengklaimnya
secara penuh wilayah itu, serta menguasainya sebagian.
Kashmir telah menjadi penyebab dua dari tiga
perang India-Pakistan, serta menjadi daerah yang menyaksikan pemberontakan
berdarah terhadap kekuasaan India.
India sering menuduh Pakistan terlibat dalam
pemberontakan di Kashmir. Namun, Islamabad mengatakan pihaknya hanya menawarkan
dukungan diplomatik dan moral terhadap tuntutan penentuan nasib sendiri.
Puluhan ribu orang telah tewas di Kashmir sejak
pemberontakan dimulai pada 1989. Pemberontakan telah mereda dalam beberapa
tahun terakhir, dan pariwisata telah melonjak di wilayah tersebut hingga
terjadi serangan maut Selasa lalu.
cnnindonesia
No Comment to " Pakistan Tutup Wilayah Udara Untuk Maskapai India Buntut Teror Kashmir "