• Pemuda Bagan Melibur Minta EMPMSSA Akomodir SDM Lokal

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Jumat, 06 November 2020
    A- A+

    Sejumlah kendaraan dan alat berat dari sub kontraktor EMPMSSA diminta parkir dan tidak beroperasi dulu oleh pemuda Desa Bagan Melibur,  Kecamatan Merbau,  Kamis (5/11/2020)


    KORANRIAU.co, SELATPANJANG - Sedikitnya 30 pemuda Desa Bagan Melibur,  Kecamatan Merbau,  Kepulauan Meranti, Riau,  meminta kepada Energi Mega Persada (EMP) Malacca Strait SA untuk menyetop sementara operasional alat berat di wilayah mereka,  Kamis (5/11/2020).  Pasalnya berbagai keluhan mereka tak ditanggapi.  Terutama dalam perekrutan tenaga kerja lokal di sejumlah perusahaan sub kontraktor yang mendapatkan pekerjaan di EMP. 


    Sekitar pukul 10.00 Wib,  setelah melihat sejumlah alat berat yang akan bekerja di wilayah Bagan Melibur,  para pemuda yang dipimpin langsung ketua pemudanya,  Arif Hardiansyah meminta agar parkir dan tidak beroperasi dulu.  Karena ada beberapa tuntutan sejak beberapa waktu belakangan hingga saat ini belum ditanggapi. Termasuk permintaan untuk bertemu manajemen dan berdiskusi. 


    Arif Hardiansyah yang dikonfirmasi Jum'at (6/11/2020) menceritakan bahwa pada Kamis pagi melihat sejumlah alat berat yang akan beroperasi.  Secara spontan mereka meminta alat berat tersebut diparkirkan saja dan tidak beroperasi dulu. 


    "Banyak hal yang kami sayangkan dengan Kondur (EMP Malacca Strait SA).  Mulai dari tidak transparannya melakukan perekrutan tenaga kerja,  sampai dengan masalah lain.  Bahkan kami sudah pernah melayangkan surat untuk mediasi kepada manajemen perusahaan,  sampai sekarang tak ditanggapi, " ujarnya. 


    Aspirasi Pemuda Bagan Melibur tak ditanggapi,  malah perusahaan memaksimalkan operasional mereka di wilayah Bagan Melibur.  Sementara desa tersebut menjadi wilayah ring 1 dari perusaan Migas tersebut. 


    "Ada dua perusahaan sub kontraktor dari Kondur yang saat ini melakukan perekrutan tenaga kerja.  Namun hanya 6 orang saja warga Bagan Melibur yang diterima.  Padahal,  semua SDM yang dibutuhkan tersebut, tersedia di Bagan Melibur.  Bahkan,  ada kejanggalan dalam perekrutan tersebut.  Dimana pada bidang tertentu,  saat pengumuman awal hanya 3 orang.  Tapi,  saat diumumkan diterima 4 orang. Perusahaan berdalih satu orang tersebut magang, "ucapnya. 


    Oleh karena itu,  ia mengharapkan agar perusahaan dapat memberikan kesempatan kepada anak-anak daerah.  Karena SDM yang dibutuhkan tersedia dengan baik dan cukup. 


    "Pemuda kita banyak yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan.  Jadi tidak ada masalah.  Tapi,  kalau tidak diberikan kesempatan bekerja,  bagaimana anak daerah bisa mendapatkan tempat.  Apalagi masih banyak yang masih menganggur, " ucapnya kesal. 


    Kepala Desa Bagan Melibur,  Isnadi Esman yang dikonfirmasi mengaku sudah memfasilitasi keluhan pemuda dengan mengundang Polsek Merbau dan pihak kecamatan.  Namun tetap saja belum mendapatkan hasil yang diinginkan. 


    "Rencananya akan ada pertemuan lanjutan yang diagendakan Senin nanti (9/11/2020).  Karena dalam pertemuan kemarin tak ada pihak perusahaan yang bisa mengambil kebijakan,"ucapnya. 


    Isnadi mengaku bahwa aksi pemuda di desanya dilakukan secara spontan.  Dan,  aksi tersebut merupakan akumulasi dari berbagai keluhan selama ini. 


    "Saat ini ada dua perusahaan sub kontraktor EMP yakni BEP dan WPC sedang melakukan perekrutan tenaga kerja.  Namun sangat sedikit mengakomodir pemuda lokal.  Padahal sumur terbanyak EMP ada di wilayah kita,  yakni 110 sumur.  Jadi,  wajar saja pemuda kita merasa kesal, " ucapnya. 


    Isnadi membeberkan memang ada beberapa kejanggalan dalam perekrutan tenaga kerja di dua perusahaan sub kontraktor tersebut.  Dimana ada satu formasi yang dibutuhkan D3 Tekhnik yang menjadi syarat,  tapi yang diterima malah D3 Kesehatan Masyarakat. 


    "Kita tidak mau pihak perusahaan seolah mempermainkan masyarakat.  Karena SDM kita sangat tersedia dengan baik dan cukup. Terutama untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di seluruh perusahaan sub kontraktor EMP Malacca Strait SA, "terangnya. 


    Dalam hal ini,  pihak Pemerintah Desa Bagan Melibur,  tambah Isnadi mengaku hanya memfasilitasi saja.  Karena dalam memfasilitasi pertemuan Kamis kemarin tidak menemui titik terang,  akan dilakukan pertemuan lanjutan pada Senin nanti. 


    "Dalam hal ini,  kita hanya memfasilitasi.  Namun atas nama pemdes kami juga berharap agar perusahaan bisa mengakomodir keluhan pemuda lokal.  Apalagi, pemuda kita juga bertanggung jawab, " terangnya. 


    Tetap Prioritaskan Putra Daerah


    Dalam rekrutmen tenaga kerja di wilayah operasional, EMP Malacca Strait SA senantiasa mengedepankan masyarakat tempatan sebagai prioritas utama. Hal ini sejalan dengan kebijakan perusahaan dan negara untuk mengutamakan putra daerah dalam rangka penyerapan tenaga kerja.


    Rekrutmen yang dilakukan sudah melalui tahap dan seleksi yang cukup ketat dengan harapan pekerja yang diterima nantinya benar-benar mampu bekerja secara profesional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.


    "Kita menyadari bahwa membludaknya lamaran kerja yang masuk tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja yang diterima sesuai kebutuhan operasional. Karena itu proses rekrutmen dilakukan cukup ketat sesuai dengan standar perusahaan agar kita bisa mempekerjakan putra-putra daerah terbaik di wilayah operasional kita," kata GPA Manager EMP, Amru Mahalli.(Ahmad)

  • No Comment to " Pemuda Bagan Melibur Minta EMPMSSA Akomodir SDM Lokal "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com yLx3F0.jpg