• Trump Akhirnya Bicara Soal Serangan Siber Besar-besaran ke AS

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Minggu, 20 Desember 2020
    A- A+


    KORANRIAU.co-Presiden Donald Trump akhirnya buka suara soal serangan siber besar-besaran yang serang Amerika Serikat, Sabtu (19/12).


    Meski demikian, Trump menganggap remeh serangan dunia maya besar-besaran terhadap badan-badan pemerintah AS itu. Menurutnya, semua sudah "di bawah kendali". Ia pun tidak menunjukkan dukungan atas pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo.


    Sebelumnya, Pompeo jadi orang pemerintahan AS pertama yang berkomentar soal serangan siber besar-besaran yang landa lembaga pemerintah dan perusahaan swasta di AS sementara Trump masih belum berkomentar, Jumat (18/12).


    Pompeo sangat yakin Rusia adalah dalang di balik serangan dunia maya paling parah yang terjadi di negara itu. Peretasan di AS sangat besar, sebab sekitar 18.000 organisasi terinfeksi kode berbahaya (malware) dari Maret hingga Juni 2020.


    Ia menjadi pejabat pemerintah AS pertama yang memberikan pernyataan terbuka yang mengaitkan serangan siber ini dengan Kremlin.


    "Saya telah diberi pengarahan penuh dan semuanya terkendali dengan baik," cuit Trump dalam komentar publik pertamanya tentang peretasan tersebut.


    "Rusia Rusia Rusia adalah nyanyian prioritas ketika terjadi sesuatu" lanjut cuitan Trump, ia pun menyebut kemungkinan ada keterlibatan China dalam serangan ini tanpa menyertakan bukti.


    Kicauan Trump membuat juru bicara administrasi berebut untuk mendamaikan keputusan yang saling bertentangan itu.


    CNN mengatakan pejabat Gedung Putih telah membuat rencana Jumat untuk merilis pernyataan yang secara langsung menyalahkan Rusia, sebelum tiba-tiba ditarik kembali karena alasan yang tidak jelas.


    Ini bukan kali pertama Trump mengecilkan peran Rusia. Sebelumya, ia menolak mengakui ada campur tangan Moskow dalam pemilu 2016, meskipun ada temuan yang jelas dari badan intelijen AS.


    Rusia membantah terlibat dalam serangan terbaru itu, tetapi beberapa pejabat yang masuk dan keluar dari pemerintah AS menuding Moskow, dan tidak ada di Beijing.


    Tidak ada reaksi langsung dari China.


    Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS, Kamis, mengatakan bahwa serangan itu menimbulkan "risiko besar" dan menggagalkannya akan menjadi "sangat kompleks". Itu tidak mengidentifikasi orang-orang di belakangnya.


    Dalam sebuah langkah yang tampaknya direncanakan sebelum berita serangan dunia maya muncul, Departemen Luar Negeri pada Sabtu mengkonfirmasi rencana untuk menutup dua konsulat AS yang tersisa di Rusia, di Vladivostok dan Yekaterinburg, karena "tantangan kepegawaian yang sedang berlangsung."


    Di antara lembaga pemerintah yang terkena serangan siber, menurut laporan media, adalah departemen Negara, Perbendaharaan, Perdagangan, dan Keamanan Dalam Negeri.


    Institut Kesehatan Nasional dan Departemen Energi dan Administrasi Keamanan Nuklir Nasional, yang mengelola persediaan senjata nuklir, juga ikut menjadi sasaran peretasan.cnnindonesia/nor

    Subjects:

    Internasional
  • No Comment to " Trump Akhirnya Bicara Soal Serangan Siber Besar-besaran ke AS "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com