Ditolong OTK saat Kartu ATM 'Ditelan' Mesin, Uang Nasabah BRI Belilas Raib Rp49 Juta

KORANRIAU.co,RENGAT- Seorang nasabah bank BRI kantor cabang pembantu (KCP) Belilas, G Sibarani, tertipu hingga uangnyas terkuras Rp49 juta.

Kejadian lesapnya uang nasabah berawal dari niat transaksi yang dilakukan anak korban, Dewi Sibarani, disuruh ayahnya untuk mengirimkan uang sebesar Rp 500 ribu melalui gerai anjungan tunai mandiri (ATM) kepada keluarganya di Galery BRI Belilas, Sabtu (12/10/2019) sekira pukul 09.00 Wib.

Namun pada saat transfer, kartu ATM korban justru tertelan oleh mesin ATM sehingga korban panik dan berfikir berkonsultasi kepada operator dan menghubungi nomor seluler call center yang tertera dan ditempel dalam mesin ATM Teras BRI Belilas.

Dari seberang telpon, orang tak dikenal (OTK) itu meminta nomor Pin kartu ATM milik korban dan dikasih tahu oleh korban."Lantaran orang di operator call center yang minta, lantas anak saya pun memberikan," sebut korban.

Anehnya, setelah nomor Pin diberitahukan kepada call center oleh anak korban justru ada transaksi yang berulang kali hingga kerugian korban mencapai Rp49 juta rupiah."Kasus ini sudah saya laporkan ke fihak BRI dan kepada Polisi, namun hingga saat ini belum ada yang bertanggung jawab," sesal korban.

Anehnya, kata korban, pada saat kejadian ia melihat mesin ATM milik galeri BRI Belilas seperti dalam kondisi rusak."Pada saat kejadian mesin ATM sepertinya dalam kondisi rusak, sebab dinding mesin ATM nya bisa saya buka, meski tidak menembus kotak penyimpanan uang," anak korban.

Dua hari setelah kejadian, kata anak korban, di mesin ATM yang ia pergunakan justru sudah tidak dipakai. Sebab dalam mesin pengumuman tentang kondisi mesin ATM dalam keadaan rusak."Saya juga sudah minta tolong dibuka CCTV dalam ATM tapi oleh BRI tidak mau," sesal korban.

KCP BRI Belilas Kecamatan Siberida, Eka Ardianto, tidak membantah ada nasabah nya menjadi korban kejahatan perbankan sebesar Rp49 juta. "Perkara ini sudah dipolisikan korban bahkan sudah kami laporkan ke Kanwil di Pekanbaru," sebutnya pekan kemarin.

Menurut KCP, G Sibarani menjadi sasaran korban penipuan berawal dari pemberitahun nomor PIN dari anaknya kepada pemilik call center palsu.

Kami saja orang Bank tidak pernah meminta i data peribadi nasabah. Sebab ketika ATM berpindah tangan secara sadar dan memberikan data pribadi maka transaksi sah," jawab KCP yang mengaku pesimis uang korban bisa kembali.Sandar Nababan