KORANRIAU/.co-- Israel
menangguhkan pembebasan ratusan sandera Palestina dalam batch ketujuh
kesepakatan gencatan senjata pada Sabtu (22/2) dengan alasan milisi
Hamas mengirim jenazah yang salah.
Perusahaan penyiaran Israel, KAN,
melaporkan para pejabat Negeri Zionis mengatakan pemerintah memutuskan
menghentikan pembebasan warga Palestina setelah Hamas secara keliru menyerahkan
jenazah yang salah.
Pada Kamis (20/2), Israel menerima empat jenazah
dari Hamas sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera.
Institut Forensik Israel mengonfirmasi identitas
tiga jenazah sebagai Oded Lifshitz, Kfir Bibas, dan Ariel Bibas, seperti yang
sudah disepakati. Namun, jenazah keempat bukanlah jenazah Shiri Bibas.
Hamas pada Jumat (21/2) akhirnya mengirim jenazah
yang tepat, yang telah dikonfirmasi oleh badan forensik Israel.
Kendati begitu, Israel tak balik membebaskan para
sandera Palestina. KAN sempat melaporkan bahwa para tahanan Palestina akan
dibebaskan pada larut malam "sesuai rekomendasi dari kepemimpinan politik
Israel", demikian dikutip dari Anadolu Agency.
Namun faktanya, hingga pagi hari ini para sandera
Palestina belum juga dibebaskan.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
menyatakan lebih dari 600 tahanan Palestina yang mestinya dibebaskan pada Sabtu
harus ditunda "sampai pembebasan berikutnya terjamin dan tak merendahkan."
Berdasarkan kesepakatan, Israel mesti membebaskan
620 warga Palestina pada Sabtu, yang masuk dalam batch ketujuh.
Jumlah itu termasuk 445 warga Palestina yang
ditangkap pasukan Israel dari Gaza.
Anggota senior biro politik Hamas, Basem Naim, pun
mengatakan penundaan pembebasan terbesar ini merupakan "permainan
kotor" Israel untuk menyabotase kesepakatan gencatan senjata, demikian
dikutip dari Al-Jazeera.
cnnindonesia
No Comment to " Tunda Bebaskan Sandera Palestina, Israel Salahkan Hamas "