KORANRIAU.co- Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sebanyak 12 orang tewas dalam serangan Israel di Beirut selatan, Jumat (20/9).
Selain itu 66 orang lainnya terluka, termasuk
sembilan orang dalam kondisi kritis.
Berdasarkan laporan CNN, dua bangunan tempat
tinggal runtuh di daerah Jamous di pinggiran selatan kota itu menyusul serangan
Israel yang menargetkan seorang komandan tinggi Hizbullah.
Tim pencarian dan penyelamatan khusus sedang dalam
perjalanan untuk mencari mereka yang tertimbun reruntuhan. Semua warga diminta
untuk mengungsi dari lokasi kehancuran.
Pemerintah Lebanon telah meminta pertemuan darurat
Dewan Keamanan Nasional Bersatu menyusul serangan terbaru Israel di Beirut.
Kabinet sementara Lebanon mengatakan dalam sebuah
pernyataan yang diunggah di X bahwa "penargetan wilayah pemukiman padat
penduduk pada hari Jumat sekali lagi membuktikan bahwa musuh Israel tidak
peduli dengan pertimbangan kemanusiaan, hukum, atau moral, tetapi melanjutkan
apa yang menyerupai genosida."
"Agresi baru ini adalah masalah hati nurani
masyarakat internasional, yang tetap bungkam tentang pelanggaran hak asasi
manusia dan keadilan," kata pernyataan itu.
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dan para
menterinya sudah mendapat laporan tentang serangan itu selama pertemuan kabinet.
Mikati mengatakan Lebanon telah menerima telepon
dari pejabat senior internasional yang mengonfirmasi bahwa Israel "telah
melewati batas merah."
Mikati juga mengumumkan bahwa ia akan melakukan
perjalanan ke New York untuk menyampaikan pidato langsung di hadapan PBB.
Ia juga akan mengajukan permohonan untuk
"memperkenalkan hukum internasional guna melindungi teknologi sipil agar
tidak digunakan untuk tujuan militer."
Serangan Israel di ibu kota Beirut, Lebanon,
menargetkan dan menewaskan komandan operasi Hizbullah, Ibrahim Aqil.
Gempuran tentara Zionis ini terjadi di saat
kelompok milisi Hizbullah Lebanon menyerang wilayah utara Israel dengan 150
roket. Israel mengklaim tak ada korban jiwa akibat rentetan roket tersebut.
Sebelumnya, lebih dari 100 peluncur roket milik
Hizbullah hancur dibombardir Israel pada Jumat (20/9).
Al Jazeera melaporkan serangan itu merupakan salah
satu yang paling intens sejak Israel berkonflik dengan Hizbullah.
Militer Israel menyatakan jet tempurnya telah
menghantam 100 lebih peluncur roket milik Hizbullah. Peluncur-peluncur itu
dihancurkan saat dalam keadaan siap untuk menyerang Israel, yakni membawa 1.000
barel roket siap luncur.
cnnindonesia/nor

No Comment to " 12 Orang Tewas dalam Serangan Isreal di Beirut Lebanon "