KORANRIAU.co- Satgas Timnas telah dibentuk PSSI beberapa hari lalu. Kehadiran Satgas Timnas dianggap tidak perlu karena ada potensi tumpang tindih fungsi.
PSSI membentuk satuan tugas (satgas) tim nasional termasuk untuk persiapan menuju Piala Dunia U-20 2021, yang digelar di Indonesia. Syarif Bastaman didapuk sebagai ketua sekaligus direktur satgas penanganan tim nasional untuk Piala Dunia U-20.
Dalam bekerja, Syarif dibantu oleh anggota Exco PSSI Endri Erawan, COO Bhayangkara FC Kombes Pol. Sumardji, dan Direktur Teknik Indra Sjafri. Syarif mengaku pekerjaan satgas membawahi semua tim nasional mulai dari U-16 sampai senior.
Pengamat sepakbola, Mohamad Kusnaeni, menyoroti kehadiran satgas timnas. Dia merasa hal itu sia-sia karena ada tumpang tindih fungsi dengan yang sudah ada. Keanehan juga terlihat dengan tidak adanya Cucu Somantri di jajaran satgas, sebab Cucu sudah dinyatakan sebagai manajer timnas pada Maret lalu.
"Ini persoalan buat kita, manajer timnas untuk Piala Dunia U-20 nanti Pak Cucu. Dia tidak terlibat dalam hal ini, malah dibentuk tim satgas. Jadi tumpang tindih," kata Kusnaeni kepada detikSport.
"Tidak perlu dibentuk satgas, difungsikan saja organ-organ yang struktural. Ada manajer timnas, direktorat teknis, kesekjenan, dan kalau mau bentuk badan timnas tidak apa-apa, tidak perlu satgas yang sifatnya di luar struktur," sambungnya.
"Mengurus timnas harus direktorat yang existing, tidak bisa pakai satgas. Kalau tidak direktorat harus pakai badan, dulu ada badan timnas, badan liga, badan usia muda karena dianggap masalahnya penting."
"Di bawah sekjen banyak banget direktorat, teknis, marketing, pembinaan usia muda, nah itu difungsikan. Pembentukan satgas cuma untuk kasus khusus," tegasnya.
Sejauh ini satgas timnas sudah membuat pernyataan yang langsung mencuri perhatian di awal kehadiran. Syarif selaku ketua menegaskan bahwa jika Shin Tae-yong tak segera datang ke Indonesia, ia bisa dievaluasi dan mungkin saja dipecat.detikcom/nor
No Comment to " Pengamat: Satgas Timnas Tidak Perlu Ada "